Hematohidrosis, Fenomena Langka Berkeringat Darah

Keringat darah bisa keluar dari wajah dan telapak tangan

Intinya Sih...

  • Sampai saat ini, hematohidrosis dianggap oleh banyak orang sebagai legenda urban atau berkaitan dengan hal mistis, atau kesalahan diagnosis dari koagulopati.
  • Hematohidrosis bisa terjadi di seluruh tubuh, paling sering di dahi, wajah, telinga, mata.
  • Hematohidrosis adalah kondisi yang sangat langka, yang terjadi ketika tubuh mengeluarkan keringat seperti darah.

Ramai video bayi yang mengalami keringat berdarah yang kemudian dikaitkan dengan hal mistis. Dalam dunia medis, keringat darah dapat menjadi tanda hematohidrosis. Kondisi apa ini?

Tubuh memiliki kelenjar keringat di seluruh bagian tubuh. Keringat memiliki banyak manfaat. Salah satu fungsi keringat yang paling banyak diketahui adalah sebagai pengatur suhu tubuh agar tetap normal. 

Umumnya, keringat yang dikeluarkan tubuh adalah air yang mengandung protein, urea, amonia, dan natrium. Lalu, apa jadinya jika tubuh justru mengeluarkan keringat berupa darah?

1. Apa itu hematohidrosis?

Hematohidrosis atau hematidrosis adalah kondisi yang sangat langka, yang terjadi ketika tubuh mengeluarkan keringat seperti darah. Saking langkanya, sulit untuk dokter untuk meneliti kondisi ini.

Kondisi ini dapat bermanifestasi secara berbeda pada setiap individu. Hal ini menyulitkan dokter untuk memberikan prognosis yang jelas atau menguji perawatan mana yang paling efektif.

Sebuah studi kasus tahun 2013 yang dilakukan oleh American Society of Hematology mengumpulkan data dari seorang perempuan berusia 18 tahun dengan hematohidrosis. Selama 6 bulan, ia mengalami perdarahan dari dahi, mata, tangan, pusar, dan kuku. Semua hasil tes laboratorium normal, walaupun frekuensi perdarahan meningkat seiring waktu (Blood, 2013).

Saat dirawat di rumah sakit, perempuan tersebut mengalami 30 episode perdarahan yang berbeda. Dokter tidak dapat mendiagnosis atau mengobati penyebab perdarahan, tetapi 20 bulan setelah diagnosisnya, perdarahan menjadi sangat berkurang.

Sudah ada beberapa laporan kasus hematidrosis. Sebuah analisis mencantumkan total 106 kasus terkonfirmasi di seluruh dunia berdasarkan literatur medis. Masih banyak lagi kasus, baik yang tidak terdiagnosis atau tidak dilaporkan, yang diperkirakan masih ada (World Journal of Dermatology, 2023).

Kondisi ini bisa terjadi di seluruh tubuh, termasuk di batang tubuh dan ekstremitas, tetapi ini paling sering terjadi di area tubuh ini (Cureus, 2023):

  • Dahi.
  • Wajah.
  • Telinga.
  • Mata.

2. Penyebab

Hematohidrosis, Fenomena Langka Berkeringat DarahKasus hematohidrosis di telinga, lubang hidung, dan kelopak mata. (onlinelibrary.wiley.com/Clinical Case Reports 28 Mei 2023)

Sampai saat ini, hematohidrosis dianggap oleh banyak orang sebagai legenda urban atau berkaitan dengan hal mistis, atau kesalahan diagnosis dari koagulopati (gangguan perdarahan) yang lebih umum.

Hanya dalam beberapa tahun terakhir para ilmuwan mulai mengenali hematohidrosis sebagai penyakit unik dan menyingkirkan kasus-kasus yang terverifikasi dari kasus-kasus yang meragukan (World Journal of Dermatology, 2023).

Hematidrosis bisa menjadi gejala penyakit lain, seperti tekanan darah tinggi atau gangguan pendarahan, dilansir WebMD.

