Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anak Buah Bupati Langkat Ungkap Ada 'Proyek Ring 1', Apa Maksudnya?

Sidang dugaan korupsi Bupati Langkat Terbit Rencana PA (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Pada persidangan Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin, terungkap ada istilah 'Ring 1'. Istilah itu terungkap dalam kesaksian anak buah terbit yakni ASN bagian Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) pada Setda Kabupaten Langkat, Firdaus.

Keterangan Firdaus itu tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (6/7/2022). Dalam BAP, Firdaus menyebut  kontraktor Shuhanda Citra yang menjadi tersangka dalam kasus ini marah karena proyek milik 'ring 1' di Kabupaten Langkat kalah tender.

"Kondisi Saudara Citra yang marah karena menurut saudara Citra ada pekerjaan milik Bupati atau 'ring 1' yang kalah yang membuat tim Pokja 4 tidak nyaman, merasa tertekan dan terintimidasi karena kami takut dengan orang yang berada di belakang saudara Citra dan Marcos yaitu Terbit dan Iskandar," ujar Jaksa membacakan BAP Firdaus.

1. Ring 1 adalah istilah orang dekat Bupati Langkat

Saksi Sidang Bupati Langkat Terbit Rencana PA, Firdaus (IDN Times/Aryodamar)

Menurut Firdaus istilah ring 1 itu merujuk pada orang-orang dekat Terbit Rencana Perangin Angin. Orang dekat itu juga termasuk perusahaan yang tergabung dalam Grup Kuala.

"Termasuk (orang-orang Grup Kuala)," ujar Firdaus.

2. Ada PNS dimutasi diduga karen proyek gagal

Saksi Sidang Bupati Langkat Terbit Rencana PA, Firdaus (IDN Times/Aryodamar)

Gagalnya proyek milik RIng 1 berdampak pada pekerjaan salah satu rekannya yakni Yogi Eka Prianto. Yogi merupakan PNS bidang Tantib Pemkab Langkat di Kecamatan Binjai.

"Saya kurang tahu ada hubungannya dengan itu, mutasi Yogi itu," ujarnya.

3. Bupati Langkat didakwa terima biaya komitmen Rp572 juta

Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin memakai rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/1/2022). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Terbit Rencana dalam kasus ini didakwa telah menerima biaya komitmen Rp572 juta. Biaya komitmen itu didapat hasil dari empat proyek yang dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan terdakwa Muara PA di Kabupaten Langkat.

Jaksa dalam dakwaannya mengungkapkan uang tersebut diberikan kepada Terbit lantaran Muara melalui perusahaannya telah mendapat paket pekerjaan proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Langkat serta Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat pada 2021.

Perusahaan milik Muara yang mendapatkan proyek itu antara lain CV Nizhami dan CV Sasaki.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aryodamar
EditorAryodamar
Follow Us