Ini Alasan Istri Abu Hamzah Meledakkan Diri Pada Waktu Salat Tahajud

Ia meyakini dosanya akan diambuni atau mati syahid

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan istri terduga teroris Husain Alias Abu Hamzah (AH), yakni Solimah, melakukan aksi bom bunuh diri pada dinihari bersama anaknya karena alasan keagamaan. Aksi bom bunuh diri itu dilakukan di kediaman Abu Hamzah di Sibolga, Sumatera Utara.

"Waktu antara pukul 01.30 sampai jam 02.00 WIB pemahaman mereka itu waktu salat tahajud. Jam itu jam krusial yang dipahami mereka bahwa malaikat turun," ujar Dedi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis(14/3).

1. Dosa akan diampuni bila mati pada dini hari

Ini Alasan Istri Abu Hamzah Meledakkan Diri Pada Waktu Salat TahajudKaropenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Dedi mengatakan, Solimah meyakini, dengan mati pada waktu dini hari maka dosanya akan diampuni. Padahal, lanjut dia, hal itu bertentangan dengan ajaran agama. "Dengan melakukan di jam itu mereka meyakini akan langsung syahid," kata Dedi.

Baca Juga: Mengapa Istri Abu Hamzah Nekat Ledakkan Bom Bunuh Diri Bareng Anak?

2. Polisi pastikan aksi Solimah adalah bunuh diri

Ini Alasan Istri Abu Hamzah Meledakkan Diri Pada Waktu Salat TahajudIDN Times/Sukma Shakti

Dedi mengungkapkan, kepolisian telah memastikan, Solimah melakukan aksi bunuh diri. Hal itu dikatakan Dedi melihat dari kondisi psikologi terduga teroris terebut.

"Sudah dipastikan (bunuh diri). Kalau tidak sengaja meledak, dalam temporari waktu negosiasi puluhan jam itu (bunuh diri) kecil kemungkinan terjadi," katanya.

3. Solimah melakukan bom bunuh diri menggunakan bom lontong

Ini Alasan Istri Abu Hamzah Meledakkan Diri Pada Waktu Salat TahajudIDN Times/Sukma Mardya Shakti

Sebelumnya, Istri Abu Hamzah, terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara, diduga melakukan aksi bunuh diri dengan menggunakan bom lontong. Polisi telah melakukan upaya negoisasi, akan tetapi Solimah lebih memilih bunuh diri ketimbang menyerahkan diri. Aksi tersebut juga merenggut nyawa anaknya yang masih berusia dua tahun.

Menurut Dedi, bom lontong adalah peledak rakitan dari pipa paralon berisi berbagai bahan berbahaya, seperti potasium, paku, baut, dan pecahan kaca.

Solimah meledakkan diri di kediaman mereka di Jalan KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Sibolga, Sumatera Utara. Kejadian itu terjadi pada hari Rabu dini hari sekitar pukul 01.20 WIB.

Baca Juga: Bom Sibolga, Kenapa Istri Abu Hamzah Lebih Militan?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya