Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

59 Jemaah Haji Sakit, Waspadai Heat Stroke di Armuzna

Ilustrasi (IDN Times/Uni Lubis)

Makkah, IDN Times - Sebanyak 59 jemaah haji Indonesia terserang berbagai penyakit, sebagian disebabkan heat stroke. Seperti diketahui, seluruh jemaah haji dari seluruh dunia sejak Sabtu (10/8) lalu terkonsentrasi sepenuhnya di Padang Arafah, untuk menjalankan ibadah Wukuf.

Sementara, jemaah haji Indonesia sudah memasuki kawasan Arafah sejak Jumat (9/8) pagi.

1. Sebanyak 59 pasien terserang penyakit

Peziarah mengunjungi bukit Jabal Rahmah di kawasan Padang Arafah, Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi, Sabtu (4/5/2019). ANTARA FOTO/Aji Styawan

Berdasarkan laporan dari Pos Kesehatan Haji (Poskes) Arafah, hingga Sabtu sore, beberapa jemaah haji Indonesia terserang berbagai penyakit. Tidak hanya dirawat di Poskes Arafah, tetapi sebagian juga ada yang sampai harus dirujuk ke Rumah Sakit  Arab Saudi.

“Sudah ada 59 pasien yang dilayani di pos kesehatan. Sebagian terkena heat stroke. Beberapa sudah stabil. Ada yang dirujuk ke RS Arab Saudi,” kata Penangung jawabTriase Poskes Arafah dr Firman.

2. Suhu udara di Arafah menyebabkan jemaah kerap dehidrasi

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Firman menjelaskan kasus heat stroke disebabkan beberapa faktor risiko. Pertama, akibat tingginya suhu udara di Arafah. Hal ini menyebabkan tubuh mudah kehilangan cairan atau dehidrasi.

"Rendahnya kelembaban udara juga mengakibatkan cairan mudah menguap. Sehingga kerap kali kita tidak menyadari ketika kita kekurangan cairan," kata dia.

3. Jemaah yang tidak menggunakan payung rentan terkena heat stroke

kemenag.go.id/Uud/MCH2019

Berikutnya adalah perilaku jemaah itu sendiri. Misalnya, kebiasaan tidak menggunakan alat pelindung diri seperti payung. Hal itu menyebabkan jemaah mudah sekali terkena sengatan panas di alam terbuka seperti di Padang Arafah.

"Jemaah haji masih akan menjalankan rangkaian ibadah haji di Muzdalifah dan Mina. Bukan tidak mungkin, kasus heat stroke masih akan terjadi," kata Firman.

4. Jemaah haji diminta beraktivitas di dalam tenda

Ilustrasi Jemaah Haji (ANTARA FOTO/Zohra Bensemra)

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Eka Jusup Singka mengimbau jemaah haji Indonesia agar selama di Armuzna tetap beraktivitas dan beribadah di dalam tenda.

"Jangan banyak melakukan kegiatan yang tidak perlu di luar tenda. Sesering mungkin minum, tidak perlu menunggu haus, dan campurkan dengan oralit," kata Eka.

Eka juga meminta jemaah menggunakan alat pelindung diri seperti masker, payung, semprotan air, dan sandal jika memang harus keluar tenda. Terakhir, jika jemaah mengalami keluhan kesehatan, segera menghubungi tenaga kesehatan di kloternya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us