Sinyal Dini dari Tubuh: Gejala H-30 sebelum Serangan Jantung

02 Des 2025, 18:49 WIB

Nuruliar F

ilustrasi serangan jantung (freepik.com/KamranAydinov)

Intinya sih...

Banyak kasus serangan jantung diawali oleh gejala samar beberapa minggu sebelumnya (gejala prodromal).
Gejala bisa bermacam-macam, mulai dari nyeri dada samar, sesak napas, sampai kelelahan luar biasa atau gangguan tidur, dan ini bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Mewaspadai dan memeriksakan diri lebih awal bisa menyelamatkan hidup. Jadi, jangan mengabaikan gejala yang tidak biasa.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Serangan jantung sering kali diasosiasikan dengan rasa sakit hebat yang mendadak: dada seperti diremas, keringat dingin, napas tercekat. Namun kenyataannya, tak sedikit dari kasus serangan jantung yang mana tubuh memberi sinyal sebulan atau beberapa minggu sebelum kejadian.

Kondisi ini dikenal sebagai gejala prodromal, tanda awal yang muncul ketika aliran darah ke jantung mulai terganggu, tetapi belum sampai memicu serangan penuh.

Studi menunjukkan bahwa dari sejumlah pasien yang kemudian mengalami serangan jantung, banyak yang melaporkan perubahan fisik atau rasa “tidak enak badan” terlebih dulu, meski tidak menyangka sebagai sesuatu yang serius.

Karena itu, memahami gejala-gejala ini dan mengenalinya sebagai kemungkinan peringatan bisa menjadi kunci untuk mendapatkan pertolongan lebih awal, sebelum kondisi memburuk.

Gejala yang bisa muncul sebulan sebelum serangan jantung

ilustrasi serangan jantung (freepik.com/jcomp)

Berikut ini beberapa gejala yang bisa muncul sebulan atau beberapa minggu sebelum serangan jantung:

Nyeri atau tekanan di dada, atau dada terasa berat

Salah satu gejala paling umum: dada terasa seperti ditekan, dipenuhi rasa penuh, sesak, atau nyeri samar. Tidak selalu tajam, bisa seperti rasa tidak nyaman yang datang dan pergi, atau rasa “berat” seperti ditindih.

Yang penting, banyak pasien melaporkan bahwa sensasi ini muncul jauh sebelum serangan besar, terkadang setengah bulan hingga sebulan sebelumnya. Dalam satu studi, dari 242 pasien, sekitar 68 persen melaporkan nyeri dada atau ketidaknyamanan sebagai gejala prodromal.

Kamu mungkin mengira itu hanya kelelahan, stres, atau gangguan pencernaan. Namun, jika rasa itu sering muncul, datang tanpa penyebab jelas, atau berlangsung berkali-kali, jangan mengabaikannya. Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala seperti ini.

Sesak napas atau napas berat

Beberapa orang merasakan kesulitan bernapas atau napas tiba-tiba jadi berat padahal tidak sedang melakukan aktivitas berat atau sedang istirahat.

Hal ini bisa terjadi ketika jantung mulai kesulitan memompa darah secara optimal, sehingga organ lain kekurangan oksigen, dan paru-paru terasa “berat”. Bagi sebagian orang, sulit bernapas ini muncul lebih dulu, bahkan sebelum ada nyeri di dada.

Kalau kamu merasa napas sering pendek, mudah lelah saat bernapas, atau napas terasa berat ketika sedang diam, ini bisa jadi tanda bahwa jantung sedang meminta tolong.

Kelelahan tak wajar dan gangguan tidur

Ada yang merasa tiba-tiba sangat lelah, seperti energi secepatnya habis, bahkan setelah tidur cukup atau aktivitas ringan. Kelelahan ini berbeda dari capek biasa, seperti tubuh terasa rapuh, otot lemas, semangat menurun tanpa penyebab yang jelas.

Bersamaan dengan itu, gangguan tidur (susah tidur, sering terbangun, atau tidur tak nyenyak) bisa kamu alami. Beberapa pasien melaporkan insomnia atau nyeri dada samar yang membuat tidur terganggu.

Kelelahan dan susah tidur sering dianggap akibat stres, pekerjaan, atau beban pikiran. Namun, apabila disertai gejala lain seperti dada tidak nyaman atau napas sesak, patut dicurigai sebagai alarm tubuh.

Palpitasi, jantung berdebar, atau denyut tidak beraturan

Beberapa orang melaporkan perubahan detak jantung, seperti berdebar cepat, “melompat-lompat”, atau terasa tidak beraturan, bahkan saat sedang santai.

Perubahan tersebut menunjukkan bahwa jantung mungkin berusaha keras untuk memompa darah, sebagai respons terhadap suplai darah/oksigen yang mulai terbatas. Jika terus terjadi, ini bisa menjadi pertanda bahwa ada gangguan signifikan pada sirkulasi darah ke jantung.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, terutama jika palpitasi datang bersamaan dengan rasa lelah, sesak, atau nyeri dada samar.

Gejala tak terduga

Tak sedikit individu yang mengabaikan mual ringan, perasaan pusing, keringat dingin, atau nyeri di area seperti rahang, leher, punggung, atau lengan karena tak mengira itu ada hubungannya dengan jantung.

Padahal, saat aliran darah ke jantung terganggu, tubuh bisa memancing sinyal “darurat” melalui area lain sebagai bentuk respons, sehingga sensasi nyeri bisa “direferensikan” ke bagian tubuh lain.

Gejala-gejala ini sering disalahartikan sebagai gangguan lambung, stres, atau kelelahan biasa. Padahal, jika muncul bersama beberapa tanda lain, bisa jadi itu alarm nyata dari jantung.

Serangan jantung bukan selalu datang secara dramatis. Dalam banyak kasus, tubuh memperingatkan dari jauh-jauh hari sebelumnya. Dengan mengenali sinyal-sinyal ini dan tidak mengabaikannya, kamu bisa mengecek kondisi jantung lebih awal, mendapatkan penanganan, dan mudah-mudahan mencegah kejadian fatal.

Jika kamu atau orang terdekat merasakan beberapa dari gejala di atas dalam periode berdekatan, segera temui dokter. Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan jantung.

Referensi

"Early Warning Signs of a Heart Attack." Cleveland Clinic. Diakses November 2025.
"Warning signs of a heart attack a month before." Medical News Today. Diakses November 2025.
"5 warning signs of a heart attack that you may not know." Heart Fondation. Diakses November 2025.
Hina Sohail et al., “Prodromal Symptoms in Patients Presenting With Myocardial Infarction,” Cureus 15, no. 8 (August 18, 2023): e43732, https://doi.org/10.7759/cureus.43732.
"Symptoms You Might Experience a Month Before a Heart Attack." Healthline. Diakses November 2025.