5 Jenis Kandungan Skincare yang Baik untuk Mengatasi Bekas Jerawat

Menjauhi sinar matahari adalah salah satu keharusan bagi orang yang memiliki bekas jerawat. Sebab, UVA dan UVB pada sinar matahari berisiko memperparah hiperpigmentasi pada kulit. Dalam hal ini, penggunaan sunscreen secara rutin amat direkomendasikan.

Dilansir Livestrong, sunscreen berbasis mineral dengan seng oksida bisa dipertimbangkan untuk mengatasi hiperpigmentasi akibat jerawat. Ini termasuk ke dalam jenis physical sunscreen, di mana seng oksida sebagai bahan aktif dapat melindungi lapisan kulit dari sinar UV yang bisa menyebabkan noda hitam dan memperparah bekas jerawat.

Di dalam tubuh, vitamin a berperan sebagai antioksidan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan. Di samping itu, vitamin a yang terkandung dalam beberapa produk skincare ternyata bisa mengurangi hiperpigmentasi kulit.

Melalui laman Medical News Today dijelaskan bahwa vitamin a dapat mendorong proses regenerasi kulit sehingga sel-sel yang mengalami hiperpigmentasi bisa digantikan dengan sel baru yang sehat. Bentuk vitamin a yang paling banyak digunakan dalam produk perawatan kulit ialah retinol dan biasanya terdapat pada serum wajah.

Seperti halnya vitamin A, asam askorbat atau yang lebih dikenal dengan vitamin C bertindak sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dan meredakan peradangan di dalam tubuh. Sebagai bahan aktif dalam skincare, vitamin C bekerja untuk mengurangi bekas jerawat sehingga warna kulit tampak lebih rata.

Sayangnya vitamin C tak bisa digunakan bersama retinol. Ini lantaran perbedaan pH pada kedua jenis bahan tersebut. Retinol bekerja efektif dalam suasana basa, sedangkan vitamin C memiliki pH yang rendah. Dengan demikian, pemakaian secara bersamaan dapat mengurangi kinerja vitamin C. 

Fruit acids, atau yang dikenal dengan alpha-hydroxy acids (AHA) merupakan eksfoliator yang dapat mendorong pengangkatan sel kulit mati yang tak bisa dilakukan secara alami. Pemakaian rutin setidaknya 2 kali dalam seminggu bisa membuat kulit akan terasa lebih lembut dan bekas jerawat bisa memudar. 

Dilansir Intoxicating Beauty, AHA juga diketahui dapat menstimulasi kolagen di kulit dan dapat menghidrasi kulit. Karenanya bahan ini cukup populer di kalangan pemilik tipe kulit kering.

Vitamin e merupakan vitamin larut lemak yang berfungsi sebagai anti oksidan yang dapat mengurangi peradangan pada kulit. Vitamin e terutama dapat meminimalisir kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari. Ini dijelaskan melalui studi yang terbit dalam Indian Dermatology Online Journal pada 2016.

Selain itu, vitamin e juga bertindak untuk mencegah keriput dan pembentukan noda hitam atau hiperpigmentasi pada kulit. Berkat fungsinya, tak mengherankan jika vitamin e banyak ditemukan pada produk anti-aging. 

Nah, kamu bisa mempertimbangkan kandungan bahan-bahan aktif di atas ketika memilih produk skincare. Namun perlu diingat, setiap orang memiliki kondisi kulit yang berbeda sehingga harus melalui eksperimen panjang dalam menemukan produk perawatan yang cocok.

Selain merawat kulit dari luar, kamu juga dianjurkan untuk mengadaptasi pola makan tinggi antioksidan, seperti makanan yang yang mengandung vitamin dan mineral, serta aktif berolahraga. Ini merupakan bentuk perawatan dari dalam sehingga kamu bisa mendapat hasil yang optimal.