BNPB: Karhutla Kalimantan dan Sumatra Sudah Membaik

Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, menjelaskan bahwa hujan buatan mau pun hujan alami turun di sebagian besar wilayah Kalimantan dan Sumatra. Hal itu membuat banyak titik api padam.
"Kualitas udara juga sudah membaik," ujar Agus.
Agus mengatakan, data akumulasi hujan selama 24 jam dari BMKG menunjukkan bahwa seluruh wilayah di Kalimantan terjadi hujan yang mengakibatkan sebagian besar titik api padam sehingga jumlah titik api menurun drastis.
"Sedang di Sumatra, hujan terjadi di sebagian wilayah Riau, sebagian Jambi, dan sebagian Sumsel sehingga titik api juga turun drastis jumlahnya," ujar Agus.
1. Riau dan Kalbar tidak terdeteksi titik panas

Agus mengatakan, sesuai dengan pantauan _hot spot_ Lapan pada pukul 16.00 WIB, Kamis (3/10), di beberapa wilayah karhutla terjadi penurunan hot spot. Bahkan, Agus menjelaskan, di wilayah Riau dan Kalimantan Barat (Kalbar) tidak terdeteksi titik panas.
Namun, Agus menjelaskan untuk wilayah Jambi masih terdapat 6 titik, Sumsel 12 titik, Kalimantan Tengah (Kalteng) 20 titik, dan Kalimantan Selatan (Kalsel) 12 titik.
2. Kualitas udara mulai membaik di beberapa wilayah karhutla

Agus juga memberikan informasi, kualitas udara mulai membaik di beberapa wilayah karhutla. Pantauan kualitas udara BMKG berdasar konsentrasi partikulat PM10 pada pukul 16.00 WIB, Kamis (3/10), adalah Jambi 49 (baik), Pontianak 17 (baik), Palangkaraya 15 (baik), Pangkalan Bun 6 (baik).
Namun, untuk daerah Sumatra Selatan (Sumsel) masih berada di angka 110 yaitu kategori tidak sehat.
"Banjarmasin 62 (sedang) dan Pekanbaru 108 (sedang)," ujar Agus.
3. Kondisi cuaca dan jarak pandang secara umum baik

Agus mengatakan, kondisi cuaca dan jarak pandang di wilayah karhutla sudah secara umum membaik. Info tersebut didapat berdasar data BMKG pada pukul 16.00 WIB, Kamis (3/10).
"Berawan hingga hujan dengan jarak pandang lebih dari 5 kilometer, wilayah yang terdeteksi asap tipis di Riau dan Palembang dengan jarak pandang 5 kilometer," pungkas Agus.
4. Kondisi Sumatra dan Kalimantan sudah membaik seiring dengan banyaknya hujan yang turun

Agus menjelaskan, kondisi wilayah karhutla di Sumatra dan Kalimantan sudah membaik seiring dengan sudah banyaknya air hujan TMC mau pun hujan alami yang turun.
Menurutnya, inilah saat yang tepat bagi pemerintah dan masyarakat untuk membangun sekat kanal dan embung dalam rangka mengembalikan kodrat alami gambut yaitu basah, berair, dan rawa.
Agus menambahkan, masyarakat perlu menyesuaikan usahanya dengan kodrat alami gambut tersebut seperti menanam sagu, perikanan, peternakan atau usaha lain.
"Dengan cara ini diharapkan tahun depan kebakaran hutan dapat ditekan bahkan tidak terjadi lagi," ujar Agus.