Studi Baru Soroti Efek Samping Serius Antibiotik TMP-SMX

- Studi baru menemukan risiko gagal napas akut hampir tiga kali lebih tinggi pada pengguna TMP-SMX usia 10–25 tahun.
- Walau risikonya meningkat secara relatif, tetapi angkanya tetap kecil, yaitu cuma 0,03 persen dari pengguna TMP-SMX yang mengalami kondisi tersebut (sekitar 1 dari 4.000–5.000 pasien mungkin terdampak).
- Peneliti menduga ada faktor bawaan/genetik yang membuat sebagian kecil orang lebih rentan.
Dalam bidang kedokteran, antibiotik seperti trimethoprim-sulfamethoxazole (TMP-SMX) sudah lama digunakan untuk mengobati infeksi kulit, saluran kemih, dan jerawat. Namun, sebuah penelitian terbaru menghadirkan catatan penting, terutama untuk remaja dan dewasa muda.
Tim peneliti di Kanada menganalisis jutaan data kesehatan untuk menjawab satu pertanyaan: adakah risiko serius yang terlewat dari penggunaan TMP-SMX pada kelompok usia sehat? Dari analisis besar ini, muncul temuan yang konsisten dengan laporan-laporan kasus sebelumnya—walau jarang, sebagian kecil pasien mengalami gagal napas akut setelah menerima obat ini.
Penelitian ini tidak bertujuan untuk menakuti. Sebaliknya, hasilnya membantu memperjelas gambaran risiko, sehingga tenaga kesehatan bisa lebih waspada ketika memilih antibiotik yang paling aman untuk pasien.
Temuan penelitian
Dalam studi berbasis populasi terhadap lebih dari 750.000 remaja dan dewasa muda (usia 10–25 tahun), risiko kunjungan rumah sakit karena gagal napas akut ditemukan hampir tiga kali lebih tinggi pada mereka yang menggunakan TMP-SMX dibanding pengguna amoksisilin atau sefalosporin.
Walau meningkat secara relatif, tetapi angkanya tetap kecil, yaitu cuma 0,03 persen dari pengguna TMP-SMX yang mengalami kondisi tersebut. Dengan kata lain, sekitar 1 dari 4.000–5.000 pasien mungkin terdampak. Itulah sebabnya para peneliti menekankan bahwa risiko ini sangat jarang, tetapi tetap bisa terjadi.
Temuan ini sejalan dengan 19 laporan kasus sebelumnya yang melibatkan pasien sehat, beberapa di antaranya membutuhkan ECMO (alat bantu oksigenasi ekstrem). Bahkan, dua pasien dilaporkan meninggal akibat reaksi berat setelah penggunaan TMP-SMX. Laporan-laporan inilah yang mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menerbitkan peringatan keamanan pada 2021 untuk Bactrim dan Septra.
Apa artinya untuk pengguna antibiotik?

Para peneliti menduga ada alasan biologis mengapa hanya sebagian kecil orang yang terdampak. Yang dicurigai adalah kombinasi faktor genetik: variasi pada gen imun, metabolisme obat, atau respons inflamasi ekstrem yang memicu sindrom gangguan napas akut. Namun, mereka juga terbuka pada kemungkinan bahwa infeksi dasar yang diobati bisa menjadi pemicu, bukan obatnya.
Karena penelitian ini bersifat observasional, kesimpulan sebab-akibat belum bisa ditetapkan. Para ahli menekankan perlunya replikasi studi di negara dan populasi lain. Meski begitu, data ini cukup kuat untuk menegaskan bahwa peringatan FDA bukan sekadar langkah berlebihan.
Kesimpulannya, TMP-SMX tetap merupakan antibiotik yang efektif dan aman untuk mayoritas pasien. Namun, studi terbaru menyoroti perlunya kewaspadaan tambahan ketika meresepkannya kepada remaja dan dewasa muda. Pemantauan gejala pernapasan setelah memulai obat ini menjadi langkah penting.
Temuan ini bukan alasan untuk menghindari TMP-SMX sepenuhnya, melainkan dorongan untuk memastikan bahwa setiap keputusan terapi mempertimbangkan risiko dan manfaat. Dengan informasi yang lebih lengkap, dokter dan pasien dapat membuat pilihan yang lebih aman dan tepat.


















