24 Santri Temboro Magetan Dinyatakan Sembuh dari COVID-19

Magetan, IDN Times – Sebanyak 24 santri Al-Fatah, Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan yang sebelumnya terkonfirmasi positif COVID-19 dinyatakan sembuh. Ini setelah mereka menjalani perawatan di ruang isolasi khusus milik Dinas Kesehatan (Dinkes) di Jalan Pahlawan, Magetan selama 14 hari.
Puluhan santri asal Malaysia, Thailand, dan Indonesia itu akhirnya diperbolehkan kembali ke pesantren dengan dijemput dua armada bus milik pondok, Senin (18/5). Mereka masih harus menjalani masa karantina mandiri selama 14 hari ke depan. “Hasil tes swab kedua, para santri itu sudah dinyatakan negatif,” kata Bupati Magetan Suprwoto.
1.Sisa lima santri yang masih menjalani isolasi

Dengan kesembuhan mereka, maka jumlah santri yang dikarantina secara khusus oleh Dinkes Magetan tinggal lima orang. Santri yang masih tersisa ini harus menjalani perawatan sepekan ke depan guna memenuhi batasan waktu minimal isolasi.
Selain itu, spesimen mereka yang diambil dengan metode swab perlu diuji kembali di laboratorium tunjukan pemerintah menggunakan teknis Polymerase Chain Reaction (PCR). Jika hasilnya dinyatakan negatif, maka kelima santri itu bakal diperbolehkan pulang. Lantas, meneruskan masa karantina secara mandiri.
2.Separuh lebih penderita COVID-19 di Magetan sembuh

Kang Woto, sapaan akrab Suprawoto berharap, agar kesembuhan 24 santri Temboro dapat diikuti dengan pasien yang terkonfirmasi lainnya di Magetan. Hingga Senin (18/5) petang, jumlah pasien di daerah setempat yang telah sembuh sebanyak 35 dari 60 kasus.
Adapun yang meninggal tercatat sebanyak dua orang. Dengan demikian, sisa kasus positif COVID-19 di Magetan tercatat 23 penderita. Mereka berasal dari klaster Temboro, Bogor, dan pabrik rokok Sampoerna.
3.Penularan dari tiga klaster

Dari klaster pabrik Sampoerna diketahui sebanyak dua orang yang positif. Mereka merupakan pasangan suami-istri yang saat ini dirawat di RSUD dr Sayidiman, Magetan. Kedua pasien ini sebelumnya dirawat di salah satu rumah sakit swasta di wilayah Wiyung, Surabaya.
Mereka akhirnya dirujuk ke Magetan atas permintaan keluarga. Kedatangan pasutri ini bersama seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang dinyatakan negatif setelah menjalani tes swab. Namun, demikian, anak itu masih menjalani isolasi di Puskesmas Poncol.