Indonesia-Belanda Perkuat Kerja Sama Kelola Sampah dan Energi Sirkular

Jakarta, IDN Times - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menerima kunjungan Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda Cora Van Nieuwenhuizen di ruang kerja Menteri LHK, Jakarta, Senin (9/3). Keduanya sepakat melanjutkan dan memperkuat kerja sama bidang Pengelolaan Sampah, Ekonomi Sirkular, dan Kualitas Air, serta Perubahan Iklim yang tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU).
Menteri Nurbaya mengatakan, sirkular ekonomi di Indonesia telah menjadi tren seperti inisiatif Bank Sampah dan juga langkah-langkah kelompok industri seperti Danone, Nestle, Unilever, dan Tetra-pack. Sudah ada 33 kota yang telah memberlakukan aturan melarang penggunaan plastik sekali pakai di Indonesia.
Kendati, Nurbaya mengatakan Indonesia berhati-hati dalam membuat kebijakan pengelolaan sampah, mengingat demografi yang sangat besar dan spektrum demografi juga begitu beragam.
1. Menteri Cora sambut baik penandatanganan MoU ekonomi sirkular dengan Indonesia
Pada kesempatan tersebut, Menteri Cora menyambut baik penandatanganan MoU ekonomi sirkular ini. Ia mengatakan Belanda memiliki pengalaman mengelola sampah menjadi energi.
“Belanda juga memiliki pengalaman dalam mengola sampah menjadi energi sebagai bagian dari ekonomi sirkular. Terdapat delegasi bisnis yang menangani hal ini, yang juga ikut dalam kunjungan ke Indonesia kali ini,” tutur dia.
Selain itu, Cora mengatakan, pemerintah Belanda juga sedang mengembangkan proyek baru fishing for litter, yang dilaksanakan entitas bisnis, dan mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang dapat dipakai.
“Kami mengundang Menteri LHK untuk dapat berkunjung ke Belanda, dan melihat langsung hal tersebut,” kata Cora.
Editor’s picks
Baca Juga: Raja Belanda Kembalikan Keris Pangeran Diponegoro Kepada Jokowi
2. Menteri Cora undang Menteri LHK ke Global Commisions for Climate Adaptation pada Oktober 2020
Sementara, di bidang perubahan iklim, Cora mengundang Menteri Nurbaya untuk hadir pada acara Global Commission Summit pada Oktober mendatang. Pada forum tersebut, pemerintah Indonesia mendapat kesempatan menyampaikan berbagai upaya pengendalian perubahan iklim yang telah dilaksanakan di Indonesia.
“Belanda menghargai keputusan Presiden Jokowi untuk Indonesia sebagai anggota Global Commisions for Climate Adaptation,” ujar Cora.
3. Presiden Jokowi mengutus Menteri Nurbaya sebagai wakil Indonesia di Global Commisions for Climate Adaptation
Sementara, Nurbaya menyampaikan apresiasi atas undangan dari Belanda yang disampaikan Cora. Dalam Global Commisions for Climate Adaptation, Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah menetapkan Menteri LHK sebagai komisioner mewakili Indonesia.
Jokowi juga menyampaikan dinamika pengendalian perubahan iklim di Indonesia, di antaranya mengenai Sistem Registrasi Nasional (SRN), instrumen pelaporan dan verifikasi (MRV), respons komunitas dan pemda, serta pembentukan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).
Baca Juga: Tiba di Jakarta, Raja Belanda Ganti Jabat Tangan dengan Salam Namaste