Perhatikan! Ini 8 Tanda Jantung Kamu Bermasalah

Ini adalah tanda bahaya jantung yang paling umum. Bila mengalami penyumbatan arteri atau serangan jantung, kamu bisa merasakan sakit, sesak, atau tekanan di dada.

"Setiap orang mungkin mendeskripsikannya berbeda-beda. Ada yang bilang rasanya seperti sedang diduduki gajah, ada juga yang menjelaskannya seperti dicubit atau sensasi terbakar," kata Charles Chambers, MD, direktur Cardiac Catheterization Laboratory di Penn State Hershey Heart and Vascular Institute, Amerika Serikat (AS) kepada WebMD.

Gejala yang dirasakan biasanya berlangsung lebih dari beberapa menit. Gejala mungkin dialami saat sedang istirahat atau sedang melakukan aktivitas fisik.

Bila rasa sakitnya dirasakan singkat - atau lokasi sakit nyerinya bertambahnya saat kamu menyentuh atau menekannya - mungkin sumbernya bukan masalah jantung. Meski demikian, kamu tetap disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. Jika gejalanya lebih parah dan tidak hilang setelah beberapa menit, segera cari pertolongan medis.

Perlu diingat bahwa kamu bisa mengalami masalah jantung -- bahkan serangan jantung -- tanpa nyeri dada. Ini lebih umum dialami perempuan.

Beberapa orang mengalami gejala ini saat mengalami serangan jantung. Bahkan, mereka bisa muntah. Gejala ini lebih banyak dialami perempuan ketimbang laki-laki.

Meski begitu, kamu bisa mengalami sakit perut karena berbagai alasan yang tidak berhubungan dengan jantung. Mungkin bisa karena makanan yang dikonsumsi. Namun, kamu harus lebih waspada bahwa gejala ini juga bisa terjadi selama serangan jantung.

Bila kamu mengalami gejala ini dan kamu punya risiko masalah jantung, periksakan ke dokter, khususnya jika mengalami gejala klasik masalah jantung.

Gejala klasik serangan jantung lainnya adalah rasa sakit yang menjalar ke sisi kiri tubuh.

"Ini hampir selalu dimulai dari dada dan menyebar ke luar," kata Chambers. "Tetapi saya punya beberapa pasien yang sebagian besar mengalami nyeri lengan yang ternyata adalah serangan jantung," lanjutnya.

Melansir Harvard Health Publishing, jangan terlalu cepat berasumsi bahwa sesak napas adalah akibat dari berat badan berlebih. Sesak napas yang tak jelas penyebabnya yang muncul habis melakukan aktivitas fisik yang tidak berat bisa menandakan masalah jantung.

"Naik lima anak tangga biasanya tidak akan membuatmu sesak napas. Namun, jika naik sepuluh anak tangga dan mengalami sesak napas, itu mungkin mengindikasikan masalah jantung," kata Dr. Randall Zusman, kardiolog dari di Rumah Sakit Umum Massachusetts, AS, yang berafiliasi dengan Harvard.

Pada kebanyakan kasus, ini bukanlah tanda dari masalah pada jantung. Namun, jika kamu punya penyakit jantung atau tahu memiliki risikonya, kamu harus lebih perhatian pada berbagai kemungkinan.

Melansir WebMD, bila kamu mengalami batuk jangka panjang yang mengeluarkan lendir warna putih atau merah muda, itu bisa jadi tanda gagal jantung. Ini tanda ketika jantung tidak dapat memenuhi keinginan tubuh, menyebabkan darah bocor kembali ke paru-paru.

Periksakan ke dokter untuk mengetahui apa penyebab batuk jangka panjang yang dialami.

Menurut keterangan dari Harvard Health Publishing, pembengkakan di kaki — jenis yang meninggalkan lekukan jika ditekan — bisa jadi tanda gagal jantung.

Walaupun demikian, kaki bengkak juga bisa terjadi akibat kondisi medis lainnya seperti penyakit ginjal, gagal ginjal, makan terlalu banyak makanan asin, aliran darah yang tidak efisien di kaki (insufisiensi vena), atau efek samping dari beberapa obat (terutama obat-obatan calcium-channel blockers).

Melansir WebMD, kondisi kaki bengkak artinya tanda bahwa jantung tidak memompa jantung sebagaimana mestinya. Ketika jantung tidak memompa darah cukup cepat, darah akan kembali ke pembuluh darah dan menyebabkan bengkak.

Gagal jantung juga bisa mempersulit ginjal untuk mengeluarkan kelebihan air dan natrium dari tubuh, yang mana ini bisa menyebabkan bengkak.

Palpitasi adalah sensasi saat jantung berdebar kencang, maka dari itu dalam istilah umum palpitasi adalah jantung berdebar. Kondisi ini bisa dialami di dada hingga ke area tenggorokan atau leher, baik saat beraktivitas maupun sedang istirahat.

Kebanyakan penyebab dari palpitasi tidak berbahaya. Jantung berdebar mungkin bisa disebabkan karena kecemasan, konsumsi kafein, atau dehidrasi.

Namun, terkadang palpitasi jantung bisa mengindikasikan masalah jantung, misalnya fibrilasi atrium. Kamu disarankan untuk mencatat sensasi palpitasi yang dirasakan, seberapa sering gejala tersebut muncul, dan apa yang kamu lakukan saat mengalaminya. Sebagai contoh, ketika sedang beristirahat — misalnya saat menonton TV — mulai berdetak tidak teratur atau cepat, segera hubungi dokter.

Kelelahan bisa disebabkan karena banyak penyakit dan efek dari obat-obatan. Namun, kelelahan yang konstan atau baru pertama kali merasakannya, kadang itu bisa jadi tanda gagal jantung (kondisi ketika jantung gagal memompa dengan baik) atau penyakit arteri koroner.

"Ini kurang umum sebagai indikasi penyakit arteri koroner, tetapi kemungkinannya tetap ada," kata Dr. Zusman, seperti mengutip Harvard Health Publishing.

Walaupun tanda-tanda gejala di atas tak selalu menandakan jantungmu bermasalah, tetapi kamu tetap mesti waspada bila kamu memiliki riwayat penyakit jantung atau faktor risiko penyakit tersebut, seperti:

• Tekanan darah tinggi atau hipertensi
• Kadar kolesterol tinggi
• Diabetes
• Obesitas

Atau memiliki pola hidup berisiko seperti:

• Konsumsi tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol (terbukti berhubungan dengan penyakit jantung dan kondisi terkait lainnya seperti aterosklerosis)
• Konsimsi makanan tinggi garam karena dapat meningkatkan tekanan darah
• Jarang berolahraga, yang mana ini juga bisa meningkatkan peluang terjadinya masalah kesehatan lainnya seperti obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Olahraga rutin bisa menurunkan risiko penyakit jantung
• Minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung. Kebiasaan ini juga bisa meningkatkan level trigliserida, senyawa lemak dalam darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung
• Penggunaan tembakau. Merokok dapat merusak jantung dan pembuluh darah, yang mana ini dapat meningkatkan risiko kondisi jantung seperti aterosklerosis dan serangan jantung. Nikotin dapat meningkatkan tekanan darah, sementara karbon monoksida dalam asap rokok menurunkan jumlah oksigen yang bisa dibawa oleh darah. Perokok pasif pun juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Itulah tanda-tanda jantung bermasalah yang perlu diperhatikan, terutama bila kamu punya riwayat penyakit jantung sebelumnya, ada riwayat kondisi jantung dalam keluarga, dan memiliki faktor risiko yang disebutkan di atas. Yuk, sayangi jantung dengan menerapkan pola hidup sehat dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan!