Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bikin Geger Warga, Ini Penjelasan Fenomena 'Sinkhole' di Sukabumi

Tanah amblas di lahan persawahan Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Budiyanto)

Jakarta, IDN Times - Amblasnya tanah berbentuk lubang atau lebih dikenal istilah sinkhole di lahan persawahan Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat (7/9) lalu sempat membuat heboh warga sekitar.

Namun, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengimbau agar warga tidak panik.

"Masyarakat tetap waspada terhadap amblasan tanah, namun tetap tidak panik maupun terlalu dekat dengan dinding amblasan," kata Kepala Tim Peninjauan Badan Geologi, Rustam, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Senin (10/9).

Bagaimana penjelasan ilmiah dan penyebab munculnya sinkhole dari Badan Geologi?

1. Lubang disebabkan oleh terowongan tanah yang tergerus air

antaranews.com

Rustam mengatakan tanah amblas tersebut terletak di atas sebuah terowongan tanah yang dialiri air. Menurut informasi warga, terowongan tersebut sengaja dibuat untuk mengalirkan air dari Sungai Cigalunggung.

"Adanya saluran air di bawah tanah bisa memicu erosi dan menyebabkan tanah amblas," ujar dia.

2. Lubang besar tersebut diduga merupakan proses geologi alami

antaranews.com

Namun, kata Rustam, berdasarkan hasil penyelidikan sementara dari Badan Geologi, lubang besar tersebut terbentuk secara alami dan bukan buatan manusia.

Berdasarkan peta geologi nasional, kata dia, lubang tersebut memiliki panjang 6,5 meter, lebar empat meter, dan kedalaman enam meter. Lokasi lubang tersebut berada di formasi bebatuan Gunung Gede, yang bersifat mudah lapuk.

"Saya cenderung ini proses geologi karena ada vulkanik muda, batu yang mudah larut. Tapi karena deras air ini sudah lama puluhan tahun, maka muncul seperti ini," kata Rustam.

3. Terowongan tanah perlu konstruksi penguat

antaranews.com

Dari hasil peninjauan tim Badan Geologi, terowongan tanah tersebut tidak memiliki konstruksi penguat untuk dinding dan atapnya, sehingga sedikit demi sedikit tergerus aliran air. Akibat gerusan tersebut, rongga bawah tanah semakin besar dan tidak kuat menahan beban tanah di atasnya.

Untuk menghindari amblasan lain, Rustam menyarankan, masyarakat agar memperkuat dinding dan atap sepanjang terowongan agar tanah di atasnya tetap stabil.

"Langkah awalnya perlu dilakukan pembersihan sumbatan tanah amblasan pada terowongan, agar aliran air tetap terjaga dan tidak terjadi akumulasi dan luapan air," papar Rustam.

Semoga lubangnya tidak sampai melebar ya guys, kasihan nanti pemilik sawahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Dwifantya Aquina
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us