- Rotavirus (sering menyerang anak-anak)
- Norovirus
- Influenza (dalam kondisi tertentu)
Diare Menular: Penyebab, Pengobatan, Pencegahan

- Diare menular disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang mudah menyebar melalui jalur fekal-oral.
- Diare tidak menular bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti sindrom iritasi usus besar atau penyakit radang usus.
- Pencegahan diare menular dapat dilakukan dengan mencuci tangan secara rutin, membersihkan kamar mandi dan dapur, serta memasak makanan hingga matang sempurna.
Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa diare bisa "menyebar" di rumah, sekolah, atau tempat kerja? Awalnya satu orang sakit perut dan bolak-balik ke toilet, beberapa hari kemudian orang lain ikut mengalami hal yang sama. Kamu jadi penasaran apakah diare benar-benar bisa menular?
Faktanya, diare tertentu memang disebabkan oleh kuman yang sangat mudah berpindah dari satu orang ke orang lain. Kalau kamu tidak memahami penyebab dan cara penularannya, risiko penyebarannya bisa makin luas, terutama pada kelompok berisiko seperti anak-anak dan lansia. Di sini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam tentang diare yang menular, mulai dari penyebab hingga cara mencegahnya!
1. Apa itu diare menular?
Diare didefinisikan sebagai buang air besar encer atau berair yang terjadi tiga kali atau lebih dalam sehari.
Diare biasanya bersifat menular ketika terjadi secara akut alias muncul tiba-tiba. Jenis diare ini umumnya disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, atau parasit. Sebaliknya, diare kronis atau yang berlangsung lama cenderung disebabkan oleh kondisi medis tertentu dan tidak menular.
2. Penyebab diare menular
Diare menular terjadi akibat infeksi virus, bakteri, atau parasit. Kuman-kuman ini menyebar melalui jalur fekal-oral, yaitu dari tinja seseorang lalu masuk ke mulut orang lain, biasanya lewat tangan yang kotor, makanan, atau permukaan yang terkontaminasi.
Virus
Virus adalah penyebab paling umum diare menular. Penularan sering terjadi saat seseorang tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet, lalu menyentuh makanan atau benda di sekitarnya. Virus yang paling sering menyebabkan diare antara lain:
Norovirus terkenal sangat mudah menular dan sering memicu wabah diare di kapal pesiar, asrama, atau tempat dengan hunian padat.
Bakteri
Bakteri penyebab diare umumnya berasal dari makanan atau minuman yang terkontaminasi. Selain itu, penderita juga bisa menularkannya ke orang lain. Jenis bakteri yang sering menjadi penyebab diare:
- Campylobacter
- Escherichia coli (E. coli)
- Salmonella
- Shigella
Parasit
Infeksi parasit memang lebih jarang terjadi, tapi tetap bisa menyebabkan diare menular. Parasit yang sering terlibat antara lain:
- Giardia lamblia
- Entamoeba histolytica
- Cryptosporidium enteritis
3. Diare yang tidak menular

Tidak semua diare disebabkan oleh infeksi. Beberapa kondisi medis juga bisa memicu diare, tetapi tidak bisa menular ke orang lain, seperti:
- Sindrom iritasi usus besar/irritable bowel syndrome (IBS)
- Penyakit radang usus/inflammatory bowel disease (IBD)
- Penyakit celiac
- Intoleransi laktosa
- Efek samping obat
- Hipertiroidisme
Pada kondisi ini, diare bisa muncul sesekali atau berlangsung lama tanpa risiko penularan.
4. Diagnosis
Untuk memastikan apakah diare bersifat menular atau tidak, tenaga medis biasanya akan menanyakan riwayat kontak dengan orang sakit atau perjalanan terbaru. Pemeriksaan lanjutan bisa meliputi:
- Kultur tinja untuk mendeteksi bakteri.
- Tes PCR tinja (misalnya untuk C. difficile).
- Pemeriksaan mikroskopis dan tes antigen untuk parasit.
- Tes cepat untuk norovirus pada tinja atau muntahan.
5. Cara mengobati diare menular
Pada orang dengan sistem imun yang sehat, diare menular biasanya sembuh sendiri dalam beberapa hari. Perawatan utamanya meliputi:
- Konsumsi makanan yang ringan dan mudah dicerna.
- Banyak minum air dan cairan elektrolit.
- Menggunakan obat bebas seperti bismuth subsalicylate bila perlu..
6. Cara mencegah diare menular

Agar diare tidak menyebar, lakukan langkah-langkah berikut:
- Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir secara rutin.
- Bersihkan kamar mandi dan dapur secara berkala.
- Masak daging, ayam, dan seafood hingga matang sempurna.
- Cuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi.
- Hindari makanan laut mentah yang diragukan kebersihannya.
- Saat bepergian ke luar negeri, pastikan vaksinasi dan keamanan makanan terjaga.
7. Kapan harus ke dokter?
Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami diare yang:
- Tidak membaik dalam beberapa hari.
- Disertai tanda dehidrasi.
- Terjadi pada bayi, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh lemah. Kelompok ini lebih rentan mengalami komplikasi serius akibat diare.
Diare akut paling sering bersifat menular dan disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit. Penularannya sangat mudah, terutama di lingkungan dengan kebersihan yang kurang terjaga. Anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem imun lemah adalah kelompok yang paling berisiko. Dengan menjaga kebersihan dan mengenali penyebabnya sejak dini, risiko penyebaran diare menular bisa ditekan secara signifikan.
Referensi
Health. "Is Diarrhea Contagious?" Diakses pada Desember 2025.
Verywell Health. "Is Diarrhea Contagious and Infectious?" Diakses pada Desember 2025.


















