Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fase Siklus Menstruasi pada Wanita Selama Sebulan, Wajib Tahu!

ilustrasi siklus menstruasi (sciencesfp.com)
ilustrasi siklus menstruasi (sciencesfp.com)

Menstruasi merupakan siklus alami yang terjadi pada tubuh perempuan yang ditandai dengan keluarnya darah dari vagina. Menstruasi juga menjadi salah satu tanda bahwa perempuan sudah memasuki masa pubertas dan memiliki repoduksi yang aktif. Umumnya, menstruasi terjadi sekali dalam sebulan.

Namun, tahukah kamu apa saja yang terjadi di siklus menstruasi pada wanita selama sebulan itu? Ternyata, dilansir Medical News Today, terdapat 4 siklus yang terjadi pada tubuh wanita dan terjadi secara berulang-ulang. Simak artikel di bawah ini sampai habis, ya.

1. Fase menstrual

ilustrasi darah menstruasi (pixabay.com/MIH83)
ilustrasi darah menstruasi (pixabay.com/MIH83)

Fase menstrual ditandai dengan keluarnya darah menstruasi dari vagina perempuan. Siklus ini dimulai ketika sel telur dalam rahim tidak dibuahi sperma. Karenanya, dinding rahim akan luruh bersama dan keluar melalui vagina yang biasa disebut menstruasi. Menstruasi terdiri dari darah, lendir dan jaringan rahim yang berlangsung selama 3-8 hari. Gejala yang mungkin terjadi pada saat fase ini adalah :

  • Payudara lebih lembut
  • Kram
  • Nyeri di bagian punggung bawah
  • Perubahan suasana hati, menjadi cepat marah
  • Cepat lelah
  • Sakit kepala

2. Fase folikular

ilustrasi fase menstruasi (Encyclopaedia Britannica, Inc)
ilustrasi fase menstruasi (Encyclopaedia Britannica, Inc)

Fase folikular atau disebut jug fase proliferasi juga dimulai pada hari pertama menstruasi. Pada awal siklus, bagian otak yang disebut hipotalamus memberi perintah pada kelenjar pituitari untuk melepaskan hormon perangsang folikel (FSH). FSH merangsang ovarium untuk membuat beberapa kantung kecil disebut folikel yang berisi sel telur yang belum matang. Telur yang paling baik akan mengalami kematangan, sisanya kembali terserap tubuh.

Saat sel telur mengalami kematangan, tubuh melepaskan hormon estrogen yang merangsang lapisan rahim untuk menebal. Lapisan tersebut nantinya akan memberikan nutrisi yang diperlukan untuk telur yang dibuahi. Secara keseluruhan,  fase folikular umumnya berlangsung sekitar 10–16 hari dan berakhir ketika seseorang berovulasi. Ovulasi merupakan proses ketika sel telur yang sudah matang keluar dari ovarium ke tuba falopi untuk dibuahi.

3. Fase ovulasi

ilustrasi ovulasi (oviahealth.com)
ilustrasi ovulasi (oviahealth.com)

Fase ovulasi diawali dengan pelepasan luteinizing hormon (LH). Hormon LH berperan untuk merangsang pelepasan sel telur yang sudah matang dari ovarium, atau yang bisa disebut dengan ovulasi. Pada fase ini sel telur akan bergerak dari ovarium menuju tuba falopi dan masuk ke dalam rahim. Setiap saat selama perjalanan sel telur, sperma dapat membuahinya.

Ovulasi ditandai dengan keluarnya cairan putih kental dari vagina dan sedikit peningkatan suhu tubuh. Umumnya, ovulasi terjadi di tengah siklus menstruasi. Sel telur dapat bertahan selama sekitar 24 jam sebelum dibuahi sperma. Jika tidak dibuahi selama waktu itu, sel telur akan larut.

4. Fase luteal

ilustrasi PMS (emedihealth.com)
ilustrasi PMS (emedihealth.com)

Fase luteal merupakan fase terakhir pada siklus menstruasi. Selama fase luteal, folikel berubah menjadi massa sel yang disebut corpus luteum. Jika sel telur dibuahi, tubuh akan memproduksi human chorionic gonadotropin (hCG) yang akan membantu menjaga lapisan rahim tetap tebal agar sel telur yang berhasil dibuahi dapat berkembang menjadi embrio. Namun, jika sel telur tidak dibuahi, maka korpus luteum akan larut ke dalam tubuh. Kadar estrogen dan progesteron turun sebagai penanda akan dimulainya  menstruasi.

Fase luteal pada umumnya terjadi selama 14 hari. Selama fase ini, seorang wanita mungkin akan mengalami gejala sindrom pramenstruasi (PMS) yang meliputi :

  • Sulit tidur
  • Mengidam makanan
  • Penambahan berat badan
  • Nyeri pada bagian payudara
  • Perubahan suasana hati
  • Perubahan gairah seks

5. Siklus menstruasi yang tidak teratur

ilustrasi pembalut menstruasi (unsplash.com/Natracare)
ilustrasi pembalut menstruasi (unsplash.com/Natracare)

Panjang normal siklus menstruasi pada wanita adalah 28 hari. Menstruasi tidak teratur adalah ketika panjang siklus lebih dari 35 hari, atau jika durasinya berbeda-beda. Menstruasi yang tidak teratur atau juga oligomenore terjadi karena beberapa penyebab, di antaranya  ada perubahan metode kontrasepsi, ketidakseimbangan hormon, perubahan hormonal sekitar waktu menopause, dan latihan daya tahan.

Menstruasi tidak teratur yang terjadi selama masa pubertas dan sekitar menopause biasanya tidak diperlukan penanganan khusus. Tetapi jika terjadi selama tahun-tahun, dibutuhkan perawatan medis dengan berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.

Demikian 4 fase siklus menstruasi yang terjadi pada tubuh wanita. Semoga dapat menambah wawasanmu, ya. Yuk, sebarkan artikel ini ke teman-temanmu yang lain biar mereka tahu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us