Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Seseorang Mudah Berkeringat Meski Tidak Beraktivitas Berat

ilustrasi berkeringat (freepik.com/eyeem)
ilustrasi berkeringat (freepik.com/eyeem)
Intinya sih...
  • Hiperhidrosis adalah penyebab utama berkeringat berlebih karena kelenjar keringat terlalu aktif, bisa bersifat primer atau sekunder.
  • Masalah pada kelenjar tiroid seperti hipertiroidisme dapat menyebabkan keringat berlebihan dan gejala lainnya.
  • Kondisi gula darah rendah, stres, dan pengaruh obat-obatan juga dapat menjadi penyebab seseorang mudah berkeringat tanpa aktivitas fisik yang berarti.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Berkeringat adalah mekanisme alami tubuh untuk mengatur suhu dan menjaga agar tubuh tetap dingin. Biasanya, kita akan berkeringat ketika berolahraga, berada di bawah sinar matahari, atau melakukan aktivitas fisik yang berat. Tapi apa yang terjadi jika kita mengalami keringat parah meski tanpa melakukan banyak aktivitas.

Pengalaman ini tentu saja akan memberikan rasa tidak nyaman dan sering menimbulkan rasa cemas, terutama di situasi sosial - seperti bau badan dan perasaan gelisah. Berikut adalah lima penyebab umum mengapa seseorang mudah berkeringat tanpa aktivitas fisik yang berarti.

1. Hiperhidrosis

ilustrasi berkeringat (pexels.com/antonio)
ilustrasi berkeringat (pexels.com/antonio)

Salah satu penyebab utama seseorang mudah berkeringat adalah hiperhidrosis, yaitu kondisi medis di mana kelenjar keringat bekerja terlalu aktif. Penderita hiperhidrosis bisa berkeringat berlebih pada telapak tangan, kaki, ketiak, atau wajah, bahkan saat tubuh sedang istirahat atau berada di ruangan sejuk. Kondisi ini bisa bersifat primer (bawaan/genetik) atau sekunder karena penyakit lain.

Hiperhidrosis primer biasanya muncul tanpa penyebab medis yang jelas dan sering terjadi sejak usia muda. Sementara hiperhidrosis sekunder biasanya terkait dengan kondisi kesehatan seperti diabetes, gangguan tiroid, atau infeksi. Jika kamu sering berkeringat tanpa alasan jelas, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui apakah hiperhidrosis menjadi penyebabnya, dan mendapatkan saran penanganan yang tepat.

2. Masalah pada kelenjar tiroid

ilustrasi berkeringat (freepik.com/eyeem
ilustrasi berkeringat (freepik.com/eyeem

Kelenjar tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh. Jika tiroid bekerja terlalu aktif (hipertiroidisme), maka metabolisme tubuh meningkat, yang salah satu tandanya adalah produksi keringat yang berlebihan. Penderita hipertiroidisme sering mengeluhkan tubuh yang selalu terasa panas, jantung berdebar, berat badan menurun, dan mudah merasa cemas, selain tentu saja keringat yang keluar lebih banyak meski tidak sedang beraktivitas.

Kondisi ini sering tidak disadari pada awalnya, karena gejalanya muncul perlahan. Namun, jika kamu mulai merasakan keringat berlebih disertai gejala lain seperti tremor (gemetar halus di tangan), sering merasa gelisah, atau menstruasi tidak teratur pada wanita, sebaiknya segera periksa ke dokter. Pemeriksaan darah untuk melihat fungsi tiroid bisa membantu memastikan diagnosis dan menentukan langkah pengobatan.

3. Perasaan stres dan gelisah

ilustrasi gelisah (pexels.com/liza)
ilustrasi gelisah (pexels.com/liza)

Keringat berlebih juga sering muncul akibat faktor psikologis seperti stres dan kecemasan. Saat merasa gugup atau cemas, tubuh merespons dengan cara meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatis. Hal ini memicu keluarnya keringat, terutama di area ketiak, telapak tangan, dan wajah. Bahkan, hanya membayangkan situasi yang menegangkan pun bisa membuat seseorang tiba-tiba berkeringat dingin.

Berbeda dengan keringat akibat aktivitas fisik, keringat karena stres biasanya muncul bersamaan dengan gejala lain seperti jantung berdebar, napas cepat, dan otot yang tegang. Jika kamu merasa sering berkeringat di situasi sosial atau saat menghadapi tekanan mental, coba lakukan teknik relaksasi atau konseling untuk mengelola stres. Jika keluhan berlanjut, konsultasi dengan psikolog atau psikiater bisa jadi langkah bijak.

4. Kondisi gula darah rendah

ilustrasi berkeringat (freepik.com/eyeem
ilustrasi berkeringat (freepik.com/eyeem

Hipoglikemia atau kadar gula darah yang terlalu rendah juga dapat memicu tubuh berkeringat secara berlebihan. Saat gula darah turun, tubuh bereaksi seolah-olah dalam keadaan darurat. Ini memicu pelepasan hormon adrenalin yang memicu jantung berdebar, tubuh gemetar, dan keringat dingin. Kondisi ini sering dialami oleh penderita diabetes yang menggunakan insulin atau obat penurun gula darah.

Jika kamu tidak mengidap diabetes namun sering mengalami keringat berlebih disertai pusing, lemas, atau merasa ingin pingsan, segera konsumsi makanan manis dan periksa ke dokter. Hipoglikemia yang tidak ditangani dengan cepat dapat berbahaya dan menimbulkan komplikasi serius. Pemeriksaan medis diperlukan untuk mengetahui penyebab gula darah turun dan mencegah kekambuhan.

5. Pengaruh obat-obatan

ilustrasi obat-obatan (pexels.com/kindel)
ilustrasi obat-obatan (pexels.com/kindel)

Beberapa jenis obat juga dapat menimbulkan efek samping berupa keringat berlebih. Contohnya adalah obat penurun demam, obat antidepresan, obat hormon, atau obat-obatan yang memengaruhi sistem saraf. Reaksi ini biasanya terjadi karena obat tersebut memicu pelepasan zat kimia di otak yang mengatur suhu tubuh dan kelenjar keringat.

Jika kamu mulai berkeringat lebih banyak setelah mengonsumsi obat tertentu, jangan langsung menghentikan obatnya tanpa anjuran dokter. Sebaiknya konsultasikan ke dokter yang meresepkan obat tersebut untuk mencari alternatif atau menyesuaikan dosis. Dengan pengelolaan yang tepat, efek samping ini biasanya dapat dikurangi tanpa mengganggu efektivitas pengobatan utama.

Mudah berkeringat meski tidak beraktivitas berat memang bisa membuat tidak nyaman. Namun, dengan memahami penyebabnya, kamu bisa lebih waspada dan mencari solusi yang tepat. Jika keringat berlebih disertai gejala lain yang mengganggu atau berlangsung terus-menerus, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us