Acyclovir Topikal: Manfaat, Peringatan, Dosis, dan Efek Samping

Acyclovir topikal memiliki fungsi serupa dengan acyclovir tablet. Sebagai antivirus yang disebut synthetic nucleoside analogues, acyclovir topikal berperan mengurangi kemampuan virus herpes dalam bereproduksi.
Acyclovir topikal terbagi menjadi dua, yakni bentuk krim dan salep. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Manfaat
Meski tidak dapat menghilangkan herpes secara permanen, penggunaan obat dalam bentuk oles ini mengurangi rasa sakit akibat herpes. Obat ini juga dapat menyembuhkan luka lebih cepat.
Manfaat acyclovir topikal berbeda tergantung pada jenis dan penggunaannya. Krim acyclovir digunakan untuk mengobati luka dingin atau cold sore, yakni kondisi bagian mulut yang melepuh atau berkerak akibat virus herpes simpleks. Sementara itu, acyclovir salep digunakan untuk mengobati outbreak pertama herpes genital, yaitu infeksi virus herpes yang membentuk luka di sekitar alat kelamin dan rektum dari waktu ke waktu.
Lebih jauh, salep acyclovir juga bermanfaat mengobati jenis luka tertentu yang muncul akibat virus herpes simpleks pada pemilik sistem kekebalan yang lemah.
2. Peringatan sebelum penggunaan

Acyclovir mengandung senyawa tidak aktif seperti polietilen glikol yang dapat memicu reaksi alergi. Acyclovir topikal, baik salep maupun krim, tidak boleh digunakan pada individu yang memiliki alergi senyawa tersebut atau jenis serupa (valacyclovir).
Dilansir WebMD, luka herpes dapat menular melalui kontak fisik dengan orang lain. Hindari melakukan sentuhan intens, seperti ciuman, apabila memiliki luka dingin di sekitar mulut. Gunakan metode penghalang efektif seperti kondom lateks untuk menghindari penularan herpes genital kepada pasangan.
Outbreak cold sore atau herpes di sekitar mulut dapat disebabkan oleh banyak hal. Beberapa di antaranya yakni faktor stres, perubahan hormonal, dan cedera saat perawatan mulut. Bahkan perubahan cuaca dengan adanya paparan sinar matahari atau cuaca dingin.
Belum diketahui secara spesifik terkait pengaruh penggunaan acyclovir topikal terhadap kehamilan. Pada ibu menyusui, krim dan salep obat ini menimbulkan risiko minimal pada bayi. Konsultasi dengan dokter mengenai solusi terbaik agar mendapatkan lebih banyak manfaat daripada potensi risiko.
Hindari menyusui apabila memiliki lesi di sekitar payudara. Pertimbangkan pula kemungkinan resistansi acyclovir apabila hanya sedikit atau tidak ada perbaikan kondisi sama sekali selama pengobatan. Dokter mungkin akan meresepkan obat berbeda.
3. Interaksi dengan obat lain
Meskipun terdapat obat-obatan yang tidak boleh digunakan bersamaan, dalam kasus tertentu, dua obat bisa dikombinasikan bahkan jika berisiko interaksi. Namun, penyesuaian dosis dan pencegahan lain mungkin dilakukan. Maka dari itu, penting untuk konsultasi dengan dokter sebelum mendapat perawatan.
Dilansir Mayo Clinic, beberapa obat berikut dapat berinteraksi dengan acyclovir topikal:
- Bupropion.
- Diklorfenamida.
- Fexinidazole.
- Foscarnet.
- Leflunomida.
- Nitisinon.
- Teriflunomida.
Penggunaan salah satu dari obat di atas bersamaan dengan acyclovir topikal dapat menyebabkan peningkatan risiko efek samping tertentu. Namun, tidak menutup kemungkinan penggunaan keduanya dapat menjadi pilihan pengobatan terbaik.
Kembali lagi, dokter akan menyesuaikan jumlah dosis dan melakukan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek samping.
Selain interaksi obat, acyclovir topikal juga dapat berinteraksi dengan jenis bahan dan makanan. Termasuk minuman beralkohol, tembakau, dan makanan tertentu. Guna mengurangi adanya reaksi, dokter mungkin menghindari pemberian salep dan krim saat sekitar jam makan.
4. Dosis acyclovir topikal

Gunakan salep hanya pada lokasi yang terdapat luka herpes. Hindari sentuhan langsung, sebaiknya oleskan salep atau krim menggunakan sarung tangan atau cotton bud. Pastikan juga selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan acyclovir topikal.
Dosis acyclovir topikal 5 persen untuk pengobatan virus herpes disesuaikan pada usia serta kondisi kesehatan pasien. Reference Medscape memberikan gambaran umum takaran acyclovir topikal sesuai kondisi dan usia:
Dewasa (12 tahun ke atas)
- Dosis herpes labialis atau luka dingin: Oleskan ke bibir dan mulut lima kali sehari selama 4 hari. Mulai segera sesaat setelah muncul gejala pertama.
- Dosis herpes genitalis: Oleskan secukupnya hingga merata ke seluruh lesi secara memadai (tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis) setiap 3 jam. Umumnya digunakan enam kali sehari selama 7 hari penuh.
Anak-anak (kurang dari 12 tahun)
Penggunaan acyclovir topikal pada anak berusia di bawah 12 tahun disesuaikan pada masing-masing kondisi berdasarkan rekomendasi dokter.
Perlu diperhatikan, hindari penggunaan salep atau krim di sekitar mata. Apabila acyclovir topikal tidak sengaja masuk ke rongga mata, segera bilas dengan air mengalir hingga efek pedih hilang. Selain itu, obat ini juga tidak untuk digunakan untuk bagian dalam mulut.
5. Efek samping
Beberapa efek samping acyclovir topikal yang dapat muncul dan merupakan gejala normal yaitu bibir kering dan pecah-pecah serta pengelupasan kulit. Kamu mungkin merasakan kulit terasa terbakar dan timbul kemerahan di titik aplikasi krim atau salep.
Apabila reaksi tersebut tidak kunjung hilang dalam hitungan hari, informasikan ke dokter. Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau mencari alternatif obat lain yang memiliki manfaat serupa.
Selain itu, mengutip MedlinePlus, acyclovir topikal juga dapat menyebabkan gejala reaksi serius, seperti:
- Gatal-gatal.
- Ruam.
- Kesulitan bernapas atau menelan.
- Bengkak pada wajah, tenggorokan, bibir, mata, tangan, kaki, pergelangan kaki, atau tungkai bawah.
- Suara serak.
Apabila muncul salah satu atau lebih reaksi di atas, segera cari bantuan medis untuk menghindari risiko efek samping yang lebih parah. Jangan menghentikan penggunaan salep secara tiba-tiba tanpa konsultasi dengan dokter. Selain tidak memperbaiki gejala, ini juga dapat menimbulkan resistansi virus terhadap obat.
Penggunaan pakaian longgar sangat dianjurkan selama dalam masa pengobatan acyclovir topikal. Hal ini dapat meminimalkan iritasi akibat gesekan dan membantu penyembuhan luka lebih cepat.