#Aksi299 Trending Topic, Warganet Perang Komentar

Aksi demontrasi kembali dilakukan oleh sekitar 5.000 orang di depan Gedung DPR/MPR pada Jumat (29/9). Aksi yang diberi nama 299 tersebut memiliki dua tuntutan. Pertama adalah menolak PKI dan komunisme. Permintaan ini bertepatan dengan peristiwa kelam di masa lalu yang terjadi pada 30 September.
Salah satu koordinator aksi yang juga juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Slamet Maarif, mengatakan bahwa PKI akan bangkit kembali. "Siapapun anggota DPR dan partai manapun yang mencoba mencabut TAP MPR 25/1966, berarti dia adalah musuh umat Islam. Partainya pengusung PKI," katanya, seperti dikutip dari BBC Indonesia. Adapun tuntutan kedua adalah pembatalan Perppu Ormas. Menurut mereka, peraturan itu akan membatasi kontribusi umat Islam. Sehingga wajib ditolak.
Bukan hanya jalanan depan Gedung DPR/MPR yang ramai, media sosial pun ikut riuh membicarakan Aksi 229 - meski mayoritas adalah akun-akun bot dan buzzer. Tagar Aksi 229 pun jadi salah satu trending topic di Twitter. Warganet ada yang pro dan ada juga yang kontra.
Pendukung Aksi 299 meyakini demonstrasi itu adalah untuk membela NKRI.

Setiap warga negara memang punya hak untuk berpendapat, selama tidak mengganggu ketertiban publik.

Demonstrasi di siang hari yang panas itu tentu melelahkan.

Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, menyatakan akan ikut terima perwakilan demonstran.

Berjuang tak hanya harus panas-panasan di jalan. Di media sosial juga bisa.

Warganet juga mengatakan bahwa dua tuntutan Aksi 299 itu saling berhubungan.

Meski begitu, ada juga yang berkomentar sebaliknya.

Apakah isu komunisme memang "digoreng" pihak-pihak tertentu? Hmmm...

Setiap isu memang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan tertentu sih...

Asumsinya sungguh dalam...

Bisa cari idola lain, kok.

Nah, yang satu ini malah bikin cuitan lucu dan lumayan membuat linimasa adem:
Memangnya sinetron stripping?
