Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Terobosan Medis Sepanjang Tahun 2024

ilustrasi suplemen atau obat (pexels.com/Anna Shvets)
Intinya sih...
  • Penelitian Belanda mengidentifikasi lima subtipe molekuler Alzheimer, membuka jalan untuk perawatan yang lebih personal.
  • Peneliti Universitas Michigan menciptakan "atlas seluler" pertama tentang pembentukan sel telur manusia, potensial untuk pengobatan kesuburan dan ovarium buatan.
  • Tim medis di AS berhasil mengobati gangguan pendengaran bawaan pada anak menggunakan terapi gen, membuka jalan untuk pengobatan kondisi genetik lainnya seperti penyakit retina.

Setiap hari, para ilmuwan dan peneliti dunia bekerja untuk meningkatkan kesehatan manusia, mengembangkan pengetahuan medis, dan menemukan obat dan perawatan yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil bagi pasien.

Tahun 2024 membawa sejumlah terobosan medis yang luar biasa, menjanjikan perubahan signifikan dalam dunia kesehatan. Dari teknologi baru hingga inovasi dalam pengobatan penyakit yang sulit diatasi, kemajuan ini menawarkan harapan baru bagi jutaan orang di dunia. 

Dengan langkah-langkah besar dalam penelitian dan pengembangan, dunia medis makin dekat untuk menemukan solusi yang lebih efektif, aman, dan cepat bagi berbagai masalah kesehatan. Apa saja terobosan yang mencuri perhatian selama tahun 2024? Berikut beberapa di antaranya.

1. Obat khusus untuk Alzheimer

Penyakit Alzheimer memengaruhi jutaan lansia di dunia. Hingga kini, obat untuk penyakit Alzheimer belum ditemukan, jadi perawatan difokuskan pada memperlambat perkembangannya dan mengelola gejalanya. Sebuah studi baru-baru ini telah meningkatkan harapan bahwa jenis perawatan ini dapat menjadi jauh lebih personal.

Para peneliti Belanda mengidentifikasi lima subtipe molekuler Alzheimer, yang masing-masing memiliki perbedaan yang jelas dalam genetikanya dan dalam karakteristik klinis. Dengan menggunakan spektrometri massa, para peneliti dapat memilah lebih dari 400 pasien Alzheimer ke dalam lima subtipe ini, menurut kadar protein spesifik yang berbeda dalam cairan serebrospinal, cairan bening yang mengalir di sekitar otak dan sumsum tulang belakang. Protein inilah yang terkait dengan proses biologis yang terganggu pada Alzheimer (Nature Aging, 2024).

2. Ovarium buatan

ilustrasi ovarium (freepik.com/freepik)

Sekitar 13,4 persen perempuan berusia 15 hingga 49 tahun mengalami gangguan kesuburan, sering kali disebabkan oleh kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan endometriosis.

Para ilmuwan telah lama berupaya mengembangkan ovarium buatan, tetapi kemajuan terbatas karena kurangnya pemahaman tentang pematangan folikel ovarium.

Pada tahun 2024, peneliti dari Universitas Michigan, Amerika Serikat (AS), menciptakan "atlas seluler" pertama tentang pembentukan sel telur manusia, mengidentifikasi faktor-faktor penting dalam pematangan folikel. Terobosan ini bisa menghasilkan pengobatan baru untuk masalah kesuburan dan bahkan ovarium buatan yang berfungsi, dengan potensi untuk menunda menopause.

3. Terapi gen yang memungkinkan anak tunarungu untuk mendengar

Otoferlin (OTOF) adalah gen yang sangat penting untuk pendengaran karena menghasilkan protein yang membantu mentransmisikan suara dari telinga ke otak. Beberapa orang terlahir dengan gen OTOF yang cacat, menyebabkan ketulian total.

Pada tahun 2024, tim medis di Children's Hospital of Philadelphia, AS, berhasil mengobati seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang mengalami gangguan pendengaran bawaan menggunakan terapi gen. Mereka membagi gen OTOF yang besar menjadi dua bagian untuk dibawa oleh virus dan dirakit kembali dalam sel pasien.

Anak itu, mulai mendengar untuk pertama kalinya dua minggu setelah prosedur. Pendekatan ini mungkin membuka jalan untuk mengobati kondisi genetik lainnya, seperti penyakit retina.

4. Katup jantung pengganti yang terus tumbuh

ilustrasi jantung (freepik.com/freepik)

Operasi penggantian katup jantung yang rusak dengan katup mekanis atau biologis sudah dilakukan lebih dari 60 tahun. Namun, katup pengganti tidak bisa tumbuh atau memperbaiki dirinya sendiri, sehingga pasien harus mengonsumsi obat pengencer darah seumur hidup untuk mencegah pembekuan darah.

Pada tahun 2024, untuk pertama kalinya dilakukan transplantasi jantung parsial, di mana dokter memberikan satu set katup baru yang dapat tumbuh bersama bayi laki-laki yang lahir dengan katup jantung rusak.

