3 Keuntungan Saat Kita Mampu Memahami Suasana Hati Atasan

Memahami suasana hati atasan di lingkungan kerja bukanlah hal yang mudah, tetapi bisa memberikan keuntungan besar dalam karier. Banyak faktor yang mempengaruhi suasana hati seseorang, termasuk atasan kita di tempat kerja.
Memiliki kemampuan untuk merasakan, memahami, dan merespons suasana hati atasan dapat membantu kita menavigasi dinamika profesional dengan lebih baik, menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis, dan membuka peluang karier yang lebih luas.
Berikut ini adalah tiga keuntungan yang bisa kamu dapatkan saat mampu memahami suasana hati atasan di tempat kerja.
1. Meningkatkan kualitas komunikasi

Salah satu keuntungan terbesar dari memahami suasana hati atasan adalah peningkatan kualitas komunikasi. Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam merespons situasi, tergantung pada suasana hati mereka saat itu.
Memahami suasana hati atasan akan membuatmu lebih bijak dalam memilih waktu dan cara untuk berbicara, memberikan masukan, atau meminta bantuan. Misalnya, jika kamu tahu atasan sedang dalam mood yang baik, ini adalah waktu yang tepat untuk mengajukan ide baru, berdiskusi tentang proyek, atau bahkan meminta feedback yang konstruktif.
Sebaliknya, jika atasan terlihat sedang stres atau marah, kamu bisa menunda pertanyaan atau permintaan yang tidak mendesak dan lebih fokus pada tugas-tugas penting. Dengan begitu, kamu menghindari potensi kesalahpahaman yang dapat terjadi karena komunikasi yang kurang tepat waktu atau nada yang tidak sesuai. Dalam jangka panjang, kemampuan ini akan membuat hubunganmu dengan atasan menjadi lebih lancar dan kolaboratif.
Memahami suasana hati atasan juga membantumu untuk menyesuaikan gaya komunikasi agar lebih efektif. Setiap atasan mungkin memiliki preferensi yang berbeda-beda, yaitu ada yang lebih suka komunikasi langsung dan to the point, ada pula yang lebih menghargai pendekatan diplomatis.
Dengan memahami suasana hati dan preferensi mereka, kamu bisa lebih cepat menyesuaikan cara berkomunikasi, yang pada gilirannya akan meningkatkan efektivitas kerjasama dalam tim.
2. Menghindari konflik

Konflik di tempat kerja sering kali dipicu oleh salah paham atau kurangnya empati dalam berinteraksi dengan orang lain, termasuk atasan. Dengan memahami suasana hati atasan, kamu bisa lebih sigap dalam menghindari situasi yang berpotensi menimbulkan ketegangan atau konflik.
Misalnya, jika kamu tahu bahwa atasan sedang berada dalam tekanan karena tenggat waktu atau proyek besar, kamu bisa lebih sabar dan berhati-hati dalam merespons arahan atau kritik yang mungkin disampaikan dengan nada yang lebih keras dari biasanya.
Selain itu, memahami suasana hati atasan bisa membantumu mengambil tindakan preventif untuk menghindari masalah di kemudian hari. Misalnya, jika atasan menunjukkan tanda-tanda frustasi terhadap kemajuan proyek tertentu, kamu bisa segera mengevaluasi apa yang salah dan mencari cara untuk memperbaikinya sebelum situasi semakin memburuk. Dengan proaktif dalam merespons suasana hati atasan, kamu bisa mengurangi risiko terjadinya konflik yang lebih besar.
Kemampuan untuk menahan diri dan merespons situasi dengan lebih tenang dan profesional akan membuatmu dihargai sebagai seorang karyawan yang matang secara emosional dan mampu bekerja di bawah tekanan.
Dalam jangka panjang, hal ini bisa meningkatkan reputasimu di mata atasan dan rekan kerja lainnya, yang pada akhirnya membantu membangun lingkungan kerja yang lebih damai dan produktif.
3. Memperkuat hubungan profesional

Hubungan yang baik antara atasan dan bawahan sangat penting untuk pengembangan karier. Ketika kamu mampu memahami suasana hati atasan, ini menunjukkan bahwa kamu memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, yaitu sebuah kualitas yang sangat dihargai di dunia kerja.
Karyawan yang dapat menavigasi hubungan profesional dengan baik dan menunjukkan empati biasanya lebih mudah mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari atasan.
Ketika atasan merasa bahwa kamu adalah seseorang yang peduli dan memahami kondisi mereka, mereka cenderung lebih terbuka terhadapmu. Mereka mungkin akan lebih sering melibatkanmu dalam diskusi strategis, memberimu tanggung jawab lebih besar, atau bahkan mempertimbangkanmu untuk posisi yang lebih tinggi di masa depan. Dengan kata lain, kemampuan untuk memahami suasana hati atasan bisa membuka pintu bagi peluang karier yang lebih baik.
Selain itu, hubungan yang baik dengan atasan akan membuatmu lebih mudah mendapatkan bimbingan dan dukungan yang kamu butuhkan untuk berkembang.
Misalnya, atasan mungkin akan lebih bersedia memberikan masukan yang berguna tentang kinerjamu, membantu memfasilitasi pelatihan atau pengembangan keterampilan, atau merekomendasikanmu untuk proyek-proyek yang menantang dan bermanfaat bagi pertumbuhan profesionalmu.