Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Teman Ahok Dapat Dana dari Pengembang Rp 30 Miliar?

detik.com

Tekanan untuk para pendukung Ahok kian datang bertubi-tubi. Dalam rapat dengan KPK, anggota Komisi III DPR dari F-PDIP Junimart Girsang menyebutkan ada informasi bahwa Teman Ahok menerima dana segar 30 miliar rupiah dari pengembang reklamasi. Namun, isu ini langsung ditepis oleh Teman Ahok.

Junimart Girsang melontarkan pertanyaan tentang isu aliran uang terkait dengan perusahaan pengembang reklamasi ke Teman Ahok melalui Sunny Tanuwidjaja dan Cyrus. Dia meminta KPK untuk melakukan pemeriksaan kepada Sunny atau Cyrus terkait isu ini.

Default Image IDN

Sunny sendiri kini tengah berstatus cegah tangkal karena terekam bercakap dengan Sugianto Kusuma, bos Agung Sedayu pemilik lima pulau; dan Mohamad Sanusi, politikus Gerindra penerima suap. Percakapan diduga membicarakan kontribusi tambahan reklamasi sebesar 15 persen kali luas lahan reklamasi yang bisa dijual kali nilai jual obyek pajak.

Default Image IDN

Menanggapi hal tersebut, Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut bahwa penanganan kasus suap di balik pembahasan raperda mengenai reklamasi akan segera naik ke pengadilan. Akan tetapi untuk masalah 30 miliar rupiah kepada Teman Ahok, KPK akan melakukan pengusutan.

KPK akan segera melakukan pengembangan terkait isu Teman Ahok terima uang 30 milyar rupiah.

Default Image IDN

Dari pengembangan kasus suap pengembang reklamasi kepada anggota parlemen Jakarta, penyidik memperoleh informasi bahwa aliran dana tersebut juga mengucur untuk Teman Ahok. Teman Ahok itu sendiri merupakan organisasi pendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang maju dalam pemilihan gubernur 2017 dari jalur nonpartai.

Singgih Widyastomo, salah satu pendiri Teman Ahok, membantah menerima 30 miliar rupiah dari pengembang. Biaya operasional Teman Ahok didapatkan dari berjualan cinderamata. Dari hasil penjualan puluhan ribu kaus itulah terkumpul uang sebesar tiga miliar rupiah. Teman Ahok bahkan mempersilahkan KPK untuk menyelidiki isu ini sejelas-jelasnya.

Penerimaan uang yang diperoleh Teman Ahok hanya sekali dari Hasan Nasbi, CEO Cyrus Network, sebesar 500 juta rupiah sebagai modal awal. Dana tersebut diperoleh pada Juni 2015. Dana itu pun sudah dikembalikan Teman Ahok secara bertahap.

Penjualan kaus adalah yang paling banyak memberikan dana dan cukup membiayai operasional organisasi. Pesanan datang dari berbagai kota bahkan di Singapura. Ada juga sumbangan kertas. Karena Teman Ahok memang butuh banyak kertas untuk mencetak formulir KTP.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160616/te-detik-375d98145120d9c4ebec947a038212a8.jpg

Uang hasil penjualan tersebut juga digunakan untuk membayar biaya listrik, air, alat tulis kantor dan pengantaran formulir ke posko-posko melalui jasa pengiriman. Teman Ahok juga mengalokasikan honor 50 ribu rupiah sehari bagi relawan yang bekerja mengisi data KTP di markas mereka. Setiap hari, lebih-kurang ada 20 relawan bekerja di markas Teman Ahok yang terletak di Graha Pejaten, Jakarta Selatan.

Teman Ahok bersedia laporan keuangan mereka diaudit. Laporan keuangan juga bisa diakses terbuka untuk umum di website www.temanahok.com. Mereka membantah tuduhan mendapat dana kucuran dari pengembang reklamasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us