Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sering Mengantuk? Waspada 5 Penyakit yang Siap Mengancam Ini!

Ilustrasi orang mengantuk (unsplash.com/Hutomo Abrianto)

Mengantuk merupakan hal yang sangat wajar, apalagi kalau kurang tidur. Tapi secara ilmiah, terlalu sering mengantuk merupakan tanda-tanda munculnya penyakit. Apakah kamu pernah merasakannya? Kalau pernah, kamu harus lebih waspada ya! Lima penyakit ini mungkin sedang mengintaimu.

1. Jantung

Ilustrasi orang mengantuk (unsplash.com/Christian Fregnan)

Pernah mengantuk di siang hari? Mungkin jam tidurmu kurang baik dalam beberapa hari belakangan. Tapi jika rasa kantuk yang dialami berlebihan, kamu harus waspada terhadap risiko penyakit jantung atau bahkan stroke.  

2. Diabetes

Ilustrasi orang mengantuk (unsplash.com/Ali Soltani)

Tingginya kadar glukosa di dalam darah menimbulkan risiko penyakit diabetes, lho! Tak heran kalau kamu jadi lebih sering mengantuk. Coba kurangi konsumsi makanan manis untuk menstabilkan glukosa dalam darah.

3. Anemia

Ilustrasi orang mengantuk (unsplash.com/Kyle Glenn)

Anemia disebabkan karena kurang darah. Dan kurang darah disebabkan karena kurangnya pasokan zat besi, sehingga pengangkutan oksigen di dalam tubuh kurang maksimal. Jika tidak segera ditangani, maka kamu akan mudah merasa lemas dan ujung-ujungnya menjadi mudah mengantuk.

4. Beta amyloid

Ilustrasi orang mengantuk (unsplash.com/Adrian Swancar)

Kamu yang sering mengantuk kemungkinan besar terkena risiko penyakit beta amyloid. Penyakit ini bisa dikatakan cukup serius karena ada hubungannya dengan otak. Dibutuhkan penanganan medis lebih lanjut untuk bisa disembuhkan.

5. Hipotiroid

Ilustrasi orang mengantuk (unsplash.com/Kevin Grieve)

Waktu tidurmu sudah cukup tapi masih sering mengantuk? Mungkin kamu terkena gejala hipotiroid, dimana hormone tiroid di dalam tubuhmu menurun. Akibatnya, tubuh menjadi gampang lesu dan akhirnya mengantuk deh!

Ketika kamu menemukan tanda-tanda yang agak mencurigakan karena mengantuk, lebih baik periksakan kondisi kesehatanmu ke dokter. Lagi pula, mencegah lebih baik daripada mengobati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
Jumawan Syahrudin
3+
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us