171 Siswa Keracunan MBG di Bogor, Jenal Mutaqin Tekankan Uji Organolep

- 171 siswa di Kota Bogor diduga keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis
- Jenal Mutaqin menyoroti pentingnya Uji Organoleptik dalam pencegahan, dan menuntut kepastian uji rasa, aroma, dan tampilan makanan MBG
- Jenal menekankan pentingnya kepatuhan terhadap SOP Badan Gizi Nasional, dan berkomitmen menanggung biaya korban yang tidak tercover asuransi
Bogor, IDN Times - Jumlah siswa yang mengalami dugaan keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor terus bertambah, kini mencapai 171 orang.
Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menyoroti pentingnya Uji Organoleptik sebagai langkah pencegahan.
"Dengan diuji Organoleptik jadi tidak ada yang terkena atau terimbas makanan yang kurang layak, termasuk dicicipi juga oleh guru yang mendampingi di lokasi tersebut," jelas Jenal saat mengunjungi sekolah Bina Insani, Jumat (9/5/2025).
1. Cegah trauma siswa, Jenal minta kepastian prosedur uji makanan MBG

Selain menyoroti jumlah korban, Jenal menuntut kepastian bahwa makanan MBG telah melalui uji rasa, aroma, dan tampilan secara ketat sebelum dibagikan kepada siswa.
“Nah Uji Organoleptik yang sudah dilakukan oleh Bosowa saat ini tengah diteliti juga, apakah waktu uji organoleptiknya terlalu jauh dengan pendistribusian kita kan belum tahu,” ujar Jenal.
2. Temuan dapur kotor, semua pihak harus bertanggung jawab

Setelah ditemukan lalat di dapur penyedia MBG, Jenal tak ingin hanya satu pihak disudutkan. Ia menekankan pentingnya kepatuhan terhadap SOP dari Badan Gizi Nasional.
“Dan satu hal tidak mungkin dapur ini lolos kalau tadi dari sisi peralatan tidak sesuai dengan Standar Operasional (SOP) yang ditentukan oleh Badan Gizi Nasional,” tegasnya.
3. Jenguk korban di RS Hermina, Jenal Pastikan siswa mulai membaik

Jenal Mutaqin menyempatkan diri menjenguk korban keracunan di RS Hermina. Ia memastikan sebagian besar siswa sudah membaik, dan berkomitmen menanggung biaya korban yang tidak tercover asuransi.
“Saya meminta dan memohon kepada pihak RS Hermina untuk mengintenskan pemeriksaan. Bagi yang tidak punya BPJS, kami cover penuh,” terang Jenal.