Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Begini Petugas Cek Kesehatan Makanan untuk Jemaah Haji

Syarikah siapkan makanan untuk jemaah haji. (Media Center Haji)
Intinya sih...
  • Kualitas makanan jemaah haji ditentukan dari gizi, kebersihan, rasa, dan ketepatan waktu konsumsi
  • Pemeriksaan makanan dilakukan untuk memastikan keamanan, kelayakan, dan distribusi yang tepat
  • Waktu konsumsi makanan menjadi perhatian penting, dengan aturan mulai pukul 12.00 hingga 16.00 WIB

Madinah, IDN Times - Standar kualitas makanan jemaah haji ditentukan bukan hanya dari gizi, tetapi juga dari kebersihan, rasa, dan ketepatan waktu konsumsi. Tugas ini menjadi tanggung jawab petugas kesehatan haji bagian sanitasi dan food security.

"Setiap hari kami menerima sampel makanan dari katering-katering yang ada di Makkah, yang bertugas menyediakan konsumsi bagi para jemaah haji," ujar Ramlah Ritawati, salah satu petugas kesehatan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Arab Saudi, Rabu, 21 Mei 2025.

1. Pemeriksaan makanan dilakukan sebelum didistribusikan kepada jemaah

Syarikah siapkan makanan untuk jemaah haji. (Media Center Haji)

Ramlah menjelaskan pemeriksaan makanan dilakukan untuk memastikan keamanan dan kelayakan makanan, sebelum didistribusikan kepada jemaah.

"Kami datang bersama tim untuk memastikan, apakah makanan itu masih layak didistribusikan atau harus ditarik. Distribusi bisa ditunda sampai perbaikan dilakukan,” kata dia

“Pagi ini kami menerima sampel makanan dari katering. Ada nasi, sayur, dan lauk, hari ini lauknya ikan. Menu sudah ditentukan, lengkap dengan jadwal distribusinya,” lanjutnya.

2. Pemeriksanaan makanan dari pengecekan warna makanan, rasa, hingga kematangan bahan pangan

Syarikah siapkan makanan untuk jemaah haji. (Media Center Haji)

Ramlah menjelaskan pemeriksaan dilakukan melalui beberapa tahap, yakni pengecekan warna makanan, rasa, serta kematangan bahan pangan.

Jika ditemukan makanan yang tidak sesuai, seperti bau, basi, atau belum matang, Ramlah menegaskan, tim akan segera mencatat temuan, berkoordinasi dengan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bagian konsumsi, serta melakukan klarifikasi langsung kepada pihak katering.

3. Waktu konsumsi makanan juga menjadi perhatian penting

(Media Center Haji)

Selain kualitas, waktu konsumsi makanan juga menjadi perhatian penting. Misalnya makan siang hanya boleh dikonsumsi mulai pukul 12.00 hingga 16.00 WIB.

"Jika makanan melewati waktu yang ditentukan, walau pun masih ada di meja konsumsi, maka tidak boleh dikonsumsi. Petugas harus menginformasikan kepada jemaah agar tidak mengonsumsinya,” kata Ramlah.

Dengan pemeriksaan yang ketat ini, diharapkan seluruh jemaah haji Indonesia mendapatkan makanan yang aman, sehat, dan layak konsumsi, sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah haji.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us