5 Kebiasaan Produktif di Era Remote Working, Wajib Dicoba agar Fokus

- Menetapkan jadwal harian yang jelasSaat remote working, godaan untuk bekerja tanpa arah itu besar. Dengan jadwal yang konsisten, ritme kerja bisa lebih stabil dan terstruktur.
- Membuat ruang kerja yang nyamanRuang kerja khusus membantu menjaga produktivitas dengan meja rapi, kursi ergonomis, dan pencahayaan yang cukup.
- Mengatur waktu istirahat dengan bijakMengambil jeda 5–10 menit setelah 25 menit kerja intensif mampu mengurangi kelelahan mental dan membantu menjaga fokus sepanjang hari.
Remote working sudah jadi bagian hidup banyak orang setelah pandemi. Pola kerja yang fleksibel ini memang punya banyak keuntungan, mulai dari hemat waktu perjalanan sampai bisa kerja di lingkungan yang lebih nyaman. Tapi di sisi lain, kebiasaan kerja jarak jauh juga sering memunculkan tantangan, seperti rasa malas, gampang terdistraksi, atau bahkan kesulitan mengatur waktu. Supaya gak terjebak dalam pola kerja yang bikin kewalahan, ada baiknya mencoba beberapa kebiasaan produktif yang bisa menyeimbangkan kerja dan kehidupan pribadi.
Kalau hanya mengandalkan motivasi sesaat, produktivitas pasti naik-turun. Yang justru lebih penting adalah menciptakan kebiasaan yang konsisten dan realistis. Dengan rutinitas yang teratur, pekerjaan bisa lebih cepat selesai tanpa harus mengorbankan kesehatan mental maupun fisik. Artikel ini bakal membahas lima kebiasaan produktif di era remote working yang bisa dicoba supaya kerja tetap lancar, fokus terjaga, dan hasilnya maksimal.
1. Menetapkan jadwal harian yang jelas

Saat remote working, godaan untuk bekerja tanpa arah itu besar. Banyak orang merasa fleksibilitas berarti bebas menentukan kapan saja mulai dan selesai kerja. Tapi justru tanpa jadwal yang jelas, jam kerja bisa jadi berantakan dan berujung pada produktivitas rendah. Dengan menetapkan jadwal harian, ritme kerja bisa lebih stabil dan terstruktur.
Jadwal harian gak harus kaku, yang penting konsisten. Misalnya, mulai kerja jam 9 pagi, istirahat makan siang jam 12, lanjut lagi sampai sore, dan benar-benar berhenti kerja di malam hari. Dengan pola ini, otak jadi lebih mudah membedakan kapan saatnya fokus kerja dan kapan waktunya beristirahat. Selain itu, tubuh juga terbiasa mengikuti ritme tertentu sehingga energi tetap terjaga.
2. Membuat ruang kerja yang nyaman

Bekerja dari rumah kadang terasa sulit karena campur dengan suasana santai. Kalau kerja sambil tiduran atau di ruang tamu yang ramai, fokus pasti cepat hilang. Itulah kenapa menciptakan ruang kerja khusus sangat membantu menjaga produktivitas. Ruang kerja ini gak harus besar, asalkan nyaman dan kondusif untuk fokus.
Meja yang rapi, kursi ergonomis, dan pencahayaan yang cukup bisa meningkatkan mood kerja secara signifikan. Beberapa orang juga menambahkan tanaman hias kecil seperti sansevieria atau monstera supaya ruangan lebih segar. Saat ruang kerja terasa personal dan mendukung, motivasi untuk menyelesaikan tugas jadi meningkat. Pada akhirnya, suasana kerja yang baik memengaruhi hasil pekerjaan juga.
3. Mengatur waktu istirahat dengan bijak

Seringkali orang mengira semakin lama bekerja, semakin banyak hasil yang bisa dicapai. Padahal, tanpa istirahat yang cukup, otak justru cepat lelah dan produktivitas menurun drastis. Mengatur waktu istirahat yang teratur bisa membantu menjaga fokus sepanjang hari. Metode populer seperti teknik Pomodoro bisa jadi pilihan menarik.
Mengambil jeda 5–10 menit setelah 25 menit kerja intensif terbukti mampu mengurangi kelelahan mental. Istirahat ini bisa digunakan untuk peregangan ringan, minum air, atau sekadar melihat pemandangan di luar jendela. Bukan hanya menyegarkan pikiran, istirahat singkat juga membantu mengurangi ketegangan otot akibat duduk terlalu lama. Dengan kebiasaan ini, pekerjaan tetap selesai tepat waktu tanpa mengorbankan kesehatan tubuh.
4. Membatasi distraksi digital

Saat bekerja dari rumah, distraksi digital jadi salah satu tantangan terbesar. Notifikasi dari media sosial, pesan instan, atau keinginan sekadar scroll timeline bisa menghabiskan waktu berjam-jam tanpa terasa. Membatasi distraksi digital berarti berani menetapkan aturan jelas terhadap penggunaan perangkat.
Beberapa cara efektif adalah mematikan notifikasi yang gak penting, menggunakan aplikasi pemblokir situs, atau menjadwalkan waktu khusus untuk mengecek pesan. Dengan begitu, fokus kerja tetap terjaga tanpa harus terus-terusan merasa terganggu. Memisahkan waktu kerja dan hiburan digital membantu otak untuk benar-benar masuk ke mode produktif. Kebiasaan ini juga membuat waktu istirahat terasa lebih menyenangkan karena bisa benar-benar fokus menikmati hiburan.
5. Menjaga interaksi sosial secara teratur

Remote working memang membuat orang lebih banyak bekerja sendirian di rumah. Kalau terlalu lama terisolasi, rasa jenuh dan kesepian bisa datang tanpa disadari. Menjaga interaksi sosial, baik dengan rekan kerja maupun teman dekat, sangat penting untuk menjaga kesehatan mental. Percakapan ringan sekalipun bisa jadi penyemangat dalam menjalani hari.
Interaksi ini bisa dilakukan lewat panggilan video, diskusi kelompok online, atau bahkan sekadar mengirim pesan singkat. Dengan komunikasi yang aktif, rasa kebersamaan tetap terjaga meskipun jarak memisahkan. Selain itu, berbagi pengalaman atau sekadar curhat bisa membantu mengurangi stres. Hubungan sosial yang sehat memberi energi positif yang ikut mendukung produktivitas kerja.
Remote working memang menawarkan fleksibilitas yang menyenangkan, tapi tanpa kebiasaan produktif, kerja bisa berantakan dan bikin stres. Dengan menetapkan jadwal yang jelas, menciptakan ruang kerja nyaman, mengatur istirahat, membatasi distraksi, dan menjaga interaksi sosial, keseimbangan hidup bisa tetap terjaga. Setiap kebiasaan sederhana ini mampu memberi dampak besar dalam jangka panjang.
Pada akhirnya, produktivitas bukan hanya soal menyelesaikan banyak hal, tapi juga bagaimana menjaga energi, kesehatan, dan motivasi tetap stabil. Era remote working bisa jadi peluang besar untuk bekerja lebih efektif sekaligus menikmati hidup dengan lebih seimbang. Dengan kebiasaan yang tepat, setiap hari kerja bisa terasa lebih ringan, menyenangkan, dan penuh makna.