7 Penyebab Kaki Bengkak pada Pasien Diabetes

- Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan saraf atau neuropati pada ekstremitas bawah, yang mengakibatkan masalah sensasi kaki.
- Tubuh pasien diabetes tidak mampu memproduksi atau menggunakan insulin sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan buruknya sirkulasi darah dan pembengkakan kaki.
- Berat badan berlebih dan penyakit ginjal kronis juga dapat meningkatkan risiko pembengkakan pada kaki bagi pasien diabetes.
Diabetes merupakan kondisi kronis ketika tubuh tidak mampu memproduksi atau menggunakan hormon insulin secara efektif, yang menyebabkan kadar glukosa darah melonjak terlalu tinggi. Jika kadar glukosa darah tinggi dibiarkan dalam waktu lama, ini dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk kaki.
Pada pasien diabetes, mereka mungkin mengalami pembengkakan atau edema pada kaki. Pembengkakan ini dapat menyebabkan rasa sakit dan membatasi mobilitas.
Ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan pembengkakan kaki pada pasien diabetes. Berikut di antaranya.
1. Neuropati

Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan saraf atau neuropati pada ekstremitas bawah. Degenerasi saraf akibat akumulasi sorbitol menyebabkan masalah sensasi kaki.
Saat kaki kehilangan sensasi atau mati rasa, akan sulit bagi pasien diabetes mengetahui jika mereka memiliki luka atau cedera. Masalah tertentu, seperti keseleo, patah tulang, atau infeksi, dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki.
2. Tingginya asupan gula
Tubuh pasien diabetes tidak mampu memproduksi atau menggunakan insulin sebagaimana mestinya. Insulin sendiri adalah hormon yang tugasnya memecah gula menjadi energi.
Terlalu banyak gula dalam tubuh menyebabkan kerusakan pada lapisan kapiler. Buruknya sirkulasi darah ini dapat menyebabkan kaki bengkak.
3. Tingginya asupan garam

Asupan garam yang terlalu tinggi juga bisa memperparah pembengkakan kaki. Menurut Kementerian Kesehatan RI, anjuran konsumsi garam adalah 2.000 mg natrium per orang per hari. Jumlah tersebut setara dengan 1 sendok teh garam per orang per hari atau 5 gram per orang per hari.
Natrium dalam garam bertugas mengontrol keseimbangan cairan dan menjaga tekanan dan volume darah dalam tubuh. Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat meningkatkan kadar natrium dalam tubuh. Ini meningkatkan tekanan darah, menyebabkan retensi cairan, yang menyebabkan kaki bengkak.
4. Masalah retensi air
Saat kamu kurang asupan cairan, tubuh akan mengalami dehidrasi. Salah satu dampaknya adalah terhambatnya sirkulasi dan drainase produk limbah dari jaringan. Ini akan menyebabkan penumpukan cairan di jaringan sekitar kaki yang membuatnya mengalami pembengkakan.
Untuk mengatasi hal ini, kamu disarankan untuk meningkatkan asupan cairan. Makin banyak cairan yang dikonsumsi, makin banyak pula cairan yang dikeluarkan melalui urine.
5. Masalah aliran darah

Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penebalan arteri. Saat arteri menebal, arteri akan menyusut dan kehilangan elastisitasnya, yang dapat mengganggu aliran darah ke kaki.
Ketika aliran darah ke kaki tidak efisien, cairan akan menumpuk dan menyebabkan pembengkakan.
6. Berat badan yang tidak terkontrol
Berat badan berlebih adalah satu faktor risiko dari diabetes tipe 2. Selain itu, memiliki indeks massa tubuh yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya pembengkakan pada kaki.
Kelebihan berat badan menyebabkan tubuh sulit mengendalikan gula darah. Selanjutnya, ini meningkatkan risiko mengalami kerusakan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan sirkulasi yang buruk dan pembengkakan.
Umumnya dokter menyarankan untuk menurunkan dan mempertahankan berat badan dalam kisaran normal. Ini dapat membantu mengelola diabetes, termasuk mengurangi pembengkakan pada kaki.
7. Masalah ginjal

Salah satu komplikasi diabetes yang tidak terkontrol adalah penyakit ginjal kronis. Penyakit ginjal memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur keseimbangan cairan dan memicu pembengkakan pada ekstremitas bawah.
Meskipun pembengkakan kaki banyak terjadi pada pasien diabetes, tetapi kondisi ini tidak boleh dibiarkan. Pembengkakan di kaki perlu ditangani oleh dokter. Jadi, orang dengan diabetes harus benar-benar memperhatikan kondisi kakinya, apakah ada pembengkakan, luka, atau apa pun. Jika ada, segera hubungi dokter.
Referensi
"Diabetes and Swollen Feet: What’s the Link?" Health Central. Diakses Januari 2025.
"Why Diabetes Makes Your Feet Swell." Horizon Foot & Ankle Institute. Diakses Januari 2025.
"Berapa anjuran konsumsi Gula, Garam, dan Lemak per harinya?" Kemenkes RI Direktorat Jenderal P2P. Diakses Januari 2025.
"How Does Diabetes Affect the Feet?" Healthline. Diakses Januari 2025.
"Foot Complications." American Diabetes Association. Diakses Januari 2025.