Dispraksia: Saat Tumbuh Kembang Seseorang Terganggu

#ANGPOIN Hati-hati, terkadang gejalanya samar-samar

Dispraksia adalah suatu kondisi yang menyebabkan gangguan gerakan dan koordinasi akibat pesan yang dikirim dari otak ke otot terganggu.

Seseorang dengan dispraksia biasanya memiliki masalah dengan gerakan, koordinasi, penilaian, pemrosesan, memori, dan beberapa keterampilan kognitif lainnya. Dispraksia diketahui juga mempengaruhi sistem kekebalan dan saraf tubuh.

Ada beberapa jenis gangguan yang disebabkan oleh dispraksia, diantaranya:

  1. Motorik : menyebabkan masalah dengan hal-hal seperti menulis, berpakaian atau melompat-lompat.
  2. Verbal : menyebabkan masalah dengan ucapan.
  3. Oral : menyebabkan masalah dengan gerakan mulut dan lidah

Untuk mengetahui lebih jauh tentang dispraksia, yuk, simak artikel di bawah ini! 

1. Gejala dispraksia

Dispraksia: Saat Tumbuh Kembang Seseorang Tergangguilustrasi anak (unsplash.com/@little_klein)

Merangkum laman Netdoctor, berikut beberapa tanda dan gejala yang terjadi pada individu yang mengalami dispraksia. 

Tanda-tanda dan gejala dispraksia pada bayi meliputi:

  • Keterlambatan dalam tengkurap, duduk, merangkak, berdiri, atau berjalan
  • Postur tubuh yang buruk
  • Kesulitan bermain dengan mainan yang membutuhkan koordinasi tangan-mata, contohnya menumpuk blok bangunan
  • Sensitif terhadap kebisingan
  • Cepat marah

Tanda-tanda dan gejala dispraksia pada anak-anak meliputi:

  • Cepat marah
  • Kesulitan dengan keterampilan motorik halus seperti membuat tulisan, menggambar, dan hal yang berkaitan dengan teka-teki
  • Postur tubuh yang buruk
  • Makan dan minum dengan berantakan
  • Memiliki masalah pada koordinasi, membuatnya kesulitan untuk melompat, menangkap bola, melempar bola dan sejenisnya
  • Sering menjatuhkan barang, menabrak, atau jatuh

Tanda-tanda dan gejala dispraksia pada orang dewasa meliputi:

  • Koordinasi tangan-mata yang buruk
  • Kesulitan menggunakan keyboard
  • Kesulitan menulis dengan pena
  • Postur tubuh yang buruk
  • Kesulitan merencanakan dan mengorganisir pemikiran dan tugas
  • Mudah frustasi dan merasa lelah
  • Rasa percaya diri yang rendah
  • Kesulitan mengikuti irama saat menari atau olahraga

Tingkat keparahan gejala dispraksia pada masing-masing individu dapat berbeda-beda. Bahkan, keterampilan yang kurang berkembang di area tertentu mungkin tidak terlihat selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya selalu memantau perkembangan anak sejak mereka bayi. 

2. Penyebab dispraksia

Dispraksia: Saat Tumbuh Kembang Seseorang Tergangguilustrasi seorang ibu memeluk anak (unsplash.com/@xaviermoutonphotographie)

Penyebab pasti yang mengarah pada perkembangan dispraksia masih dalam penelitian. Namun, para ahli percaya bahwa kondisi tersebut terjadi karena keterbelakangan atau ketidakmatangan neuron di otak. 

Menurut laman National Health Service, terdapat sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan anak terkena dispraksia. Diantaranya sebagai berikut:

  • Lahir prematur
  • Lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
  • Memiliki keluarga dengan riwayat dispraksia
  • Ibu minum alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang saat hamil

3. Diagnosis

Dispraksia: Saat Tumbuh Kembang Seseorang Tergangguilustrasi anak dan ibu (unsplash.com/@gaberce)

Dispraksia dapat diidentifikasi oleh orangtua, guru, psikolog pendidikan, dokter anak, atau terapis okupasi dengan melihat gejala-gejala yang terjadi. Jika kamu berpikir bahwa kamu atau anak kamu menunjukkan beberapa gejala dispraksia, maka segeralah temui dokter untuk melakukan evaluasi yang tepat dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan menuju diagnosis formal.

