Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Peran Perempuan dalam Aksi Teror

IDN Times/Margith Juita Damanik
IDN Times/Margith Juita Damanik

Jakarta, IDN Times - Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid mengatakan ada empat peran perempuan dalam aksi teror. Yenny mengatakan itu menanggapi aksi teror di Surabaya dan daerah lain dalam sepekan terakhir ini.

Menurut Yenny, peran perempuan dalam aksi teror bukan barang baru, terlebih menjadi ‘pengantin’ atau istilah untuk pelaku bom bunuh diri.

Ia menyebut sebelumnya ada pelaku bom panci Dian Yulia Novi. Yulia divonis penjara 7,5 tahun oleh majelis hakim atas tindakannya merencanakan serangan bom bunuh diri ke Istana Negara pada Minggu, 11 Desember 2016. Dian adalah istri pelaku bom Bali I 16 tahun lalu Noordin M Top.

“Istri Noordin itu sudah bantuin suaminya sudah aktif lama. Perempuan baru sekarang sadar karena perannya langsung di depan, sentral,” kata Yenny dalam diskusi di kantor Wahid Foundation, Jakarta, Selasa (15/5).

1. Perekrut orang untuk menjadi teroris

Peran pertama adalah sebagai orang yang merekrut orang lain agar menjadi teroris atau ‘pengantin’.

“Diajak ngomong dulu, soal anak dan sebagainya. Lama-lama mulai bicara isu lain. Akhirnya ketika sudah masuk (kelompok teroris) dicengkram,” ujarnya.

“Sesama perempuan kalau gak enakan sudah susah. Perempuan bisa jadi agen rekrutmen yang sangat kuat,” imbuhnya.

2. Menjadi pengumpul dana

Peran kedua dilakukan perempuan dalam aksi teror adalah sebagai pengumpul dana atau fundraiser.

“Kedua jadi fundriser, mencari dana. Ini juga peran yang sudah sejak lama ada,” sebut Yenny.

3. Mengatur logistik dalam aksi teror

Logistic organizer, begitu Yenny menyebut peran ketiga yang biasa dilakukan oleh perempuan dalam aksi teror. Perempuan bisa mengumpulkan bahan untuk membuat bom, hingga membeli atau menyewa mobil untuk beraksi.

“Perempuan bisa mengatur logistik, ketika mau perang maka dia kemudian dia yang sewa mobil motor beli ini itu dan sebagainya. Termasuk pesan bahan bom,” jelas Yenny.

4. Menjadi eksekutor

Peran ini sama seperti yang dilakukan istri pelaku 3 bom Surabaya Dita Oepriarto, Puji Kuswati.

“Keempat baru jadi eksekutor atau pengantin. Jadi ini bisa dimainkan perempuan,” pungkasnya.

 

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Helmi Shemi
EditorHelmi Shemi
Follow Us