Dalam prosedur ini, bayi tersebut menerima katup jantung dari bayi lain yang memiliki katup dan arteri yang sehat, tetapi memerlukan transplantasi jantung penuh. Karena katup yang ditransplantasikan masih hidup, katup tersebut terus tumbuh dan memperbaiki diri.

5. Obat untuk asma dan penyakit paru-paru

Sebuah uji coba menemukan bahwa suntikan dosis tinggi benralizumab lebih efektif daripada pengobatan steroid untuk mengatasi peradangan yang menyebabkan serangan asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Suntikan ini juga mengurangi kebutuhan untuk pengobatan lanjutan hingga 30 persen (Airway Pharmacology and Treatment, 2024).

Benralizumab sudah digunakan dengan dosis rendah untuk pengobatan asma berat, dan hasil uji coba baru ini dapat mengubah hidup jutaan orang di seluruh dunia. Pengobatan ini memberikan harapan baru, terutama karena PPOK tetap menjadi salah satu penyebab kematian utama. 

6. "Pil yoga" untuk kecemasan dan depresi

ilustrasi obat-obatan (unsplash.com/Ksenia Yakovleva)

Sebuah penelitian tentang sirkuit otak mengarah pada pengembangan pengobatan baru untuk kecemasan, stres, dan gangguan panik, dengan potensi adanya "pil yang memberikan manfaat yoga." 

Peneliti AS telah mengidentifikasi jalur otak yang memungkinkan pernapasan melambat secara sadar, yang membantu mengurangi emosi negatif seperti kecemasan. Penemuan ini membenarkan teknik pernapasan lambat yang digunakan dalam praktik mindfulness dan yoga, yang sebelumnya belum dipahami dengan baik.

Temuan yang dipublikasikan ini menunjukkan bahwa sel-sel otak tertentu dapat ditargetkan dengan obat untuk menawarkan solusi jangka panjang bagi kecemasan dan stres. Meskipun penelitian dilakukan pada otak tikus, tetapi penelitian lebih lanjut dapat mengarah pada pengembangan terapi untuk manusia (Nature Neuroscience, 2024).

7. Vaksin kanker yang dipersonalisasi

Beberapa orang pasien kanker di Inggris ikut serta dalam uji coba untuk vaksin kanker yang dipersonalisasi. Vaksin mRNA dibuat khusus untuk setiap pasien yang memenuhi syarat dan bekerja dengan melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali, menghancurkan, dan mencegah penyebaran sel kanker.

Suntikan diberikan untuk memberikan penyembuhan permanen, yang disesuaikan dengan kondisi tumor atau kanker individu. Uji coba yang berjalan di 30 lokasi di seluruh Inggris dalam kemitraan dengan perusahaan penelitian vaksin mRNA BioNTech, awalnya difokuskan pada pasien dengan kanker kolorektal, kulit, paru-paru, kandung kemih, pankreas, dan ginjal. Penelitian ini memberikan harapan tentang kemungkinan membunuh sel tumor secara efektif dan mencegah kanker kambuh.

Demikianlah beberapa terobosan medis selama tahun 2024. Semoga, di tahun 2025 ini, ada lebih banyak terobosan medis yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup umat manusia di seluruh penjuru dunia.

Referensi

"5 Of The Most Important Medical Breakthroughs Of 2024." Forbes. Diakses pada Januari 2025.
Jhang, J., Park, S., Liu, S., O’Keefe, D. D., & Han, S. (2024). A top-down slow breathing circuit that alleviates negative affect in mice. Nature Neuroscience. https://doi.org/10.1038/s41593-024-01799-w
"7 Medical Breakthroughs That Gave Us Hope in 2024." National Geographic. Diakses pada Januari 2025. 
Ramakrishanan, S., Russell, R., Mahmood, H., Krassowska, K., Melhorn, J., Mwasuku, C., Pavord, I., Bermejo-Sanchez, L., Howell, I., Mahdi, M., Peterson, S., Bengtsson, T., & Bafadhel, M. (2024). RCT Abstract - Treating eosinophilic exacerbations of asthma and COPD with benralizumab: a double-blind, double-dummy, active-placebo randomised controlled trial (ABRA). 05.01 - Airway Pharmacology and Treatment, RCT3716. https://doi.org/10.1183/13993003.congress-2024.rct3716
" Five Medical Breakthroughs of 2024." The Week. Diakses pada Januari 2025.
Tijms, B. M., Vromen, E. M., Mjaavatten, O., Holstege, H., Reus, L. M., Van Der Lee, S., Wesenhagen, K. E. J., Lorenzini, L., Vermunt, L., Venkatraghavan, V., Tesi, N., Tomassen, J., Braber, A. D., Goossens, J., Vanmechelen, E., Barkhof, F., Pijnenburg, Y. a. L., Van Der Flier, W. M., Teunissen, C. E., . . . Visser, P. J. (2024). Cerebrospinal fluid proteomics in patients with Alzheimer’s disease reveals five molecular subtypes with distinct genetic risk profiles. Nature Aging, 4(1), 33–47. https://doi.org/10.1038/s43587-023-00550-7

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us