Melansir laman Healthline, untuk evaluasi secara menyeluruh, biasanya seorang dokter akan menilai faktor-faktor seperti:

  • riwayat kesehatan
  • keterampilan motorik halus
  • keterampilan motorik kasar
  • kondisi mental

Selain itu, tidak ada tes medis khusus untuk mendiagnosis dispraksia. Diagnosis dapat dilakukan jika seseorang yang menunjukkan gejala dispraksia mengalami beberapa kali berikut:

  • Perkembangan keterampilan motorik nya secara signifikan berada di bawah usianya
  • Memiliki efek negatif yang terus-menerus terjadi pada kegiatan sehari-hari karena kurangnya keterampilan motorik
  • Gejala dimulai sejak dini dalam perkembangan
  • Kondisi lain dengan gejala serupa telah dikesampingkan atau didiagnosis

Baca Juga: Normalkah Perkembangan si Kecil? Yuk Cek Tahapan Perkembangan Anak

4. Perawatan untuk seseorang dengan dispraksia

Dispraksia: Saat Tumbuh Kembang Seseorang Tergangguilustrasi seorang anak melakukan terapi menunggang kuda (unsplash.com/@franshulet)

Meskipun dispraksia tidak dapat disembuhkan total, tetapi mereka dapat menjadi lebih baik jika dilakukan perawatan yang tepat. Berdasarkan laman Medical News Today, berikut serangkaian perawatan yang dapat diberikan pada seseorang dengan dispraksia. 

1. Terapi okupasi

Terapi okupasi akan mengevaluasi bagaimana anak mengelola tugas-tugas pada kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun di sekolah yang mereka anggap sulit.

2. Terapi wicara dan bahasa

Ahli patologi wicara-bahasa atau terapis wicara akan melakukan penilaian bicara anak, dan kemudian menerapkan rencana perawatan untuk membantu mereka berkomunikasi lebih efektif.

3. Pelatihan motorik persepsi

Perceptual motor training atau pelatihan motorik persepsi akan melibatkan peningkatan kemampuan bahasa, visual, gerakan, dan pendengaran anak. Mereka akan diberikan serangkaian tugas secara bertahap tetapi tidak terlalu banyak untuk menghindari frustasi atau stres.

4. Terapi menunggang kuda (equine therapy)

The Journal of Alternative and Complementary Medicine pada tahun 2014 menerbitkan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi efek gerakan fisik berkuda (equine therapy) yang dikombinasikan dengan persepsi audiovisual pada 40 anak pada rentang usia 6-15 tahun dengan dispraksia. 

Anak-anak berpartisipasi dalam enam sesi menunggang kuda yang masing-masing berlangsung selama 30 menit, serta dua sesi pemutaran audiovisual selama 30 menit. Hasilnya pun menunjukkan bahwa terapi berkuda merangsang dan meningkatkan parameter kognisi, suasana hati, dan gaya berjalan peserta.

5. Libatkan anak dispraksia dalam aktivitas fisik

Dispraksia: Saat Tumbuh Kembang Seseorang Tergangguilustrasi anak-anak melakukan aktivitas fisik (unsplash.com/@phammi)

Dispraksia mempengaruhi setiap orang secara berbeda, sehingga dampaknya pun akan berbeda pada masing-masing individu yang mengalaminya. Mereka yang memiliki gejala dispraksia berat akan membutuhkan lebih banyak dukungan, sedangkan mereka yang memiliki gejala ringan maka akan lebih mudah ditangani.

Para ahli mengatakan bahwa permainan apa pun yang melibatkan aktivitas fisik, yang dapat dilakukan di luar atau dalam ruangan akan membantu meningkatkan aktivitas motorik. Bermain adalah cara anak belajar tentang lingkungan dan tentang diri mereka sendiri, khususnya untuk anak usia 3-5.

Bermain aktif juga bisa menjadi tempat pembelajaran fisik dan emosional anak yang masih sangat kecil, perkembangan bahasa dan perkembangan indra mereka. Semakin banyak anak terlibat dalam permainan aktif, semakin baik mereka berinteraksi dengan anak-anak yang lain. 

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai dispraksia. Dalam hal ini, peran orangtua sangat penting dalam memastikan tumbuh kembang anak yang sesuai dengan usianya. Orangtua harus segera berkonsultasi pada ahli jika sekiranya anak memiliki gejala dispraksia.

Jika tidak segera ditangani, dispraksia dapat menyebabkan masalah kesehatan mental karena dapat memengaruhi kepercayaan diri. Dispraksia juga dapat mempersulit anak-anak untuk belajar dan berteman, karena masalah-masalah seperti mengalami kesulitan mengingat instruksi, mempelajari keterampilan baru dan memiliki self esteem yang rendah. 

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Tayangan Televisi pada Perkembangan Anak

Sharma Khan Photo Verified Writer Sharma Khan

Cukup baca tulisanku tanpa harus tahu siapa aku

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya