Fakta Nyeri Tubuh dan Otot akibat COVID-19

- Nyeri tubuh dan otot merupakan gejala umum COVID-19.
- Penyebab nyeri tubuh adalah peradangan oleh virus, karakteristik nyerinya tumpul, dan bisa berlangsung lama.
- Cara penanganan nyeri tubuh meliputi minum cairan, peregangan ringan, istirahat cukup, obat antiinflamasi nonsteroid jika diperlukan.
Nyeri tubuh sering terjadi saat orang terinfeksi COVID-19. Tidak hanya menjadi gejala umum dari infeksi virus ini, tetapi penelitian menunjukkan bahwa nyeri tubuh bisa muncul sejak awal infeksi.
Nyeri akibat COVID-19 bisa dirasakan di berbagai bagian tubuh, tetapi paling sering terjadi di kepala, leher, dan anggota gerak (tangan dan kaki). Nyeri ini juga bisa melibatkan otot, tendon, dan ligamen (dikenal sebagai nyeri otot atau mialgia). Meski bisa mereda dengan sendirinya, tetapi nyeri tubuh kadang bertahan lebih lama. Bahkan, banyak orang yang masih merasakannya setelah sembuh dari infeksi COVID-19, suatu kondisi yang dikenal sebagai long COVID.
Penelitian menunjukkan bahwa 19–86 persen individu mengalami mialgia terkait COVID-19. Nyeri otot dapat disertai nyeri sendi, atau artralgia, terutama bagi individu yang menderita radang sendi.
1. Penyebab nyeri tubuh dan otot saat terkena infeksi COVID-19
Infeksi COVID-19 dapat menyebabkan nyeri tubuh dan sendi akibat peradangan atau inflamasi. Saat virus SARS-CoV-2 masuk ke dalam tubuh, sistem imun merespons dengan memicu peradangan.
Salah satu zat yang berperan dalam proses ini adalah interleukin-6 (IL-6). Zat ini memberi sinyal kepada sistem imun untuk mulai bekerja melawan virus, yang menyebabkan peningkatan peradangan. Jika kadar IL-6 dalam tubuh meningkat, otot dan sendi bisa terasa lebih nyeri.
2. Karakteristik nyeri

Nyeri tubuh akibat COVID-19 bisa terasa seperti sensasi nyeri tumpul di otot. Kamu dapat merasa seolah-olah mobilitas terbatas karena nyeri tersebut. Nyeri dapat berkisar dari ringan hingga parah dan dapat terjadi jika kamu sudah mengalami nyeri tubuh sebelum infeksi ataupun tidak.
Nyeri otot akibat COVID-19 biasanya terasa seperti sensasi nyeri saat otot disentuh atau saat bergerak.
Nyeri otot akibat olahraga sering kali terasa mirip dengan nyeri otot yang disebabkan oleh infeksi virus seperti SARS-CoV-2. Namun, perbedaannya adalah nyeri akibat infeksi cenderung lebih menyebar, sedangkan nyeri akibat olahraga atau cedera lebih terlokalisasi di otot tertentu. Meski begitu, banyak orang mengalami nyeri di area tubuh tertentu, seperti punggung bawah, kaki bagian bawah, bahu, dan lutut.
3. Berapa lama nyeri berlangsung?
Nyeri tubuh dapat muncul kapan saja sebelum atau selama infeksi COVID-19. Nyeri otot dan nyeri sendi biasanya terjadi dalam beberapa hari pertama setelah terpapar dan bisa menjadi gejala awal COVID-19. Bahkan, nyeri ini kadang muncul sebelum gejala pernapasan seperti batuk atau hidung tersumbat.
Lamanya nyeri akibat COVID-19 bisa berbeda-beda pada setiap orang. Nyeri otot atau sendi mungkin hanya berlangsung beberapa hari, tetapi bisa juga bertahan lebih lama selama masa sakit.
Selain itu, nyeri otot atau sendi bisa tetap terasa bahkan beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah infeksi awal (long COVID; ketika gejala COVID masih berlanjut atau muncul kembali setelah seseorang pulih dari infeksi awal).
4. Penanganan nyeri tubuh akibat COVID-19

Gejala nyeri tubuh biasanya akan mereda seiring proses pemulihan. Namun, jika masih merasakan nyeri saat mulai merasa lebih baik, cara-cara di bawah ini dapat membantu:
Tetap terhidrasi dengan minum cukup cairan agar sendi tetap terlumasi.
Lakukan peregangan ringan untuk mengurangi ketegangan otot.
Istirahat yang cukup dan upayakan tidur yang berkualitas.
Gunakan metode RICE (rest, ice, compress, dan elevate) untuk area yang terasa nyeri.
Coba latihan ringan untuk mengurangi kekakuan dan memperkuat otot yang terdampak.
Gunakan obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen, atau relaksan otot jika diperlukan.
Selain itu, mendapatkan booster COVID-19 sesuai rekomendasi dapat membantu mencegah infeksi serta mengurangi tingkat keparahan nyeri tubuh jika terkena COVID-19.
Jika kamu menduga nyeri tubuh, otot, atau sendi yang kamu alami terkait dengan COVID-19, sebaiknya segera lakukan tes. Ini terutama penting jika kamu juga mengalami gejala umum COVID-19 lainnya, seperti hidung tersumbat, batuk, demam, atau kehilangan kemampuan mencicipi dan mencium bau.
Kesimpulannya, nyeri tubuh sering muncul pada awal infeksi COVID-19 dan biasanya mereda dalam beberapa hari atau minggu. Namun, pada beberapa kasus, nyeri bisa bertahan meski infeksi sudah sembuh. Jika mengalami nyeri berkepanjangan setelah COVID-19, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan pengobatan terbaik.
Referensi
Patty K. Dos Santos et al., “The Musculoskeletal Involvement After Mild to Moderate COVID-19 Infection,” Frontiers in Physiology 13 (March 18, 2022), https://doi.org/10.3389/fphys.2022.813924.
Deniz Evcik, “Musculoskeletal Involvement: COVID-19 and Post COVID 19,” Turkish Journal of Physical Medicine and Rehabilitation 1, no. 1 (February 28, 2023): 1–7, https://doi.org/10.5606/tftrd.2023.12521.
"Can the Cornonavirus Affect My Bones and Joints?" American Academy of Orthopaedic Surgeons. Diakses Juni 2025.
"What To Know About COVID-19 Body Aches and Muscle Pain." Health. Diakses Juni 2025.
"COVID-19 Symptom: Body Aches." Ada Health. Diakses Juni 2025.
Ohoud S. Alnamlah and Maha M. Almarwani, “Musculoskeletal Pain post-COVID-19 in Patients Undergoing Physical Therapy in Saudi Arabia: A Cross-sectional Study,” BMC Musculoskeletal Disorders 24, no. 1 (June 21, 2023), https://doi.org/10.1186/s12891-023-06647-9.
Marco Cascella et al., “COVID-Pain: Acute and Late-Onset Painful Clinical Manifestations in COVID-19 – Molecular Mechanisms and Research Perspectives,” Journal of Pain Research Volume 14 (August 1, 2021): 2403–12, https://doi.org/10.2147/jpr.s313978.
Lijuan Wang et al., “A Review: The Manifestations, Mechanisms, and Treatments of Musculoskeletal Pain in Patients With COVID-19,” Frontiers in Pain Research 3 (March 10, 2022), https://doi.org/10.3389/fpain.2022.826160.
Chien-Chih Wang et al., “Care for Patients With Musculoskeletal Pain During the COVID-19 Pandemic: Physical Therapy and Rehabilitation Suggestions for Pain Management,” Journal of the Chinese Medical Association 83, no. 9 (June 22, 2020): 822–24, https://doi.org/10.1097/jcma.0000000000000376.