Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kondisi Medis yang Mempengaruhi Periode Menstruasimu

ilustrasi endometriosis (pexels.com/jcomp)

Ketika perempuan memasuki usia dewasa, menstruasi pun mulai terjadi. Umumnya, siklus menstruasi yang teratur menunjukkan fungsi hormon dan kesehatan reproduksi yang normal. Namun, periode menstruasi terkadang tidak selalu mengikuti pola yang konsisten.

Ada beberapa faktor kesehatan yang dapat memengaruhi siklus menstruasi. Kondisi medis tertentu bisa menjadi penyebab periode menstruasi tidak berjalan normal. Berikut beberapa kondisi medis umum yang dapat memengaruhi periode menstruasimu.

1. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

ilustrasi PCOS (pexels.com/freepik)

PCOS adalah gangguan hormonal yang terjadi pada perempuan dan dapat memengaruhi fungsi ovarium sehingga menyebabkan menstruasi tidak teratur atau bahkan terhenti. Kondisi ini menyebabkan tubuh memproduksi hormon androgen dalam jumlah berlebihan, yang bisa mengganggu proses ovulasi.

Akibatnya, siklus menstruasi menjadi tidak teratur, terkadang terlalu lama, atau terlalu pendek. Perempuan dengan PCOS juga sering mengalami gejala lain seperti tumbuhnya jerawat, rambut rontok, dan meningkatnya berat badan. Untuk mengatasi hal ini, kamu perlu melibatkan perubahan gaya hidup dan, jika diperlukan, konsumsi obat-obatan untuk menyeimbangkan hormon.

2. Endometriosis

ilustrasi endometriosis (pexels.com/jcomp)

Endometriosis adalah kondisi dimana jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, sehingga menyebabkan nyeri hebat (dismenore) saat menstruasi dan menyebabkan ketidaksuburan. Kondisi ini bisa membuat menstruasi menjadi sangat berat atau tidak teratur.

Rasa sakit yang disebabkan oleh endometriosis juga bisa berlangsung sebelum, selama, atau bahkan sesudah menstruasi. Untuk menangani endometriosis, kamu bisa mencoba obat penghilang rasa sakit atau terapi hormon jika diperlukan.

3. Gangguan tiroid

ilustrasi gangguan tiroid (freepik.com/diana.grytsku)

Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroid) atau kurang aktif (hipotiroid) bisa memengaruhi menstruasi karena tiroid memiliki peran penting dalam mengatur hormon tubuh, termasuk hormon reproduksi. Hipertiroid dapat menyebabkan menstruasi menjadi lebih jarang atau ringan, sementara hipotiroid cenderung membuatnya lebih berat dan sering.

Jika kondisi tiroid tidak ditangani, siklus menstruasi bisa semakin terganggu. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat pada kelenjar tiroid untuk membantu mengatur kembali siklus menstruasimu.

4. Stres kronis

ilustrasi stres kronis (pexels.com/Liza Summer)

Stres kronis dapat memicu peningkatan hormon kortisol, yang dapat mengganggu produksi hormon estrogen dan progesteron. Ketidakseimbangan hormon ini dapat mengganggu siklus menstruasi, dan membuatnya menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti sementara.

Stres yang berkepanjangan tanpa penanganan juga bisa memperburuk gangguan menstruasi. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik, seperti meditasi atau olahraga, agar membantumu mengembalikan siklus menstruasi ke kondisi yang normal.

5. Gangguan makan

ilustrasi gangguan makan (freepik.com/lookstudio)

Gangguan makan seperti anoreksia nervosa dan bulimia dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi penting, yang memengaruhi produksi hormon. Saat tubuh tidak mendapatkan asupan energi yang cukup, produksi estrogen menurun dan menstruasi bisa berhenti.

Berhentinya siklus menstruasi akibat gangguan makan adalah sinyal bahwa tubuh mengalami stres fisik yang berlebihan. Oleh karena itu, memulihkan kesehatan melalui asupan nutrisi yang tepat sangat penting untuk mengembalikan siklus menstruasimu. Kamu juga bisa bekerja sama dengan ahli gizi untuk membantu merencanakan pola makan seimbang yang dapat mendukung pemulihanmu dari gangguan makan.

6. Diabetes

ilustrasi diabetes (freepik.com/freepik)

Kadar gula darah yang fluktuatif dapat memengaruhi hormon yang mengatur ovulasi, sehingga membuat siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Oleh karena itu, perempuan dengan diabetes yang terkontrol dengan baik biasanya memiliki siklus menstruasi yang lebih stabil.

Sebaliknya, perempuan dengan diabetes yang tidak terkontrol bisa mengalami gangguan pada siklus menstruasi. Penting bagi kamu yang memiliki diabetes untuk memantau kadar gula darah secara rutin agar kondisi kesehatan secara keseluruhan tetap baik dan siklus menstruasimu menjadi lebih normal.

Menjaga siklus menstruasi yang teratur adalah bagian penting dari kesehatan reproduksi perempuan. Jika kamu mengalami perubahan signifikan dalam siklus menstruasi, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Karena mendeteksi dini kondisi-kondisi medis di atas dapat membantu kamu mencegah komplikasi penyakit yang lebih serius di masa depan.

Referensi :

Healthshots. Diakses pada November 2024. 8 common medical conditions that can affect your period

Heatlhline. Diakses pada November 2024. Menstrual Problems

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us