Bahan Pangan Menipis di Ukraina, Indonesia Pertimbangkan Kirim Bantuan

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa persediaan bahan pangan di Ukraina mulai menipis di tengah perang yang sedang berlangsung antara negara itu dengan Rusia. Retno menjelaskan bahwa hal itu telah disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Emine Dzhaparova.
“Wakil menteri luar negeri Ukraina menyampaikan bahwa bahan pangan sudah sangat menipis. Oleh karenanya, Ukraina dalam beberapa kali kesempatan telah meminta bantuan kemanusiaan kepada semua negara, termasuk Indonesia. Terutama dalam bentuk bahan pangan,” jelas Retno dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI, Rabu (6/4/2022).
1. Indonesia pertimbangkan kirim bantuan

Menanggapi permintaan bantuan itu, Retno mengatakan bahwa Indonesia sedang mempertimbangkan untuk memberikan bantuan. “Dan demi kemanusiaan, Indonesia sedang mempertimbangkan untuk memberi bantuan kemanusiaan untuk rakyat Ukraina,” kata Retno.
Ia menambahkan bahwa invasi Ukraina juga telah membuat banyak orang mengungsi dan memakan semakin banyak korban jiwa. Menurut Retno, per saat ini ada lebih 4,2 juta orang telah mengungsi ke luar Ukraina, sementara 6,5 juta orang harus menjadi pengungsi internal.
“Jumlah korban jiwa juga semakin besar,” kata Retno.
2. Harapan Indonesia terkait perundingan Rusia-Ukraina

Dalam pernyataannya, retno juga mengatakan Indonesia mengharapkan agar perundingan antara kedua belah pihak terus diintensifkan guna mencari penyelesaian damai. Retno juga menyebut gencatan senjata diperlukan agar bantuan kemanusiaan dapat diberikan.
“Pernyataan yang konsisten disampaikan Indonesia adalah bahwa perang harus segera dihentikan, jika tidak maka situasi kemanusiaan akan semakin memburuk di Ukraina,” katanya.
3. Upaya Indonesia terkait Rusia-Ukraina

Mengenai situasi di Ukraina, Retno juga menjelaskan bahwa dalam lebih sebulan terakhir Indonesia telah melakukan komunikasi dan konsultasi dengan berbagai negara, termasuk dengan Ukraina dan Rusia. Hal itu termasuk melakukan pertemuan dengan Wamenlu Ukraina di Doha, Qatar, pada 27 Maret, dan juga melakukan pembicaraan via telepon dengan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba pada Februari 2022.
Selain itu, Retno juga mengadakan pertemuan empat mata dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di sela-sela Doha Forum pada 3 Maret. “Sebelumnya, pembicaraan telepon juga kami lakukan setelah pemungutan suara resolusi di sidang Majelis umum PBB,” katanya.