Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Vaksin HPV yang Akan Diwajibkan dan Digratiskan Pemerintah

ilustrasi vaksinasi (pixabay.com/kfuhlert)

Baru-baru ini, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin berencana untuk menjadikan vaksin HPV menjadi vaksin wajib. Sejak tahun 2021 lalu, program ini sudah dilakukan secara bertahap yang dilakukan di dua provinsi dan lima kabupaten/kota. Diharapkan, pada tahun 2023 dan 2024 nanti, program ini dapat dilaksanakan di seluruh provinsi Indonesia.

Vaksin ini direncanakan akan berlangsung bersamaan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dilakukan rutin setiap bulan Agustus dan November. Selain itu, vaksin HPV akan diberikan pada pelajar perempuan kelas 5 dan 6 SD dengan pemberi an sebanyak dua kali. 

Sebenarnya, vaksin HPV telah direkomendasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sejak 2006 terutama untuk perempuan sebagai langkah pencegahan kanker serviks. Nah, sebenarnya, apa itu vaksin HPV dan bagaimana efektifitasnya? Agar tidak penasaran, baca terus artikel ini sampai habis, ya!

1. Kasus kanker leher rahim

ilustrasi rahim (pixabay.com/ljnovascotia)

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melansir, kasus kanker leher rahim atau serviks kebanyakan berhubungan dengan infeksi yang disebabkan oleh human papillomaviruses (HPV). Meskipun jarang menimbulkan gejala dan dapat sembuh dengan sendirinya, infeksi yang persisten atau menetap dapat menyebabkan kanker serviks.

WHO mencatat, kanker serviks berada diurutan ke-4 kanker yang paling banyak dialami oleh perempuan di seluruh dunia. Pada tahun 2020, diestimasi ada sekitar 604 ribu perempuan yang mengalami kanker serviks di seluruh dunia, di mana 342 ribu di antaranya meninggal dunia akibatnya.

2. Vaksin HPV

ilustrasi vaksin (pexels.com/SHVETS production)

Diterangkan pada laman National Cancer Institute, vaksin HPV merupakan vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh human papillomaviruses (HPV). HPV terdiri dari 200 jenis virus, di mana lebih dari 40 di antaranya dapat menular melalui kontak seksual.

Ada dua jenis HPV yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan belasan jenis HPV menyebabkan beberapa jenis kanker, di antaranya kanker leher rahim, kanker vulva, kanker vagina, kanker orofarigeal, kanker penis, dan kanker anus. Langkah pencegahan dengan melakukan vaksinasi HPV dan skrining merupakan cara yang lebih efektif dengan biaya yang lebih hemat dibandingkan pengobatan kanker serviks, seperti dilaporkan oleh WHO.   

3. Seberapa efektif vaksin HPV?

ilustrasi vaksinasi (pexels.com/Gustavo Fring)

CDC melaporkan bahwa tingkat efektifitas vaksin HPV lebih dari 90 persen mencegah risiko kanker yang terkait virus HPV. Sejak mulai direkomendasikan 2006 lalu oleh CDC, insiden infeksi virus HPV yang menyebabkan kutil kelamin dan kenker menjadi menurun hingga 88 persen pada remaja perempuan dan 81 persen pada perempuan dewasa muda.

National Cancer Institute menambahkan, hasil uji klinis menunjukkan bahwa pemberian vaksin HPV sebelum aktif melakukan aktivitas seksual dapat mencegah infeksi serviks. Selain itu, vaksin HPV juga dapat mengurangi infeksi HPV pada jaringan anus dan daerah mulut. Hasil percobaan dari studi pada populasi lebih luas juga menunjukkan bahwa vaksin yang diberikan pada partisipan wanita dapat menurunkan risiko prakanker dan kanker serviks, vagina, dan vulva.

4. Cara kerja vaksin HPV

ilustrasi vaksinasi (pexels.com/Monstera)

Sama seperti jenis lainnya, vaksin ini juga menstimulasi sistem imun tubuh agar membentuk antibodi untuk melawan virus HPV. Dengan begitu, apabila suatu saat ada virus HPV yang menginfeksi, maka imun tubuh yang sudah terlatih dapat membunuh virus tersebut.

Masih mengutip sumber yang sama, vaksin HPV tidak dapat mencegah infeksi menular seksual lainnya. Vaksin ini juga tidak dapat mengobati infeksi HPV yang sudah ada.

5. Mengapa vaksin HPV penting?

ilustrasi perempuan (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Melakukan vaksinasi HPV dapat menurunkan risiko terkena beberapa jenis kanker yang disebabkan oleh HPV. Dengan melakukan skrining rutin dan vaksinasi, maka perlindungan terhadap kanker serviks menjadi lebih optimal.

Tidak hanya melindungi penerima vaksin, cakupan vaksinasi yang lebih luas juga dapat melindungi orang lain yang belum mendapatkan vaksin atau yang dikenal dengan herd immunity (kekebalan kelompok). Ini terbukti di Australia, di mana sebagian besar anak perempuan telah mendapatkan vaksin HPV. Akibatnya, insiden penyakit kutil kelamin pada laki-laki muda dan perempuan muda yang belum divaksinasi menurun pada 4 tahun pertama program vaksinasi.

Vaksin HPV menjadi salah satu upaya untuk mencegah penyakit kanker serviks. Selain itu, vaksin ini juga dapat menurunkan risiko penyakit yang disebabkan virus HPV seperti kanker vulva, kanker vagina, kanker orofarigeal, kanker penis, kanker anus, dan kutil kelamin. Dengan melakukan skrining rutin dan vaksinasi HPV, maka perlindungan terhadap kanker serviks menjadi lebih optimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us