Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Atasi Kekurangan SMP, Pemkot Bogor Bangun 2 Sekolah Satu Atap

Bangunan Satap SMPN 22 dan 23 Kota Bogor di lahan SDN Duta Pakuan. (Linna Susanti/IDN Times).
Intinya sih...
  • Pemerintah Kota Bogor membangun sekolah satu atap (Satap) di lahan SDN Duta Pakuan untuk menanggulangi kekurangan SMPN.
  • Satap kedua yang sedang dibangun, SMPN 22 dan 23, ditargetkan selesai pada Desember 2024 dan akan diresmikan melalui pra peresmian.
  • Pembangunan ini diharapkan dapat mengurangi masalah kekurangan ruang belajar di Kota Bogor serta berdampak positif pada kebijakan zonasi.

Bogor, IDN Times - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menanggulangi kekurangan sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di daerahnya dengan membuat sekolah satu atap (Satap) yang memuat beberapa sekolah sekaligus.

Satap pertama di Kota Bogor telah diresmikan di Tanahsareal tahun lalu, sementara Satap kedua sedang dalam tahap pembangunan yang ditargetkan rampung pada Desember 2024 di lahan SDN Duta Pakuan. Saat ini, Satap tersebut telah mencapai 95 persen.

Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari meninjau pembangunan SMPN 22 dan SMPN 23 di lahan SDN Duta Pakuan sudah 98 persen dan siap rampung pada akhir Desember 2024.

“Saya mengkonsentrasikan bulan Desember untuk mengecek berbagai proyek APBD di berbagai OPD, guna memastikan bahwa pembangunannya sesuai dengan waktu dan target realisasinya,” ujar Hery di sela inspeksinya, Senin (9/12/2024) sore.

“Untuk SMP 22 dan SD Duta Pakuan, tahap pertama pembangunan SMP ini sesuai dengan laporan progresnya telah mencapai 95 persen. Secara keseluruhan, pembangunan fisiknya mendekati 98 persen seperti yang tercantum dalam laporan administrasi,” jelas Hery.

1. Pra peresmian dan operasional di tahun 2025

Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari saat diwawancarai di sela peninjauan bangunan Satap SMPN 22 dan 23 Kota Bogor, Senin (9/12/2024). (Humas Pemkot Bogor).

Hery menyebutkan peresmian kedua sekolah akan dilakukan melalui pra peresmian.

Namun, operasional sekolah baru dimulai pada pertengahan 2025 karena persiapan seperti meubelair dan alat pembelajaran baru akan dianggarkan pada tahun tersebut.

“Menurut laporan, kami optimis pembangunan selesai bulan ini sesuai kontrak. Untuk peresmiannya mungkin akan ada soft launching, sementara operasional sekolah baru dimulai sekitar pertengahan 2025 karena banyak persiapan yang harus dilakukan,” kata Hery.

2. Solusi sementara untuk murid SD

Siswa SDIT El Haq Sidoarjo saat menulis surat harapan untuk presiden tentang bahaya mikroplastik. (Dok. Ecoton)

Setelah bangunan SMP selesai, lantai bawah SMP Negeri 22 akan digunakan sementara oleh murid SD Duta Pakuan. Anggaran sebesar Rp 19 miliar untuk pembangunan SD Duta Pakuan telah direncanakan pada tahun 2025, mengingat saat ini mereka masih menumpang di lokasi lain.

“Anggaran sebesar Rp 19 miliar untuk SD Duta Pakuan sudah direncanakan pada tahun 2025. Saat ini, SDN Duta Pakuan masih menumpang di Bantar Kemang, sehingga nantinya akan dipindahkan sementara ke lantai bawah bangunan ini,” ujar Hery.

3. Meningkatkan kapasitas pendidikan Kota Bogor

Lantai 2 Satap SMPN 22 dan 23 Kota Bogor. (Humas Pemkot Bogor).

Dengan tambahan kapasitas sebesar 250 siswa per sekolah, SMP Negeri 22 dan 23 diharapkan mampu mengurangi masalah kekurangan ruang belajar di Kota Bogor.

Peningkatan fasilitas ini juga akan berdampak positif pada kebijakan zonasi, terutama bagi wilayah kecamatan dan kelurahan sekitar.

“Sedikit banyak ini akan berpengaruh pada zonasi. Dengan adanya sekolah ini, wilayah kecamatan dan kelurahan tidak lagi menghadapi isu kekurangan bangunan SMP. Satu tahun, sebanyak 256 siswa bisa diterima di sini, yang tentunya akan meringankan masalah zonasi jika aturan tersebut masih diberlakukan,” kata Hery.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us