Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Dampak Negatif Jika Kedua Orangtua Sibuk Bekerja, Kurang Perhatian!

ilustrasi keluarga kecil (unsplash.com/Jessica Rockowitz)

Pada masa modern saat ini memang tidak dapat dimungkiri bahwa kebutuhan semakin meningkat. Hal ini yang membuat banyak keluarga jadi harus memenuhi kebutuhan ekonomi dengan saling bekerja, sehingga anak-anaknya biasa dititipkan di kakek nenek atau pun bersama pengasuh.

Mungkin memang memiliki karier yang bagus dengan finansial yang stabil dapat bermanfaat untuk memenuhi segala kebutuhan anak, namun tetap saja tidak akan selalu membawa hal yang baik. Ada beberapa dampak negatif berikut ini yang mungkin akan terjadi jika orangtua sampai terlalu sibuk bekerja.

1. Kurang memiliki waktu dengan anak

ilustrasi anak marah (unsplash.com/Alexander Dummer)

Menghabiskan waktu bersama anak tentunya menjadi momen yang sangat berharga karena bisa melihat tumbuh kembang nya secara langsung. Namun, tidak semua orangtua berkesempatan untuk bisa memiliki waktu yang berkualitas dengan anak-anaknya, termasuk bila sampai terlalu sibuk dalam bekerja.

Biasanya jika kedua orangtua memang terlalu sibuk bekerja, maka tidak memiliki waktu yang cukup untuk saling berinteraksi, bermain, atau bahkan mendengarkan anak-anaknya. Hal ini akan rentan membuat anak merasa kesepian dan kurang mendapatkan perhatian yang cukup dari kedua orangtuanya.

2. Penurunan prestasi akademis pada anak

ilustrasi belajar (unsplash.com/Annie Spratt)

Semua orangtua pastinya berharap agar anak-anaknya bisa mendapatkan prestasi akademis yang baik dan sesuai dengan harapan. Namun, sering kali hal ini tidak bisa diperoleh dengan mudah karena berbagai macam risiko yang mungkin dapat diperoleh apabila anak sampai jarang menghabiskan waktu dengan orangtuanya.

Memang jika orangtua kurang memberikan pengawasan dan juga bimbingan pada anak secara langsung, maka akan menyebabkan masalah pada pola perilakunya. Bukan tidak mungkin jika anak biasanya akan kehilangan motivasi dalam hal akademis, sehingga prestasinya di sekolah juga akan terus menurun.

3. Kurang harmonisnya keluarga

ilustrasi anak broken home (pexels.com/RDNE Stock project)

Orangtua harus menyadari bahwa ternyata keharmonisan dalam keluarga akan sangat berpengaruh pada perkembangan anak-anaknya. Hal inilah yang perlu benar-benar diperhatikan agar orangtua bisa lebih cermat dalam membagi waktunya sebaik mungkin dengan anak, sehingga tidak terlalu sibuk dalam bekerja.

Biasanya waktu yang terbatas dengan orangtua memang akan menghambat keharmonisan dalam hubungan keluarga. Nukan tidak mungkin jika anak-anak akan merasa lebih dekat dengan pengasuh atau pake nenek kakeknya dibanding orangtua sendiri, sebab bonding-nya yang tidak baik dan erat.

4. Anak rentan mengalami stres

ilustrasi anak trauma (pexels.com/cottonbro studio)

Orangtua tentu harus menyadari secara penuh bahwa rasa stres bisa saja dialami oleh semua orang dan bukan hanya terbatas pada orang dewasa saja. Anak-anak juga bisa mengalami rasa stres yang diakibatkan karena berbagai macam faktor, termasuk pola asuh atau pun peran orangtua yang dimiliki setiap harinya.

Jika anak merasa bahwa orangtuanya jarang sekali menghabiskan waktu dengan mereka, maka wajar apabila anak akan mudah merasa stres dan tertekan dengan hal tersebut. Selain itu, anak juga akan mudah merasa cemas karena tidak diperhatikan oleh orangtuanya sendiri, sehingga akan sangat memengaruhi dalam berbagai halnya.

5. Anak berisiko mengalami penyakit

ilustrasi anak sedang sakit (unsplash.com/Kelly Sikkema)

Risiko kesehatan ternyata juga dimiliki oleh anak yang jarang menghabiskan waktu dengan orangtuanya. Jika memang kedua orangtua terlalu sibuk dalam bekerja biasanya tidak dapat benar-benar memperhatikan segala kebutuhan anak dengan seksama, sehingga terlalu mempercayakannya pada pengasuh atau pun kakek neneknya.

Kurangnya waktu untuk mendampingi anak akan membuat mereka jadi rentan mengalami risiko kesehatan tertentu. Salah satu contohnya jika anak terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji dan kurang berpartisipasi dalam berbagai aktivitas fisik, sehingga membuat anak bisa mengalami masalah kesehatan untuk jangka waktu yang panjang.

Ternyata memang kedua orangtua yang sibuk bekerja dapat mengakibatkan berbagai macam risiko seperti anak kurang perhatian. Oleh sebab itu, orangtua harus berusaha untuk bisa menciptakan keseimbangan yang baik antara pekerjaan dan kehidupan keluarga, sehingga anak tidak akan merasa dikorbankan. Jangan sampai anak tertekan dengan hal tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tresna Nur Andini
EditorTresna Nur Andini
Follow Us