Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Pertolongan Pertama Hipotermia saat Mendaki Gunung

Ilustrasi hipotermia di gunung (freepik.com/Racool_studio)

Hipotermia adalah kondisi bahaya yang umum terjadi ketika pendakian gunung. Keadaan ini mengakibatkan suhu tubuh turun drastis. Pendaki profesional pastinya sudah tak asing lagi dengan hipotermia di gunung. 

Semakin tinggi menanjaki gunung membuat paparan suhu lingkungan semakin dingin. Terpaan angin kencang, suhu malam yang turun drastis, bahkan cuaca buruk menambah hawa dingin ketika mendaki gunung. Hal-hal tersebut menjadi alasan pendaki gunung dapat mengalami hipotermia.

Sebelum mendaki gunung, alangkah baiknya kamu menyiapkan perbekalan yang mumpuni. Jika temanmu mengalami hipotermia, apa yang harus dilakukan? Beberapa pertolongan pertama ini perlu kamu pahami.

1. Memindahkan pasien hipotermia

Ilustrasi memindahkan pasien ke tenda (pexels.com/Xue Guangjian)

Apabila kamu pemula, pendakian gunung berkelompok dinilai lebih aman dibandingkan dengan solo hiking. Kamu bisa saling mengawasi kondisi kelompokmu, sehingga lebih terjaga dan mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Misalnya, kondisi hipotermia di gunung. 

Jika pendaki mengalami hipotermia, kamu perlu tenang dan menolongnya. Pindahkan pendaki hipotermia ke tempat yang kering, aman, serta hangat. Anggota kelompok dapat mendirikan tenda di tempat aman dari terpaan angin kencang dan melindungi pendaki hipotermia dari suhu dingin.

2. Mengganti pakaian basah

Ilustrasi mengganti pakaian (pexels.com/MART PRODUCTION)

Beberapa pendaki menggunakan jaket saat mendaki di siang hari supaya terhindar dari panas. Padahal, pemakaian jaket membuat produksi keringat lebih banyak dan menyebabkan pakaian cepat basah. Pendaki yang memakai baju basah dan jaket berisiko hipotermia.

Selain itu, pakaian dapat basah akibat cuaca yang kurang mendukung. Jika ada pendaki hipotermia, ganti pakaian yang basah dengan pakaian kering. Kamu bisa menambahkan jaket, selimut, topi, serta sarung tangan untuk menghangatkan tubuh. 

3. Berikan penghantar hangat secara bertahap

Ilustrasi menghangatkan tubuh (pexels.com/Anna Tarazevich)

Saat perjalanan ke gunung, kamu mungkin tidak membawa termometer dan mengukur suhu tubuhmu. Apabila hipotermia, suhu tubuh bisa turun drastis di bawah 35 derajat Celcius. Salah satu cara meningkatkan suhu tubuh yaitu memberikan penghantar hangat.

Lakukan pemberian panas secara bertahap dan lambat. Kamu bisa menggunakan kompres hangat atau termos panas. Usahakan melapisi penghantar panas dengan kain tipis supaya tidak melukai kulit. Dilansir dari laman Mayo Clinic, tidak dianjurkan menghangatkan tubuh dengan mandi air panas atau lampu pemanas. 

Cara lain menghangatkan tubuh dengan skin to skin. Metode ini kerap dipakai mengatasi hipotermia pada bayi baru lahir. Dikutip dari laman Better Health, cara berbagi suhu tubuh yaitu:

  1. Melepaskan pakaianmu dan berbaring di sebelah pendaki hipotermia.
  2. Melakukan kontak kulit ke kulit. 
  3. Menutupi badan dengan selimut atau menggunakan kantong tidur bersama.

4. Menawarkan minuman hangat

Ilustrasi minuman hangat (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Gejala hipotermia bermacam-macam berdasarkan tingkat keparahan. Tiga tingkat keparahannya meliputi ringan, sedang, dan berat. Apabila pendaki hipotermia tahap ringan dan sedang masih dapat menelan, kamu dapat memberikan air minum hangat dan manis. 

Pemberian makanan ringan dan minuman hangat dapat mengurangi keparahan hipotermia. Namun, hindari pemberian alkohol dan rokok karena mengganggu proses pemanasan ulang oleh tubuh. 

5. Aktif bergerak

Ilustrasi menepuk tubuh (pexels.com/Anna Tarazevich)

Beberapa tanda hipotermia ringan yaitu gigi bergemelatuk, menggigil, tampak kelelahan, mengantuk, bahkan hilang kesadaran. Mountain Trail melansir kabar bahwa salah satu penanganan hipotermia ringan dengan membuat pendaki aktif bergerak ringan supaya tetap sadar. Contohnya, menepuk-nepuk tubuh dengan lengannya dengan pelan.

Pertolongan pertama hipotermia sangat penting untuk dipelajari. Apabila tindakan pertolongan di atas sudah dilakukan dan pendaki belum membaik, sebaiknya hubungi tim penyelamat gunung. Tetap jaga keselamatan dan kesehatan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
Delvia Y Oktaviani
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us