"Deworming in Children: What Parents Need to Know". Vinmec. Diakses September 2025.
"Deworming in children". WHO. Diakses September 2025.
Terefe B, Jembere MM, Assimamaw NT, Chekole B. Deworming coverage and its determinants among 12-59 months old children in East Africa: A population-based study. PLoS One. 2024 Feb 1;19(2):e0297377.
"How Often Should You Deworm?". MedicineNet. Diakses September 2025.
Berapa Kali Harus Minum Obat Cacing? Ini Panduan Lengkap Sesuai Usia

Pernahkah kamu bingung tentang seperti apa panduan minum obat cacing yang benar-benar aman? Pertanyaan ini sangat penting karena cacingan dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia. Walau lebih sering menyerang anak-anak, sebenarnya semua orang berisiko terkena infeksi cacing, berapa pun usianya.
Banyak orang menganggap cacingan hanya masalah kecil. Namun, infeksi cacing dapat menyebabkan anemia, kekurangan gizi, dan bahkan mengganggu kesehatan jika dibiarkan. Oleh karena itu, mari bicara lebih lanjut tentang aturan minum obat cacing yang tepat sesuai usia agar kamu sekeluarga tetap sehat dan terjaga.
1. Panduan minum obat cacing untuk anak-anak

Cacingan paling sering terjadi pada anak-anak yang berusia 2 tahun ke atas. Ini karena mereka senang bermain di tanah, sering lupa mencuci tangan, dan sistem kekebalan tubuh masih berkembang. Oleh karena itu, disarankan agar anak-anak minum obat cacing secara teratur untuk menghindari infeksi yang dapat menghambat pertumbuhan mereka.
WHO dan Kementerian Kesehatan RI menyarankan agar anak-anak mengonsumsi obat cacing setiap 6 bulan sekali, terutama di daerah yang rentan. Obat cacing tersedia dalam bentuk tablet kunyah atau sirup, yang lebih mudah ditelan. Dengan mengikuti kebiasaan ini, anak-anak dapat tumbuh dengan baik tanpa kehilangan nutrisi penting karena cacing.
2. Panduan minum obat cacing untuk usia remaja

Meski remaja juga sering berada di lingkungan yang berisiko, mereka jarang dianggap rentan terhadap cacingan. Walau begitu, para remaja juga tetap harus waspada. Cacing dapat masuk ke tubuh melalui hal-hal seperti makan sembarangan, gak cuci tangan, dan berolahraga di tempat yang lembap.
Remaja kekurangan gizi akibat cacingan, bisa menyebabkan masalah konsentrasi jika gak diatasi. Jadi, sangat disarankan untuk minum obat cacing setidaknya sekali dalam 1 tahun atau setiap 6 bulan jika tinggal di lingkungan yang gak sehat.
3. Apakah orang dewasa juga harus minum obat cacing?

Banyak orang dewasa percaya bahwa cacingan hanya terjadi pada anak-anak. Faktanya, orang dewasa juga dapat terinfeksi, terutama jika mereka sering makan makanan yang gak steril atau gak menjaga kebersihan tangan mereka, lho.
Bahkan, orang dewasa bahkan sering menjadi penyebar tanpa disadari. Itulah mengapa, orang dewasa harus minum obat cacing setidaknya sekali setahun. Namun, jika kamu bekerja di lingkungan yang rawan atau sering makan di luar rumah, minum obat cacing harus dilakukan setiap 6 bulan sekali.
4. Apakah obat cacing masih penting untuk orang berusia lanjut?

Lansia lebih rentan terhadap infeksi karena daya tahan tubuh mereka lebih lemah. Pada orang tua, infeksi cacing dapat menyebabkan penurunan berat badan, rasa lelah yang berkepanjangan, dan kondisi kesehatan yang sudah buruk. Akibatnya, melindungi tubuh dari cacingan masih sangat penting di usia tua. Untuk lansia, obat cacing sebaiknya diberikan sesuai anjuran dokter, biasanya setahun sekali atau 2 kali, tergantung pada kondisi mereka. Selain itu, perhatikan pola makan yang sehat dan higienis, ya.
5. Tips aman minum obat cacing

Walau minum obat cacing cukup praktis, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar hasilnya maksimal, lho. Gak sedikit orang percaya bahwa mengonsumsi obat cacing sudah cukup. Namun, waktu, cara, dan kebiasaan di sekitar kamu juga memengaruhi seberapa efektif obat cacing, lho.
Selain itu, kebutuhan dan kondisi kesehatan masing-masing kelompok usia berbeda. Anak-anak mungkin membutuhkan obat yang lebih mudah dikonsumsi, sementara orang tua mungkin perlu menyesuaikan kondisi medis mereka saat ini. Akibatnya, panduan berikut akan membantumu mengetahui cara mengonsumsi obat cacing sesuai usia.
1. Pilih obat cacing sesuai usia dan cari bentuk yang paling nyaman
Anak-anak biasanya lebih suka obat cacing dalam bentuk sirup atau tablet kunyah, sementara orang dewasa dan orang tua lebih suka tablet. Obat menjadi lebih mudah dikonsumsi dengan memilih sediaan yang tepat, kan?
2. Perhatikan dosis yang disarankan di kemasan
Jangan langsung menebak dosis karena usia berbeda dalam hal konsumsi. Dosis yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti mual, sedangkan dosis yang kurang bisa menyebabkan cacing gak mati sepenuhnya. Membaca aturan pakai dengan teliti, ya.
3. Jaga kebersihan tangan dan kuku sebelum dan sesudah minum obat
Tangan dan kuku yang kotor bisa menyebabkan sarang cacing kembali. Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah minum obat, dan biasakan memotong kuku secara teratur, jadi kebiasaan baik untuk mencegah cacingan.
4. Konsumsi makanan sehat untuk mendukung efektivitas obat cacing
Perbanyak makan makanan bergizi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan protein yang seimbang bisa mencegah cacingan. Pola makan sehat meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi risiko infeksi ulang.
5. Konsultasikan dengan dokter jika memiliki penyakit jangka panjang
Lebih baik konsultasi ke dokter terlebih dulu untuk lansia yang ingin mengonsumsi obat cacing. Ditakutkan, beberapa penyakit jangka panjang seperti seperti diabetes, penyakit hati, atau ginjal dapat semakin parah saat lansia makan obat ini. Nanti, dokter akan memberikan rekomendasi obat cacing yang sesuai dengan kondisi kesehatan, kok.
Sekarang kamu memiliki jawaban untuk pertanyaan tentang minum obat cacing berapa kali sesuai usia, kan? Cacingan memiliki efek yang bertahan lama, jadi jangan anggap remeh, ya. Mulailah menunjukkan kepedulian pada kondisi kesehatan kamu dan orang-orang tersayang, ya.
Referensi