7 Cara Menjaga Postur Tubuh saat Mendaki

- Postur tubuh yang tepat saat mendaki membantu meningkatkan kecepatan berjalan, energi, dan mengurangi risiko cedera.
- Menggunakan tongkat treking dapat membantu meningkatkan postur dan stabilitas secara keseluruhan serta mengurangi tekanan pada lutut dan punggung bawah.
Salah satu hal yang wajib menjadi perhatian saat mendaki adalah postur tubuh. Postur tubuh yang tepat memungkinkan kamu berjalan dengan nyaman, terutama jika kamu hendak melakukan pendakian jarak jauh.
Selain itu, postur tubuh yang benar juga akan membantumu menghindari berbagai cedera umum saat mendaki.
Ini beberapa manfaat utama menjaga postur tubuh yang tepat saat mendaki:
- Meningkatkan kecepatan berjalan.
- Lebih mudah bernapas.
- Meningkatkan energi.
- Mengurangi potensi nyeri punggung dan pinggul.
- Propriosepsi yang lebih baik.
- Mengurangi risiko terjatuh.
- Otot yang lebih kuat.
Untuk kamu yang hobi atau berencana melakukan pendakian, cek di bawah ini cara menjaga postur tubuh yang tepat agar kamu bisa mendaki dengan nyaman.
1. Berdiri dan berpikir
Sebelum mulai berjalan, ada baiknya kamu meluangkan waktu untuk berfokus pada postur tubuh. Sebagai permulaan, berdirilah tegak dengan bahu ditarik ke belakang tetapi relaks, dada terangkat dan maju, dan punggung lurus. Tarik perut ke dalam, tetapi tidak terlalu kencang.
Pinggul juga harus sejajar dengan arah kamu akan berjalan dan sebisa mungkin jangan terlalu mencondongkan tubuh ke depan atau ke belakang karena ini akan membuat otot punggung tegang. Secara keseluruhan, bayangkan ada buku di atas kepalamu. Ini memungkinkanmu mendapatkan postur tubuh yang tegap, tetapi relaks.
2. Lihat ke depan

Jika melihat langsung ke bawah, lehermu akan terasa sakit dan tegang. Jadi, usahakan agar dagumu sejajar dengan tanah. Fokusmu harus sekitar lima atau enam meter pada jalan setapak di depan. Dengan cara ini, kamu akan melihat rintangan potensial di depan dan di samping.
Menjaga kepala tetap tegak dan pandangan ke depan sangat penting untuk menjaga postur tubuh yang baik saat mendaki. Posisi ini membantumu tetap seimbang, karena mendorong keselarasan alami tulang belakang. Ketika kepala sejajar dengan tubuh, risiko ketegangan leher berkurang. Usahakan leher tetap netral dan relaks. Keselarasan ini memungkinkan visibilitas yang lebih baik terhadap jalan setapak di depan, membantumu menavigasi rintangan dengan lebih efektif.
3. Bahu dan lengan
Saat berjalan, buatlah agar bahu tetap relaks. Kamu dapat sesekali mengangkat bahu untuk memastikan bahu tidak tegang.
Jika bahu relaks dan sedikit condong ke belakang, kemungkinan besar kamu akan berjalan tegak. Ini juga akan memungkinkan lengan bergerak dengan nyaman di bawah bahu.
Juga, cobalah ayunkan lengan secara berirama, tetapi jangan berlebihan.
4. Fokus pada otot inti

Kunci lain untuk postur mendaki yang baik adalah otot inti. Otot-otot ini mencegahmu membungkuk dan mencondongkan tubuh ke depan atau ke belakang. Cobalah tarik napas hingga perut tertarik ke dalam, tapi tidak berlebihan.
Otot Inti yang kuat juga akan mencegahmu melengkungkan punggung, yang akan menghindari nyeri punggung bawah, terutama jika kamu membawa ransel.
5. Kesejajaran pinggul
Menjaga kesejajaran pinggul yang netral sangat penting untuk postur tubuh yang tepat selama pendakian. Pinggul tidak boleh miring ke depan atau ke belakang; sebaliknya, pinggul harus diposisikan sejajar dengan tubuh sehingga mendukung lengkungan alami tulang belakang.
Kesejajaran pinggul yang tepat bermanfaat untuk mengurangi ketegangan pada punggung bawah dan meningkatkan keseimbangan yang lebih baik saat berjalan di medan yang tidak rata.
6. Kaki dan telapak kaki

Saat mendaki, penting untuk memastikan bahwa kakimu mengarah lurus ke depan daripada melebar ke luar atau ke dalam. Posisi kaki yang tepat membantu menjaga kesejajaran di lutut, yang mencegah tekanan yang tidak perlu pada sendi.
Kesejajaran ini tidak hanya meningkatkan keseimbangan, tetapi juga mendorong gerakan yang efisien saat kamu menjelajahi berbagai medan.
Perhatikan bagaimana kakimu bergerak pada setiap langkah, melakukan penyesuaian kecil dapat meningkatkan kenyamanan secara signifikan dan mengurangi kelelahan dalam jarak jauh.
Selain itu, mengenakan sepatu yang pas yang dirancang untuk hiking dapat lebih mendukung keselarasan kaki dan telapak kaki yang tepat.
7. Gunakan tongkat trekking
Menggunakan tongkat treking saat mendaki dapat membantu meningkatkan postur dan stabilitas secara keseluruhan. Tongkat ini mendorong posisi tegak dengan memberikan dukungan tambahan, memungkinkanmu melibatkan lebih banyak kelompok otot selama bergerak.
Dengan mendistribusikan berat secara merata antara kaki dan lengan, tongkat treking membantu mengurangi kelelahan di seluruh tubuh, sehingga memudahkanmu mengatasi tanjakan curam atau permukaan yang tidak rata.
Selain itu, penggunaan tongkat dapat mengurangi tekanan pada lutut dan punggung bawah, sehingga pengalaman mendaki menjadi lebih nyaman.
Demikianlah cara menjaga postur tubuh yang benar saat mendaki. Dengan berfokus pada aspek-aspek utama postur tubuh saat mendaki, kamu dapat meningkatkan kenyamanan dan performa di jalur pendakian secara signifikan.
Referensi
"8 Easy Ways to Improve your Posture for Better Hiking." Advnture. Diakses Februari 2025.
"Why Walking is Good for Posture." Everyday Posture. Diakses Februari 2025.
"How to Walk Properly with Good Posture." Healthline. Diakses Februari 2025.