Fungsi Telinga Bagian Tengah, Berperan Penting dalam Pendengaran

Si penyeimbang tekanan dari luar

Telinga memiliki tiga susunan utama, yakni bagian luar, tengah, dan dalam. Seluruhnya memiliki kegunaan masing-masing. Nah, saat mendapatkan rangsang suara, salah satu bagian yang turut berperan penting yakni telinga bagian tengah. 

Agar lebih memahami cara kerja dan fungsi telinga bagian tengah, mari menyelami seluruh bagiannya. IDN Times telah merangkumkan materi bagian telinga lengkap buat kamu.

Mengenal telinga bagian tengah

Fungsi Telinga Bagian Tengah, Berperan Penting dalam Pendengaranilustrasi telinga (unsplash.com/Franco Antonio Giovanella)

Telinga tengah merupakan ruang berlapis membran berisi udara yang berada di antara saluran telinga dengan tuba Eustachius, koklea, dan saraf pendengaran. Bagian telinga ini bertekanan dan memiliki gendang telinga sebagai pemisah antara telinga tengah dan saluran telinga.

Ketika bunyi tertangkap telinga bagian luar, telinga tengah akan menyalurkannya pada telinga dalam. Ia akan ‘menyerahkan’ bunyi pada koklea dan tempat input suara, sehingga bisa disalurkan ke otak. Saat bunyi melewati telinga tengah, membran timpani akan bergetar. 

Bunyi terus dibawa oleh tiga ossicles atau tulang pendengaran dan stapes memberi rangsang pada gendang telinga. Setelahnya, bunyi memasuki telinga dalam dan melewati proses lanjutan hingga mengarah pada interpretasi suara seperti yang dikenal.

Fungsi telinga bagian tengah

Karena letaknya yang berada 'di antara’, telinga tengah berfungsi menyalurkan suara dari telinga luar ke telinga dalam. Gak sekadar sebagai perantara, telinga tengah berperan menyeimbangkan tekanan dari luar, sehingga bisa diterima telinga bagian dalam (impedansi).

Misalnya, saat bunyi disalurkan dari udara yang memiliki impedansi rendah ke air dengan impedansi tinggi, maka gak akan terdengar di bawah permukaan. Sebab, sebagian jumlah besar bunyi dipantulkan. Nah, telinga tengah inilah yang menyesuaikan ketidakseimbangan impedansi tadi.

Namun, kamu harus melakukannya secara perlahan. Karena ketika kamu menyelam tiba-tiba, akan menyebabkan perubahan tekanan mendadak. Akibatnya, saluran eustachius dari telinga bagian tengah gak punya cukup waktu untuk menyesuaikan tekanan.

Itulah mengapa telinga terasa gak nyaman atau menjadi kurang peka terhadap bunyi. Aturan ini juga terjadi ketika kamu naik pesawat atau mendaki, serta melakukan aktivitas lain yang menyebabkan perubahan tekanan dalam telinga.

Baca Juga: 10 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga, Jangan Disepelekan

Anatomi telinga tengah

Fungsi Telinga Bagian Tengah, Berperan Penting dalam Pendengaranilustrasi telinga bagian tengah (wikimedia.org/BruceBlaus)

Jika bisa melihat masuk ke dalam telinga, kamu akan menemukan berbagai anatomi kecil. Meski gak terlihat, masing-masing bagian tubuh tersebut memiliki fungsi luar biasa, lho. 

Mempelajari peran masing-masing anatomi akan membantumu memahami fungsi telinga bagian tengah dengan lebih baik. Yuk, simak uraian IDN Times di bawah ini, ya!

1. Membran timpani

Bagian telinga bagian tengah ini terletak di pangkal dan lebih dikenal sebagai ‘gendang telinga’. Bentuknya semi transparan, sedikit cekung, dan memiliki tebal sekitar 1 milimeter dan diameter 10 milimeter. Dalam kondisi normal, udara mengelilingi membran timpani di kedua sisi. 

Membran timpani terdiri dari campuran sel epitel dan kolagen sebagai struktur penyusun utama. Pada bentuknya yang oval, terdapat bagian tegang dan disebut pars tensa, sedangkan bagian longgar yang lebih lembek, disebut pars flaccida.

2. Rongga timpani

Rongga timpani atau medial membran timpani pada dasarnya merupakan pembentuk  yang menjalankan fungsi telinga bagian tengah secara utama. Telinga tengah yang sehat membuat rongga timpani dipenuhi udara. Dilansir Very Well Health, bentuknya mirip persegi panjang (balok) dengan dinding, lantai, dan langit-langit.

Setiap sisi balok dalam rongga timpani memiliki fungsinya masing-masing. Atap memisahkan telinga tengah dari fossa kranial tengah. Lantai memisahkan telinga tengah dari vena jugularis. Adapun dinding pada rongga timpani memiliki namanya sendiri.

Dinding lateral merupakan yang berada di rongga timpani. Dinding medial memisahkan telinga tengah dari telinga bagian dalam, ditandai dengan adanya tonjolan dan dibuat oleh saraf wajah. Dinding anterior memisahkan telinga tengah dari arteri karotis interna. Dinding anterior memiliki dua bukaan—satu untuk tuba auditorius dan satu lagi untuk otot tensor timpani.

Dinding posterior berbentuk seperti tulang yang memisahkan telinga tengah dan sel udara mastoid. Dinding posterior memiliki lubang superior yang disebut aditus ke antrum mastoid. Adanya lubang ini memungkinkan komunikasi antara telinga tengah dan sel-sel udara mastoid. 

3. Ossicles

Fungsi Telinga Bagian Tengah, Berperan Penting dalam Pendengaranilustrasi tulang telinga (wikimedia.org/US Government)

Ossicles merupakan tulang-tulang pendengaran. Terdiri dari tiga buah dan memegang fungsi telinga bagian tengah masing-masing. Tiga tulang tersebut disebut maleus (palu), inkus (landasan), dan stapes (sanggurdi) yang terhubung oleh sendi sinovial dan ligamen.

Ketiga tulang ini juga berperan sebagai penghantar bunyi yang disebut rantai pendengaran. Ia bekerja dengan getaran dari membran timpani ke jendela oval. FYI, stapes merupakan tulang terkecil yang ada di dalam tubuh manusia.

4. Tabung auditori (Eustachius)

Tabung pendengaran membentang dari dinding anterior telinga tengah ke nasofaring (belakang tenggorokan). Fungsi telinga bagian tengah satu ini adalah memberi ventilasi pada telinga tengah. Selain itu, ia juga membersihkan bagian telinga dari lendir dan kotoran.

Bagian dalam Eustachius memiliki lapisan silia, rambut kecil yang dapat menyapu lendir mengalir ke bagian belakang tenggorokan. Panjang sebuah tabung pendengaran orang dewasa umumnya sekitar 31-38 mm. Adapun pada anak-anak, Eustachius memiliki diameter lebih kecil dan posisinya cenderung agak horizontal. 

Sudah memahami fungsi telinga bagian tengah? Jangan lupa untuk menjaganya agar tetap sehat, ya! Sebisa mungkin, hindari mengoreknya menggunakan cotton bud, karena dapat merusak membran timpani dan mendorong kotoran ke tempat yang gak seharusnya. 

Baca Juga: Amankah Menggunakan Penyumbat Telinga saat Tidur?

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya