5 Kesaksian Susi ART Sambo Bikin Geger, Hakim Sampai Jengkel

Jakarta, IDN Times - Asisten Rumah Tangga (ART) terdakwa pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) Ferdy Sambo, Susi, tengah menjadi sorotan publik. Dia disorot lantaran ada beberapa keterangan kesaksiannya yang dianggap palsu atau bohong.
Bahkan, Majelis Hakim juga sudah mengancam Susi untuk dipidana apabila memberi keterangan yang tak sesuai fakta. Sejumlah keterangan tersebut dibeberkan Susi dalam sidang lanjutan Bharada E di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022).
1. Susi tak ketahui tempat kelahiran anak bungsu Ferdy Sambo

Guna menggali informasi lebih dalam terkait kasus pembunuhan berencana Brigadir J, Majelis Hakim sempat melontarkan pertanyaan kepada Susi terkait siapa yang melahirkan anak bontot Ferdy Sambo, dengan inisial A yang berusia 1,5 tahun. Namun, Susi hanya memberi respons diam selama beberapa waktu.
"Kok diam, saudara bohong?" tanya hakim.
Susi mengaku bahwa anak bontot Ferdy Sambo tersebut lahir dari rahim Putri Candrawathi, yang lahir pada 23 Maret 2021. Namun, Susi tidak mengetahui tempat lahir anak tersebut saat ditanyakan Majelis Hakim.
"Tidak tahu (tempat lahir anak bungsu Ferdy Sambo)," kata Susi.
“Saudara tahu tanggalnya tapi saudara gak tahu lahirnya di mana? Makin terjebak Anda dengan kebohongan Anda,” pungkas Hakim.
2. Brigadir J menggendong Putri Candrawathi di Magelang

Hakim Anggota, Morgan Simanjuntak, heran atas jawaban Susi terkait peristiwa Magelang pada 4 Juli 2022 lalu. Keterangan Susi dianggap berbeda dengan yang ada di berita acara pemeriksaan (BAP).
“Saya beres-beres di dapur, gak lama Om Yosua ke luar ke arah kamar ART masuk ke arah ibu, untuk mengangkat ibu untuk dipindahin ibu ke atas, terus belum sempat ngangkat,” kata Susi.
Atas pernyataan tersebutlah Hakim memotong cerita Susi dan memastikan kembali kebenarannya.
“Kenapa kamu bilang di BAP penyidik bahwa Yosua sudah mengangkat Ibu PC? Yang benar yang mana?” sambung Hakim.
“Belum, ini di BAP itu belum inget pasti apa yang sebenarnya,” kata Susi.
3. Meminta tolong saat Putri Candrawathi ditemukan sakit

Susi juga menceritakan bahwa pada saat peristiwa di Magelang, terdakwa Kuat Ma'ruf meminta Susi untuk periksa keadaan Putri Candrawhati yang tergeletak lemas di depan kamar mandi. Lalu, dia berteriak meminta tolong agar ada yang membantunya untuk memapah Susi ke kasur.
“Saya teriak om tolong om tolong, ibu berteriak, jangan Om Yosua,” kata Susi, menirukan permintaan Putri.
Dengan nada tinggi Hakim menegaskan bahwa cerita Susi sangat tidak masuk akal. Karena itu, hakim langsung mengingatkan ancaman penjara tujuh tahun jika Susi terbukti berbohong dalam bersaksi.
"Inilah kalau ceritanya settingan yah, seperti ini gitu lho, kau anggap kami ini bodoh? Kan ketika tadi saya tanya ketika saudara menemukan saudara Putri tergeletak, saudara berteriak berharap siapapun yang mendengar membantu, tujuan membantu untuk apa? Untuk menaikkan ke kasur, bukan ke tempat tidur?” cecar Hakim Ketua Wahyu Iman Santosa.
“Tuk memapah saudara Putri. Tapi saudara bercerita saudara Kuat berantem dengan Yosua, kan lucu, tak masuk di akal cerita gitu, orang lagi tergeletak kok cerita lagi berantem, makanya kalau cerita itu pelan-pelan,” sambung Hakim.
4. Brigadir J jadi ajudan Ferdy Sambo sejak November 2022

Sebelumnya, Hakim Ketua sempat menanyakan terkait sejak kapan Brigadir J menjadi ajudan Putri Candrawathi kepada Susi. Tapi lagi-lagi Susi memberi keterangan yang terbilang sangat fatal.
"Sejak November 2022," jawab Susi.
Hakim Wahyu langsung menegaskan jawaban Susi tersebut.
"Lho ini saja baru Oktober, kok November 2022. Sejak kapan Yosua itu menjadi asisten, apa jadi ajudan saudara Putri?" tanya Hakim Wahyu.
5. Ferdy Sambo lebih sering menetap di Saguling dan Duren Tiga

Susi menyatakan bahwa Ferdy Sambo kerap berada di rumah yang berada di jalan Saguling dan Duren Tiga. Namun Richard Eliezer alias Bharada E membantah pernyataan Susi tersebut. Lantaran, mantan Kepala Divisi Profesi dan Keamanan (Kadiv Propam) Polri itu lebih sering di rumah yang berada di Jalan Bangka.
“Sesuai faktanya, saudara FS (Ferdy Sambo) ini lebih sering di Jalan Bangka, untuk Sabtu-Minggu saja baru balik ke Saguling,” paparnya.
Lebih lanjut, Eliezer juga mengungkapkan bahwa ia dan Sambo terpapar COVID-19. Namun, isolasi mandiri (isoman) itu dilakukan di rumah yang berada di Jalan Bangka.
“Isolasinya juga di jalan Bangka dan tidak pernah ada isolasi di Duren Tiga,” terang Bharada E.