Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hati-hati, 5 Jenis Cedera Ini Rentan Terjadi saat Olahraga

ilustrasi cedera olahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi cedera olahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Melakukan aktivitas olahraga apa pun adalah bagian penting dari gaya hidup yang sehat dan aktif. Olahraga juga sangat baik untuk kesehatan jantung, pernapasan, otot, dan kesehatan secara keseluruhan.

Meskipun begitu, beberapa olahraga juga bisa menimbulkan risiko tertentu. Bergerak dengan cara yang salah, tersandung dan jatuh, atau berkontak fisik dengan satu sama lain bisa menyebabkan individu mengalami cedera olahraga.

Dengan mewaspadai beberapa cedera olahraga yang paling umum, kamu dapat mengambil langkah untuk mencegahnya atau setidaknya mengurangi risiko cedera. Mari kita lihat beberapa kemungkinan cedera olahraga yang paling umum, dirangkum dari laman Healthline dan Verywell Health.

1. Keseleo

ilustrasi keseleo (unsplash.com/Jan Romero)
ilustrasi keseleo (unsplash.com/Jan Romero)

Keseleo adalah terjadinya regangan atau robekan ligamen, pita jaringan ikat yang menghubungkan ujung satu tulang dengan tulang lainnya. Keseleo disebabkan oleh trauma, seperti jatuh atau terbentur pada tubuh yang membuat sendi keluar dari posisinya dan, dalam kasus terburuk, merusak ligamen pendukung. Keseleo dapat berkisar dari derajat pertama berupa regangan minimal, hingga derajat ketiga atau robekan total.

Area tubuh yang paling rentan terserang keseleo adalah pergelangan kaki, lutut, dan pergelangan tangan. Tanda-tanda keseleo meliputi nyeri, memar, peradangan, pembengkakan, ketidakmampuan untuk menggerakkan anggota tubuh atau sendi, kelonggaran sendi, kelemahan, atau ketidakstabilan.

2. Strain

ilustrasi olahraga angkat beban (pexels.com/Julia Larson)
ilustrasi olahraga angkat beban (pexels.com/Julia Larson)

Strain adalah pelintiran, tarikan, atau robekan otot atau tendon, tali jaringan yang menghubungkan otot ke tulang. Strain merupakan cedera akut dan non-kontak yang terjadi akibat peregangan yang berlebihan atau kontraksi berlebihan.

Gejala pada strain meliputi rasa sakit, otot tegang, dan kehilangan kekuatan. Strain dapat berkisar antara yang ringan hingga parah, dan strain parah yang tidak ditangani secara profesional dapat menyebabkan kerusakan dan hilangnya fungsi.

3. Cedera lutut

ilustrasi berolahraga (pexels.com/Gabby K)
ilustrasi berolahraga (pexels.com/Gabby K)

Cedera lutut merupakan cedera yang mengganggu pergerakan sendi lutut. Cedera lutut bisa berkisar dari peregangan berlebihan hingga robekan pada otot atau jaringan di lutut.

Karena strukturnya yang kompleks dan kapasitas menahan beban, lutut menjadi sendi yang paling sering mengalami cedera. Cedera lutut bisa terjadi karena pukulan atau putaran lutut, pendaratan lompatan yang tidak benar, berlari terlalu keras, atau tidak melakukan pemanasan yang tepat.

4. Cedera tendon Achilles

ilustrasi cedera olahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi cedera olahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tendon Achilles ialah tendon tipis dan kuat yang ada di belakang pergelangan kaki. Saat berolahraga, tendon ini bisa pecah yang mungkin menyebabkan kamu mengalami nyeri hebat dan kesulitan berjalan.

Penyebab paling umum dari robekan tendon Achilles adalah masalah yang disebut tendinitis, suatu kondisi degeneratif yang disebabkan oleh penuaan atau penggunaan tendon secara berlebihan. Saat tendon melemah, trauma dapat menyebabkannya pecah.

Cedera tendon Achilles sering terjadi pada individu yang jarang berolahraga lalu berolahraga terlalu keras atau tidak meluangkan waktu untuk melakukan peregangan dengan benar. Juga, saat melakukan akselerasi cepat dan olahraga lompat.

5. Dislokasi

ilustrasi cedera dislokasi di siku (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi cedera dislokasi di siku (freepik.com/pressfoto)

Cedera olahraga dapat menyebabkan tulang terkilir. Ketika itu terjadi, dua tulang yang bersatu untuk membentuk sendi menjadi terpisah dan dipaksa keluar dari soketnya. Kondisi ini digambarkan sebagai dislokasi dan bisa menyebabkan pembengkakan dan kelemahan yang menyakitkan.

Olahraga kontak, seperti sepak bola dan bola basket, serta olahraga berdampak tinggi dan olahraga yang dapat mengakibatkan peregangan berlebihan atau jatuh, merupakan beberapa penyebab utama dislokasi.

Sendi yang paling mungkin mengalami dislokasi adalah sendi tangan. Selain itu, sendi lainnya yang juga mungkin mengalami dislokasi adalah bahu. Sedangkan lutut, pinggul, dan siku jarang mengalami dislokasi.

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan jika mengalami cedera saat olahraga adalah segera berhenti dan beristirahat. Tergantung tingkat keparahannya, cedera ringan biasanya bisa sembuh sendiri dengan beristirahat selama beberapa hari atau minggu. Namun, untuk cedera kronis atau yang parah, kemungkinan kamu butuh perawatan medis dan terapi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eka Ami
EditorEka Ami
Follow Us

Latest in Health

See More

Disfungsi Seksual: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Perawatan

03 Nov 2025, 23:07 WIBHealth