Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kadar Asam Benzoat Tinggi, Basreng Ditolak Taiwan, Apa Bahayanya?

Basreng dalam kontainer makanan.
ilustrasi basreng dalam kemasan (pexels.com/Meggy Kadam Aryanto)
Intinya sih...
  • Basreng asal Indonesia ditahan di Taiwan karena mengandung asam benzoat melebihi batas aman, yakni 0,05 gram per kilogram.
  • Asam benzoat adalah pengawet makanan yang umum digunakan secara global dan memiliki batas aman konsumsi sebesar 5 miligram per kilogram berat badan.
  • Konsumsi berlebih asam benzoat dapat menyebabkan iritasi lambung atau tenggorokan, reaksi alergi, dan bahkan bisa membentuk senyawa karsinogenik jika dikombinasikan dengan vitamin C.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ribuan kilogram bakso goreng atau basreng asal Indonesia ditahan di perbatasan wilayah Taiwan karena terdeteksi mengandung pengawet asam benzoat yang melebihi batas aman.

Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kandungan asam benzoat sebesar 0,05 gram per kilogram. Zat tersebut tidak termasuk bahan tambahan pangan yang diizinkan dalam Standar Spesifikasi, Cakupan, Penerapan, dan Batasan Bahan Tambahan Pangan Taiwan, sehingga dinilai melanggar Undang-Undang Keamanan dan Sanitasi Pangan.

Asam benzoat merupakan pengawet makanan yang umum digunakan

Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada, Prof. Zullies Ikawati, PhD, Pharm menjelaskan bahwa asam benzoat (benzoic acid) adalah salah satu pengawet makanan yang paling umum digunakan secara global, termasuk di Indonesia. Asam benzoat adalah senyawa kimia organik (C₆H₅COOH) yang bersifat asam lemah.

"Asam benzoat bekerja sebagai pengawet antimikroba, terutama efektif terhadap bakteri, kapang, dan khamir (yeast). Karena bentuk garamnya seperti natrium benzoat, zat ini lebih mudah larut dalam air sehingga sering digunakan dalam industri pangan," ujarnya kepada IDN Times.

Batas aman konsumsi

Basreng pedas dalam mangkuk kayu.
ilustrasi basreng (pexels.com/Meggy Kadam Aryanto)

Adapun batas aman konsumsi yang ditetapkan oleh Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) melalui Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA) yang juga diadopsi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) untuk Acceptable Daily Intake (ADI) adalah 5 miligram (mg) per kilogram (kg) berat badan berdasarkan total asam benzoat dan garam.

Misalnya untuk seseorang dengan berat 60 kg, konsumsi harian yang masih dianggap aman sekitar 300 mg.

Sementara itu batas maksimum dalam pangan (menurut Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019) adalah:

  • Minuman ringan: 600 mg/kg.
  • Saus, selai hingga minuman fermentasi: 1.000 mg/kg.
  • Acar, margarin, dan kecap: Benzoat maksimum 1.000 mg/kg.

Efek konsumsi yang berlebihan

Konsumsi berlebih dapat menyebabkan:

  • Iritasi lambung atau tenggorokan.
  • Reaksi alergi pada individu sensitif (terutama seseorang dengan asma atau urtikaria).

"Jika dikombinasikan dengan vitamin C (asam askorbat) dalam kondisi tertentu, dapat membentuk benzena, senyawa yang bersifat karsinogenik—meskipun pada kadar normal hal ini jarang terjadi," jelas Prof. Zullies.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Dari Penyakit yang Kamu Alami, Ini Posisi Tidur yang Tepat

30 Okt 2025, 21:50 WIBHealth
ilustrasi batuk (freepik.com/Racool_studio)

Bolehkah Dahak Ditelan?

30 Okt 2025, 19:02 WIBHealth