Apakah Flu Singapura Berbahaya? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Sejak awal tahun 2024, Indonesia diserang oleh beberapa penyakit menular yang harus diwaspadai secara ekstra, salah satunya flu singapura atau hand, mouth, and foot disease (HMFD). Berdasarkan data dari Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons Kementerian Kesehatan RI, hingga Maret 2024, tercatat 5.461 kasus flu singapura di Indonesia. Hal ini membuat masyarakat harus waspada, terutama para orangtua yang memiliki anak di bawah usia 10 atau 5 tahun.
Dilansir laman Kemenkes RI, flu singapura lebih banyak menyerang bayi dan anak-anak di bawah 5 tahun. Bahkan anak-anak usia 5–10 tahun juga rentan terkena penyakit yang sangat menular tersebut. Lalu, seberapa bahaya sebenarnya penyakit flu singapura ini? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut!
1. Apa itu flu singapura?

Flu singapura adalah penyakit yang menyerang tangan, mulut, dan kaki. Itulah kenapa, nama lainnya adalah hand, foot, and mouth disease (HMFD). Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus, khususnya Coxsackievirus dan Human Enterovirus (HEV71). Dilansir Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, flu Singapura lebih sering menyerang bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun atau bahkan yang berusia 5–10 tahun.
Oleh sebab itu, para orangtua diimbau untuk ekstra waspada terhadap penyakit tersebut. Pasalnya, flu singapura merupakan penyakit yang sangat menular. Hal ini mengingat bahwa telah terjadi lonjakan kasus flu singapura hingga menembus angka 5.461 kasus per Maret 2024.
2. Gejala dan penularan flu Singapura

Ciri khas dari penyakit flu singapura adalah adanya bercak merah hingga luka lenting (melepuh) pada area telapak tangan, mulut, dan kaki. Gejala-gejala flu Singapura antara lain:
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Merasa sakit atau lesu
- Mucul luka seperti melepuh di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi yang terasa sangat nyeri
- Ruam di telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang di bokong (ruamnya tidak gatal, namun terkadang melepuh)
- Rewel (pada bayi dan balita)
- Nafsu makan menghilang
- Perut terasa sakit
- Batuk.
Gejala flu singapura di atas biasanya mucul 3–7 hari setelah terpapar virus. Seperti diketahui, seseorang bisa terjangkit virus ini melalui kontak fisik dengan pasien, seperti lewat cairan hidung saat bersin atau batuk, air ludah ketika berbicara, cairan dari luka melepuh, dan kontak dengan feses pasien. Dari cara penularannya, selain melalui kontak fisik, flu singapura bisa dibilang tergolong penyakit airborne, yaitu menular melalui udara dengan droplet.
3. Berapa lama flu singapura bisa sembuh?

Umumnya, seseorang yang terjangkit flu Singapura bisa sembuh atau membaik dalam waktu 7—10 hari. Dilansir laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), tidak ada penanganan medis khusus untuk pasien flu singapura. Orangtua bisa meringankan gejala dengan menjaga anak agar tetap terhidrasi disertai pemberian obat penurun demam.
Namun, jangan sembarangan dalam memberikan obat penurun demam lantaran tidak semuanya sesuai dengan anak-anak atau usia remaja. Jadi, untuk berjaga-jaga, ada baiknya orangtua atau pasien meminta resep obat ke dokter. Setelah itu, beristirahatlah dengan cukup dan hindari makanan atau minuman asam dan pedas yang bisa membuat luka di mulut menjadi perih.
4. Seberapa berbahaya flu singapura? Ini angka kematian dan tingkat kesembuhannya

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, seseorang yang terserang flu singapura bisa membaik dalam waktu 7–10 hari. Dilansir BMC Infectious Diseases, angka kematian akibat penyakit tangan, mulut dan kaki ini terbilang rendah, yakni dari 1.565 kasus flu singapura parah, 91 pasien dinyatakan meninggal. Itu artinya mortality rate dari kasus tersebut adalah 5,81 persen.
Mengutip laman CDC, flu singapura pada umumnya bukanlah penyakit yang mematikan. Namun, tingkat penyebarannya terbilang sangat tinggi karena bisa ditularkan melalui kontak fisik dan udara. Penyakit ini bisa menyebar sangat cepat di sekolah atau tempat-tempat penitipan anak, mengingat anak-anak di bawah usia 10 tahun lebih rentan terjangkit.
5. Pencegahan flu Singapura

Pencegahan flu singapura dapat dilakukan mulai dari menjaga kebersihan diri dan benda-benda yang berada di sekitar. Dilansir laman Kemenkes RI, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan flu singapura pada anak maupun dewasa:
- Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, khususnya setelah buang air besar (BAB), mengganti popok anak, menyiapkan makanan, dan sebelum makan.
- Tidak berbagi alat makan dan minum, terutama di sekolah atau tempat penitipan anak.
- Tidak melakukan kontak fisik dengan seseorang yang sedang sakit.
- Menutup hidung dan mulut ketika batuk dan bersin menggunakan tangan atau tisu.
- Rutin membersihkan benda-benda yang berpotensi menyalurkan virus, seperti gagang pintu, meja, remot TV, dan lainnya dengan benar.
- Beristirahatlah apabila mengalami gejala-gejala flu singapura. Jangan keluar rumah sebelum gejala-gejala tersebut benar-benar hilang.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa flu singapura sebenarnya bukanlah penyakit yang mematikan. Namun kita harus tetap waspada karena penyakit ini sangat menular, bahkan bisa menyebar lewat udara. Apabila mengalami gejala dari penyakit tersebut, segeralah beristirahat di rumah dan hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Referensi
Kemenkes RI. Diakses pada April 2024. Mengenal Flu Singapore dan Perawatannya.
Kemenkes RI. Diakses pada April 2024. Kenali Penyakit Hand Foot and Mouth Disease (HFMD) pada Anak di Masa Peralihan Musim.
CDC. Diakses pada April 2024. How to Treat Hand, Foot, and Mouth Disease.
Mayo Clinic. Diakses pada April 2024. Hand-foot-and-mouth disease.