Bahaya Telur Cacing Nematoda Usus dalam Lalapan

Lalapan rentan terkontaminasi telur cacing nematoda usus

Banyak orang mengonsumsi lalapan. Namun, sayuran tersebut kadang terkontaminasi oleh parasit dari jenis cacing yang hidup di dalam usus.

Masalah sanitasi yang kurang memadai, kebersihan pribadi yang kurang terjaga, pola hidup yang tidak sehat, dan rendahnya tingkat pendidikan bisa menjadi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tingginya infeksi kecacingan.

Kecacingan merupakan suatu penyakit yang umum terjadi di usus, terutama disebabkan oleh kelompok cacing nematoda usus yang sering kali menjadi masalah kesehatan yang ditularkan melalui tanah, dikenal juga dengan istilah soil-transmitted helminths (STH).

Salah satu alasan mengapa kita bisa terkena cacing adalah karena mengonsumsi sayuran mentah. Telur cacing dapat mencemari sayuran melalui air yang dipakai untuk mencucinya, yang terkontaminasi telur cacing.

Beberapa jenis sayuran yang rentan terkontaminasi parasit adalah kubis, daun kemangi, dan selada.

Kubis memiliki daun bergelombang dan bentuk bulat yang memungkinkan telur cacing untuk menetap di dalamnya. Selada, karena tumbuh dekat dengan tanah, dapat dengan mudah terkontaminasi oleh telur cacing meskipun sudah dicuci. Daun kemangi juga bisa menjadi penyalur telur cacing jika tidak dicuci dengan baik karena tanah menjadi sumber kontaminasi.

Berikut ini bahaya yang timbul jika kamu mengonsumsi lalapan mentah yang terkontaminasi telur cacing nematoda usus.

1. Anemia

Bahaya Telur Cacing Nematoda Usus dalam Lalapanilustrasi perempuan dengan anemia (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kecacingan yang berlangsung dalam jangka waktu lama dan parah dapat merusak permukaan usus, menghambat penyerapan nutrisi secara optimal, dan akhirnya menyebabkan kekurangan nutrisi yang dapat memicu anemia.

Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari yang normal, dan ini bisa disebabkan oleh kecacingan. Kondisi ini mengakibatkan penurunan nafsu makan, yang pada gilirannya mengurangi asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah.

Beberapa jenis cacing, seperti cacing tambang dan cacing cambuk, dapat menempel pada selaput lendir usus dan mengisap darah, mengakibatkan anemia.

2. Infeksi cacing pada paru-paru dan mata

Bahaya Telur Cacing Nematoda Usus dalam Lalapanilustrasi pemeriksaan mata (pexels.com/cottonbro studio)

Saat telur cacing tertelan tanpa sengaja, telur tersebut akan menetas menjadi larva di dalam usus halus. Selanjutnya, larva cacing akan menembus dinding usus dan masuk ke dalam aliran darah.

Setelah mencapai paru-paru, tubuh mengaktifkan sel imun seperti makrofag dan eosinofil untuk memerangi cacing tersebut. Namun, respons imun ini bisa menyebabkan reaksi alergi yang berpotensi merusak jaringan paru-paru, yang dikenal sebagai sindrom Loeffler.

3. Diare

Bahaya Telur Cacing Nematoda Usus dalam Lalapanilustrasi gangguan pencernaan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Infeksi cacing juga bisa mengakibatkan diare. Diare yang berlangsung lama dapat mengganggu penyerapan zink di dalam tubuh. Zink diperlukan untuk aktivitas enzim dan menjaga kestabilan struktur enzim.

Diare memiliki kecenderungan untuk meningkatkan risiko dehidrasi dengan cepat. Kondisi ini berpotensi berbahaya dan berdampak negatif karena dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.

Baca Juga: Kasus Pertama Cacing Hidup Ditemukan di Otak Manusia, Horor!

4. Kekurangan gizi

Bahaya Telur Cacing Nematoda Usus dalam Lalapanilustrasi anak perempuan mengalami malnutrisi (freepik.com/freepik)

Penyakit cacingan bisa mengakibatkan kekurangan nutrisi karena cacing menyerap semua nutrisi yang dapat mengganggu pertumbuhan mental dan fisik seseorang, terutama pada anak-anak.

Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kekebalan tubuh yang membuat mereka rentan terhadap berbagai penyakit.

5. Penurunan daya tahan tubuh dan metabolisme

Bahaya Telur Cacing Nematoda Usus dalam Lalapanilustrasi pria sedang sakit (freepik.com/drobotdean)

Setelah terjangkit, kamu akan mengalami penurunan kadar hemoglobin (Hb) hingga mencapai 12 persen, yang akan memengaruhi kapasitas darah dalam mengantarkan oksigen ke berbagai bagian tubuh, termasuk otak.

Akibatnya, cacingan akan mengalami penurunan daya tahan tubuh serta perubahan dalam metabolisme jaringan otak. Gejala yang biasanya muncul pada orang yang terinfeksi cacing meliputi keterlambatan dalam aspek fisik, mental, dan fungsi seksual.

6. Nafsu makan menurun

Bahaya Telur Cacing Nematoda Usus dalam Lalapanilustrasi hilang nafsu makan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Infeksi cacing dapat mengubah pemasukan makanan, proses pencernaan, penyerapan nutrisi, dan metabolisme. Pada anak yang terinfeksi cacing, kehilangan nafsu makan bisa menyebabkan penurunan asupan makanan, sementara jumlah cacing yang berlebihan di dalam usus dapat mengganggu pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.

7. Batuk

Bahaya Telur Cacing Nematoda Usus dalam Lalapanilustrasi batuk (vecteezy.com/Suriyawut Suriya)

Gejala yang muncul pada individu yang terinfeksi cacing bisa disebabkan oleh bentuk cacing, baik dewasa maupun larva.

Gangguan yang disebabkan oleh larva biasanya terjadi ketika mereka berada di paru-paru. Pada orang yang rentan, hal ini dapat menyebabkan perdarahan kecil di dinding alveolus dan menimbulkan masalah pada paru-paru yang diiringi oleh batuk.

Penderita infeksi cacing nematoda usus juga dapat mengalami keluhan batuk yang disebabkan oleh telur cacing serta masalah yang diakibatkan oleh cacing dewasa.

Untuk mencegah penyakit cacingan, rutinlah mencuci tangan dengan sabun dan air panas sebelum dan sesudah menggunakan toilet serta sebelum menyiapkan atau memakan makanan.

Juga, praktikkan keamanan pangan, seperti:

  • Hindari ikan dan daging mentah.
  • Masak daging hingga matang, setidaknya 62,8 derajat Celcius untuk potongan daging utuh dan 71 derajat Celcius untuk daging giling dan unggas.
  • Diamkan daging matang selama 3 menit sebelum diiris atau dikonsumsi.
  • Bekukan ikan atau daging hingga –20 derajat Celcius setidaknya selama 24 jam.
  • Mencuci, mengupas, atau memasak semua buah dan sayuran mentah.
  • Mencuci atau memanaskan kembali makanan yang jatuh ke lantai.

Kalau kamu mengunjungi tempat dengan sanitasi yang tidak memadai, masak buah dan sayuran dengan air matang atau air murni sebelum dimakan, dan hindari kontak dengan tanah yang mungkin terkontaminasi kotoran manusia.

Baca Juga: Infeksi Cacing Tambang pada Manusia, Apakah Berbahaya?

Fatmawati Rahim Photo Writer Fatmawati Rahim

Oh. Hi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya