Cuci Tangan: Praktik Sederhana yang Kerap Terlupakan

Cuci tangan bisa mencegah kita dari banyak penyakit

Kegiatan cuci tangan adalah praktik sederhana yang bisa mencegah banyak penyakit. Namun, laporan UNICEF menyebutkan bahwa hanya 50 persen penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun yang melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) saat lima momen penting.

"Di tengah berbagai acaman penyakit, khususnya yang mengintai anak, Lifebuoy terus melakukan edukasi kebiasaan CTPS secara berkelanjutan sejak 2004," kata Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia, Erfan Hidayat, pada Sabtu (14/10/2023).

Bertepatan dengan Hari Cuci Tangan Sedunia setiap 15 Oktober, Lifebouy gencarkan kampanye SIap Amankan KeluarGA (SIAGA) untuk melindungi, mengedukasi, dan memfasilitasi masyarakat agar terhindar dari berbagai risiko penyakit.

Indonesia jadi "rumah" penyakit infeksi menular

Cuci Tangan: Praktik Sederhana yang Kerap Terlupakanilustrasi cuci tangan (pexels.com/ Ketut Subiyanto)

Pakar penyakit infeksi dan tropis anak, dr. Hinky Hindra Irawan Satari, menjelaskan bahwa di Indonesia ada banyak infeksi penyakit menular yang belum sepenuhnya tertanggulangi, terutama yang menyerang anak. 

"Misalnya, jumlah kasus diare pada anak tercatat masih sekitar 9,8 persen dan menjadi penyebab kematian anak tertinggi kedua setelah pneumonia," ujarnya.

Negara kita juga dijelaskan sebagai salah satu yang berisiko tinggi terhadap kemunculan penyakit infeksi baru, sehingga kita harus waspada terhadap potensi penyakit menular di masa mendatang. 

Hal ini berkesinambungan dengan teori Swiss Cheese Model for Infectious Disease, yang menyebutkan bahwa CTPS adalah langkah pertama untuk melindungi diri dari ancaman penyakit infeksi, setelah vaksin.

Menurutnya, perilaku bersih jadi gaya hidup sehat yang harus diajarkan kepada anak-anak untuk membentengi diri terhadap kuman yang selalu siaga untuk menghancurkan kita.

Baca Juga: Hati-hati, 7 Bakteri Ini Bisa Menular lewat Toilet!

Cara Nagita Slavina ajarkan Cipung cuci tangan

Cuci Tangan: Praktik Sederhana yang Kerap TerlupakanRaffi Ahmad dan Nagita Slavina. (IDN Times/Misrohatun)

Beberapa waktu yang lalu, anak kedua dari pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Rayyanza Malik Ahmad atau yang akrab disapa Cipung, harus dirawat di rumah sakit karena panas tinggi selama satu minggu.

Tidak mau lagi kecolongan, perempuan yang akrab disapa Gigi itu mulai menjaga kebersihan dan kesehatan keluarganya dengan sesimpel rutin cuci tangan. Kedua anaknya maupun Raffi selalu diingatkan untuk cuci tangan sebelum atau setelah berkegiatan.

"Kita nggak boleh berhenti kasih tahu, nyontohin juga. Kan, pandemi harusnya jadi contoh bahwa dengan kekuatan cuci tangan, efeknya luar biasa untuk benteng diri kita. Jadi sambil kasih tahu, sambil ngingetin diri sendiri juga," imbuh Nagita.

Dia menjelaskan jika menyuruh anak-anak cuci tangan, jangan sambil marah karena tidak akan efektif. Ada baiknya untuk memberi contoh yang baik. Sementara untuk Cipung yang usianya belum mencapai 2 tahun, praktik ini dilakukan sambil bermain.

Senada dengan Nagita, psikolog anak dan keluarga Irma Gustiani Andriani menjelaskan bahwa dengan bermain, anak akan memiliki kebiasaan secara alami.

"Main kalau dari sisi perkembangan memang bisa integrasi seluruh indra anak sehingga bisa optimalisasi aspek dalam dirinya seperti koordinasi motorik hingga sosial emosional," jelasnya.

Keluarga punya peran efektif dalam proses pengajaran perilaku baru atau kebiasaan. Sehingga anak diberikan kesempatan bermain yang aman, tidak membahayakan proses untuk kemudian bisa diserap anak tanpa paksaan.

Tiga pilar utama SIAGA

Cuci Tangan: Praktik Sederhana yang Kerap TerlupakanSabun Lifebuoy. (Dok. Lifebuoy)

Keseluruhan kegiatan dan fasilitas yang dihadirkan pada Hari Cuci Tangan Sedunia 2023 merupakan bagian dari kampanye SIAGA yang terdiri dari tiga pilar utama.

  1. SIAGA Melindungi. Lifebuoy berkomitmen untuk melahirkan rangkaian produk inovasi yang dapat secara efektif melindungi keluarga Indonesia dari kuman. Inovasi terbaru adalah Lifebuoy dengan Multivitamin yang 100 persen lebih kuat melawan kuman berbahaya.
  2. SIAGA Mengedukasi. Lifebuoy secara konsisten menyebarkan edukasi mengenai pentingnya CTPS pada lima momen penting melalui berbagai program, termasuk peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia setiap tahunnya.
  3. Fasilitas SIAGA. Perusahaan menyediakan berbagai fasilitas yang mendekati masyarakat pada akses informasi dan layanan kesehatan.

Cuci tangan dengan sabun merupakan hal sederhana dan mudah. Jika kamu ada dalam kondisi yang tidak memungkinkan, masih ada opsi penggunaan hand sanitizer.

Baca Juga: Apa Saja Penyakit Menular yang Menyebar lewat Air Liur?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya