Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Alasan Istri Gus Dur Ingin Buka Bersama di Gereja dan Kenapa FPI Menolaknya

Istri Presiden keempat Indonesia Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid diundang untuk berbuka puasa bersama dengan sejumlah toko agama Semarang di Gereja Yakobus Zebedeus, Pudak Payung, Kamis (16/6). Namun, permintaan tersebut mendapat protes dari Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah. Menurut mereka, Sinta tidak boleh berdoa bersama dalam gereja.

Sebelum acara dimulai, anggota FPI telah layangkan protes.

Default Image IDN

Sebelumnya, Sinta sudah lama berencana akan berbuka bersama dengan tokoh agama di Gereja Paroki Raja Ungaran, Semarang. Namun, setelah rencana tersebut diketahui oleh FPI, mereka pun melakukan protes serupa, hingga acara dipindahkan ke gereja di Pudak Payung.

Tak berhenti di situ, gelombang protes tetap diberikan, Ketua Tim Advokasi FPI Jawa Tengah, Zaenal Abidin Petir mengaku penolakan tersebut merupakan hasil kesepakatan dengan 10 ormas. Zaenal menambahkan beberapa ormas yang juga menentang dengan keras dan diwakili FPI adalah Pemuda Muhammadiyah, NU Pudak Payung, HTI dan MUI.

Acara buka bersama dipindahkan, tapi Sinta tetap berkunjung ke gereja.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160617/sayangi-dcd5eeb1db9075e5f35420024ea6a0bd.jpg

Tokoh agama Semarang dan FPI Jateng pun menggelar pertemuan untuk memediasi masalah ini. Dua perwakilan dipertemukan di Kantor Polrestabes Semarang. Hasilnya, FPI tetap bersikeras Sinta tidak buka di gereja. Maka, sesuai dengan permintaan FPI, Sinta tetap mengunjungi gereja, tapi acara buka bersama dipindahkan ke Balai Desa Pudak Payung.

Meski begitu, Sinta sendiri mengaku kecewa dengan protes tersebut. Sinta mengatakan kalau umat muslim selalu mengutamakan kebersamaan dengan penganut agama lain dan melindungi minoritas. Menurut Sinta, Nabi Muhammad diutus untuk melindungi seluruh makhluk hidup.

Buka bersama sebagai bentuk kerukunan lintas agama di negara yang plural ini.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160617/beritadaerah1-bf14b366cd77b4cdd78ea6041c46325e.jpg

Romo Aloys Budi Purnomo, selaku pelaksana acara, mengaku acara tersebut telah dibicarakan dan disetujui tokoh masyarakat di sekitar. Romo Aloys mengatakan kalau dirinya telah bertemu Haji Sanuri, Haji Wahid, Masrochan dan mantan Lurah Maryono untuk meminta dukungan atas kelancaran acara.

Sementara itu, Romo Aloys Budi Purnomo, selaku pelaksana acara, mengaku awalnya acara yang menghadirkan istri Gus Dur ini dihelat di Gereja Paroki Raja Ungaran. Namun, acara itu juga ditolak oleh ormas yang sama.

Menurut rencana, acara buka di gereja sedianya digelar pada pukul 16.00-17.45 WIB. Acara itu sebenarnya dimaksudkan sebagai bentuk kerukunan lintas agama dengan menggandeng istri mendiang bapak pluralisme di Indonesia itu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Erwanto Khusuma
EditorErwanto Khusuma
Follow Us