21 Kisah Kilas Balik Budi Anduk, Anak Kali yang Sukses Jadi Komedian
Sebagai komedian, Budi Anduk telah memberikan warna baru bagi dunia hiburan Indonesia. Candanya renyah telah berjasa membuat tawa bagi para penggemarnya. Untuk mengenang kepergiannya, berikut ini kilas balik Budi Anduk dari kecil hingga dia sukses seperti sekarang ini.
1. Budi Anduk atau yang bernama asli Budi Prihatin adalah pria kelahiran Jakarta, tepatnya di Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Tanah Abang pada tanggal 8 Februari 1968. Ayahnya bernama Sukadi dan ibunya bernama Marice Kayadu. Budi Anduk lahir sebagai anak kedua dari empat bersaudara.

2. Ayah Budi Anduk adalah seorang polisi. Namun dia tidak pernah dididik dengan keras. Ayahnya tidak pernah marah apalagi main tangan. Dulu, Budi Anduk nakal sewajarnya anak kecil. Dia juga pernah berantem dengan teman saat main di kawasan Pondok Karya, Mampang, Jakarta Selatan.

3. Saat bersekolah di SD 03 Dharma Satria, Mampang, Budi Anduk bersama sahabatnya Trimo, Ono dan Iwan hobi mandi di kali setiap pulang sekolah. Dia juga gemar berkelana bersama teman-temannya hingga ke daerah yang jauh dari tempat tinggalnya.

4. Masa kecil Budi Anduk sering iseng juga malak teman-teman sekolah. Jika tidak dikasih uang akan berujung pada berantem. Kalau ketemu sama teman anak sekolah lain, juga suka berantem.

5. Sewaktu kecil, Budi Anduk paling menyukai pertunjukkan layar tancap. Sepulang dari sekolah, dia dan teman-temannya sering berangkat ke lokasi layar tancap.

6. Budi Anduk kemudian bersekolah di SMP 141, Jakarta Selatan. Perlahan perilakunya yang tadinya nakal mulai berubah. Budi Anduk lebih sering pergi ke Masjid, rajin belajar, mengaji dan sholat. Dia pun sukses menjadi juara kelas di SMP dari kelas 1 sampai kelas 3.

7. Tahun 1984, Budi Anduk diterima di SMA 26 Jakarta Selatan dengan nilai yang cukup bagus. Di masa itu pula dia berkenalan dengan dunia musik. Dia adalah penggemar The Rolling Stones dan The Beatles. Budi Anduk pun membuat grup band dan membawakan lagu-lagu dari band populer itu. Budi Anduk memainkan gitar bass kala itu.

8. Usai lulus SMA di tahun 1987, Budi Anduk ingin melanjutkan kuliah tapi tak ada biaya. Dia pun menjadi pengangguran, gak jelas mau kemana. Setiap hari kerjanya nongkrong dan begadang.

9. Kemudian, Budi Anduk mulai sadar kalau hidupnya tak bisa begini terus. Dia kemudian mulai mencari kerja. Dia pun menjadi pramuniaga Batik Lukis di Pasaraya Blok M. Setahun kemudian, Budi Anduk bosan dan memutuskan untuk resign dari pekerjaan.

10. Di tengah kebuntuan, pada tahun 2000 Budi Anduk pun teringat dengan Mas Parto yang saat itu sudah menjadi pelawak terkenal. Dia dan Mas Parto sudah kenal sejak lama. Rumah keduanya yang ada di Mampang juga berdekatan.

11. Saat itu, Parto sudah punya acara lawak tetap berjudul "Ngelaba". Lalu dirinya mengajak Budi Anduk untuk ikut syuting. Budi pun menjadi kru dengan bayaran 50 ribu rupiah per hari. Pekerjaannya mulai dari membawa tas sampai dengan mencari penonton. Budi merasa senang akhirnya masa-masa menganggur telah berakhir.

12. Parto kemudian meminta Budi Anduk jadi figuran. Di situlah dia belajar banyak soal melawak dan dunia hiburan. Budi Anduk belajar dari nol. Dia yang awalnya demam kamera, sekarang sudah cukup percaya diri untuk tampil. Tak lama kemudian dia pun dianggap mampu untuk tergabung dalam tim kreatif.

13. Sayangnya gaji di tim kreatif lebih minim daripada menjadi pemain. Akhirnya Budi Anduk angkat kaki dari tim kreatif. Parto juga mendukung langkah Budi Anduk.

14. Budi Anduk kemudian dipercaya oleh Global TV untuk main dalam Situasi Komedi berjudul "Klinik". Kemudian pada tahun 2007 dia diajak bergabung di acara "Tawa Sutra" di ANTV.

15. Di usia 39, Budi Anduk merasa sudah saatnya mengakhiri masa lajang. Dia pun bertemu dengan wanita idamannya, Neneng Nurhayati. Lima bulan berpacaran, Budi Anduk langsung menikah dengan Neneng.

16. Setelah menikah pada 25 Mei 2007, karir Budi Anduk kian melejit. Satu demi satu tawaran datang tanpa perlu dicari. Secara bersamaan, ekonomi keluarga ikut meningkat. Sayangnya, satu yang belum dia dapatkan, yaitu memiliki momongan.

17. Selain teman, Budi Anduk memiliki dua "jimat" yang mendukung kariernya sampai saat ini. "Jimat" yang pertama adalah ibu dan kedua adalah istri. Dua "jimat" itulah yang memberinya motivasi dan rejeki setiap hari.

18. Budi Anduk juga mencoba mencari peruntungan dalam bidang lain. Dia juga mulai berpikir untuk berinvestasi, misalnya memulai dengan membuat kontrakan.

19. Budi Anduk merasa sangat beruntung dan berterima kasih karena banyak disukai. Sampai ada fanpage yang dibuat penggemar untuknya di Facebook.

20. Komedian Budi Anduk menderita kanker paru-paru. Lalu dia dirawat di Rumah Sakit Dharmais, Slipi, Jakarta Barat. Namun, Tuhan berkendak lain. Dia meninggal dunia pada Senin (11/1). Sang istri, Neneng Nurhayati pun terlihat tak henti-hentinya menangis.

21. Budi Anduk meninggal di usia 47 tahun setelah berjuang melawan kanker paru-paru. Pada hari yang sama, jenazah Budi Anduk langsung dikebumikan. Prosesi pemakaman ini berlangsung hingga pukul 19.30 WIB.