Kondisi ini juga bisa terjadi pada perempuan saat sedang menstruasi.

Kadang-kadang kondisi ini tampaknya disebabkan oleh tekanan atau ketakutan yang ekstrem, seperti menghadapi kematian, penyiksaan, atau penganiayaan berat yang terus-menerus.

Baca Juga: Keringat Berlebih (Hiperhidrosis): Penyebab, Komplikasi, Pengobatan

3. Tanda dan gejala

Orang dengan hematohidrosis mungkin mengeluarkan keringat darah dari kulit. Biasanya ini terjadi pada atau di sekitar wajah, tetapi bisa juga pada kulit yang melapisi bagian dalam tubuh, seperti di hidung, mulut, atau perut. Kulit di sekitar area yang berdarah mungkin membengkak sementara.

Air mata berdarah atau hemolakria juga terkait dengan hematohidrosis. Sementara itu, perdarahan dari telinga disebut dengan blood otorrhea.

Hematohidrosis bisa terlihat seperti darah, keringat berdarah, atau keringat dengan tetesan darah di dalamnya. Berkeringat dengan warna yang berbeda (seperti kuning, biru, hijau, atau hitam) adalah kondisi berbeda yang disebut chromhidrosis.

Perdarahan biasanya berhenti dengan sendiri dan tidak serius. Namun, ini bisa membuat pengidapnya mengalami dehidrasi dan tentu saja secara penampilan akan sangat mengganggu.

4. Diagnosis

Hematohidrosis, Fenomena Langka Berkeringat Darahilustrasi pemeriksaan darah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dokter biasanya akan menanyakan tentang perdarahan, termasuk berapa lama gejala itu telah berlangsung, kapan dimulai, serta seberapa sering frekuensinya. Dokter juga akan menanyakan kondisi kesehatan pasien secara umum, masalah kesehatan, dan riwayat kesehatan anggota keluarga dekat.

Tak hanya itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab hematohidrosis. Beberapa pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan bisa mencakup:

  • Tes darah yang berfungsi untuk melihat apakah jumlah trombosit dan sel darah merah dan putih dalam rentang normal.
  • Melakukan biopsi area yang mengalami hematohidrosis untuk menguji sel-sel abnormal.
  • Tes psikologis.
  • Pemeriksaan neurologis.

5. Pengobatan

Penyebab hematohidrosis tidak diketahui secara pasti sehingga belum ada panduan tetap tentang pengobatannya.

Jika menemukan atau mencurigai pemicu kondisi keringat berdarah, dokter akan mencoba mengatasi masalah yang mendasarinya untuk mencegahnya kembali terjadi.

Pengobatan yang mungkin diberikan meliputi:

  • Obat beta-blocker atau vitamin C untuk menurunkan tekanan darah.
  • Obat antidepresan, antikecemasan, atau terapi untuk menekan episode yang berhubungan dengan stres emosional yang tinggi.
  • Obat-obatan untuk membantu pembekuan darah untuk menghentikan perdarahan.

Hematohidrosis adalah kelainan yang sangat langka yang menyebabkan seseorang berkeringat darah. Ini adalah kondisi yang terlihat menyeramkan namun biasanya tidak berbahaya, dan paling sering terjadi pada saat-saat stres ekstrem.

Perdarahan biasanya berhenti dengan sendirinya, dan bahkan tanpa pengobatan, serta gejalanya bisa hilang seiring waktu.

Hematohidrosis diduga terjadi ketika pembuluh darah di kelenjar keringat pecah. Beta-blocker, antidepresan, obat anticemas, psikoterapi, dan teknik relaksasi telah digunakan untuk mengobati hematohidrosis.

Apabila kamu mengalami gejala yang berhubungan dengan hematohidrosis, segera temui dokter.

Baca Juga: 5 Perbedaan Biang Keringat dan Eksim, Serupa tapi Tak Sama

I am Lavennia Photo Verified Writer I am Lavennia

Earth without Art is just Eh?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya
  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya