Gejala AIDS, Tahap Akhir dari HIV

- Stadium awal HIV: gejala mirip flu, seperti demam, kelelahan, dan sakit tenggorokan. Pengobatan dini sangat penting untuk mencegah perkembangan virus.
- Fase laten HIV: gejala ringan atau tidak ada. Virus masih aktif tetapi tidak bereproduksi terlalu cepat. Gejalanya meliputi pembengkakan kelenjar getah bening dan penurunan berat badan.
- AIDS: tahap akhir infeksi HIV dengan sistem kekebalan tubuh yang rusak parah. Gejala meliputi diare kronis, demam terus-menerus, kelelahan parah, dan infeksi oportunistik seperti TBC dan CMV.
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah tahap ketiga dan terakhir dari human immunodeficiency virus (HIV).
Pada orang yang HIV positif, sistem kekebalan tubuhnya melemah yang membuat mereka mudah terserang penyakit. Tanpa pengobatan, HIV pada akhirnya dapat berkembang menjadi AIDS, yang umumnya terjadi bertahun-tahun setelah didiagnosis HIV.
Mendapatkan perawatan medis yang tepat untuk HIV dapat membantu menghentikan perkembangan ini menjadi AIDS.
Gejala yang dialami pasien berbeda-beda pada setiap tahap. Pada tahap awal HIV, individu biasanya mengalami gejala seperti flu dan kelelahan. Namun, jika HIV berkembang menjadi AIDS, gejala yang lebih parah seperti penurunan berat badan yang cepat, kelelahan ekstrem, dan luka dapat terjadi.
Di bawah ini akan dibahas apa saja gejala HIV, mulai dari stadium awal hingga menjadi AIDS.
1. Infeksi HIV akut (tahap 1)
Ini adalah tahap paling awal, biasanya terjadi 2 hingga 4 minggu setelah infeksi. Gejalanya mirip flu dan sering kali disalahartikan sebagai masalah ringan. Gejalanya dapat meliputi:
- Demam.
- Kelelahan.
- Sakit tenggorokan.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot dan sendi.
- Ruam.
Gejala-gejala ini terjadi karena virus berkembang biak dengan cepat dan menyebar ke seluruh tubuh. Tidak semua orang menunjukkan gejala, tetapi pengobatan dini sangat penting.
2. Infeksi HIV kronis (tahap latensi klinis)

Setelah tahap akut, virus memasuki fase laten yang mana gejalanya mungkin ringan atau tidak ada sama sekali. Pada tahap ini, virus masih aktif, tetapi tidak bereproduksi terlalu cepat. Tahap ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, tergantung pada pengobatannya.
Gejalanya dapat meliputi:
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Infeksi pernapasan yang sering.
- Penurunan berat badan.
- Diare.
Tanpa pengobatan, viral load meningkat, yang menyebabkan gejala yang lebih jelas dari waktu ke waktu.
3. AIDS (stadium 3)
AIDS adalah stadium akhir dan paling parah dari infeksi HIV, yang mana sistem kekebalan tubuh rusak parah. Pada tahap ini, infeksi oportunistik dan kanker mulai berkembang.
Gejalanya meliputi:
- Diare kronis.
- Demam terus-menerus.
- Keringat malam.
- Penurunan berat badan yang cepat.
- Kelelahan parah.
- Bercak putih atau lesi yang tidak biasa pada lidah atau mulut.
- Pneumonia.
- Kehilangan memori atau gangguan neurologis lainnya.
Orang dengan AIDS memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat terganggu dan berisiko terkena infeksi yang dapat mengancam jiwa.
4. Infeksi oportunistik

Salah satu tanda khas AIDS adalah terjadinya infeksi oportunistik. Ini adalah infeksi yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat, tetapi menjadi berbahaya bagi mereka dengan kekebalan tubuh yang terganggu.
Infeksi oportunistik yang umum pada pasien AIDS meliputi:
- Tuberkulosis (TBC).
- Sitomegalovirus (CMV).
- Toksoplasmosis.
- Kandidiasis.
Infeksi ini memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah dan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah, atau bahkan kematian jika tidak segera diobati. Mengenali infeksi ini sangat penting untuk mendiagnosis AIDS dan memberikan perawatan yang tepat.
5. Pentingnya diagnosis dini
Deteksi dan pengobatan dini HIV dapat memperlambat perkembangannya menjadi AIDS. Dengan terapi antiretroviral (ARV), banyak orang dengan HIV dapat hidup lama dan sehat. Gejalanya bervariasi pada setiap tahap, tetapi mengetahuinya dapat membantu dalam mencari perawatan medis yang tepat waktu.
AIDS adalah tahap terakhir dari infeksi HIV yang dapat menyebabkan gejala sangat parah, bahkan menimbulkan kanker. Kunci dari pengobatan HIV yang berhasil adalah dengan mengenali gejala dan mengobatinya sejak tahap awal agar tidak berkembang menjadi AIDS.
Referensi
"Signs and Symptoms of AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)". Health. Diakses November 2024.
"HIV/AIDS". Mayo Clinic. Diakses November 2024.
"HIV and Infections". National Library of Medicine. Diakses November 2024.