Meninggal di Puncak Carstensz, Ini Kisah Persahabatan Lilie dan Elsa

- Dua pendaki perempuan, Lilie Wijayat dan Elsa Laksono, tewas saat mendaki Puncak Carstensz, Papua.
- Mereka bersahabat sejak SMA hingga melakukan pendakian terakhirnya di basecamp Yellow Valley.
- Julukan "Ratu Pendaki" diberikan kepada mereka karena sering mendaki bersama dan memiliki grup Kura-Kura Gunung.
Jakarta, IDN Times - Kabar duka datang dari Puncak Carstensz, Papua. Dua pendaki perempuan, yakni Lilie Wijayat dan Elsa Laksono, tewas saat melakukan pendakian ke salah satu dari tujuh puncak tertinggi Indonesia.
Ini jadi pendakian terakhir keduanya, yang ternyata sudah bersahabat sejak SMA atau sekitar 40 tahun lalu. Keduanya dikabarkan tewas pada Sabtu,1 Maret 2025 saat hendak turun ke basecamp Yellow Valley.
Berikut adalah perjalanan persahabatan dua perempuan pendaki Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono yang dihimpun IDN Times.
Sebagai pendaki senior, Lilie kerap membagikan kesehariannya dan aktivitas naik gunungnya di media sosial. Melalui akun @mamakpendaki dia juga kerap mengunggah kegiatan bersama dengan Elsa.
Mereka berdua, menjuluki diri sebagai "Ratu Pendaki." Julukan ini, Lilie sematkan di akun istagramnya pada 8 November 2024. Dengan menyematkan akun Elsa yakni @exploreelsa, dia menuliskan "We are not the dancing queen, we are the hiking queen."
1. Mulai mendaki bersama sejak SMA

Lilie menceritakan kisah persahabatannya dengan Elsa di media sosial. Kisah mereka dibagikan Lilie dengan berbagai potongan keseruan keduanya saat mendaki bersama. Mamak pendaki dan Mamak Gigi, begitu Lilie menuliskan panggilan untuk mereka.
Keduanya sudah berteman sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Kemudian, hubungan pertemanan itu berlanjut ke Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga mereka mulai mendaki bersama.
2. Persahabatan sempat terputus, Elsa kuliah dokter dan Lilie berkarier di Telkom

Namun, persahabatan keduanya diakui Lilie terputus tanpa kabar berita, dia melanjutkan kuliah dan karir di Telkom, dan Elsa melanjutkan kuliah kedokteran Gigi di Jakarta.
"Karena itulah dia dinamai Mamak Gigi. Komunikasi terbatas, dan hubungan terputus. Dan ketika Sosmed mulai marak, bertemulah kami dan teman-teman lainnya," kenang Lilie.
3. Elsa yang ajak Lilie mendaki lagi

Dia mengungkapkan, Elsa jadi biang kerok keduanya mendaki lagi. Tepat saat Elsa berulang tahun ke 50 dan ditanya ingin kado apa, Elsa menjawab ingin mendaki ke Gunung Semeru.
"Jadilah kami bersusah payah penuh drama mendaki Gunung Semeru dan gagal," katanya.
"Dari situlah kami berdua dan seorang teman membentuk grup Kura-Kura Gunung dan beranak pinak sampai sekarang. Mendaki puluhan gunung di dalam dan beberapa di luar negeri. Alam adalah playground kami. Entah mengapa kalau di alam kami bisa bergembira seperti, menari-nari di trek, lupa semua masalah," kata Lilie.