BNPT dan Hedayah Soroti Tren Radikalisasi Digital yang Makin Masif

- BNPT memiliki program Duta Damai untuk melibatkan generasi muda dalam kontra radikalisasi.
- Radikalisasi digital merekrut anak-anak melalui game online dengan agenda ideologi tersendiri.
- BNPT menegaskan perannya sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan Indonesia dari ancaman terorisme.
Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melihat adanya tren radikalisasi yang semakin masif melalui platform digital dan game online.
“Kami mencatat adanya pola di mana beberapa jaringan terorisme di Indonesia merekrut anak-anak muda lewat media sosial termasuk game online dan telah kami tindak lanjuti, ” kata Kepala BNPT Bapak Eddy Hartono, S.I.K., M.H., saat menerima kunjungan kehormatan Chairman of the International Steering Board of Hedayah Dr. Ali Rashid Alnuaimi, di Jakarta pada Rabu (12/11).
1. BNPT memiliki program Duta Damai

Ia juga menjelaskan bahwa BNPT memiliki program Duta Damai yang melibatkan generasi muda untuk mengisi ruang digital dengan narasi perdamaian dalam memperkuat strategi kontra radikalisasi.
Selaras dengan Kepala BNPT, Chairman of the International Steering Board of Hedayah, Dr. Ali Rashid Alnuaimi juga menyoroti evolusi ancaman tersebut dan menjelaskan penyebab kerentanan anak.
"Masalah terorisme adalah masalah global, ancaman global. Kelompok-kelompok ideologi kekerasan dulu merekrut dengan berkomunikasi langsung atau bermedia sosial, sekarang kelompok teroris merekrut kombatan dengan game online,” jelasnya.
2. Adanya ideologi tersendiri

Menurutnya, anak-anak gampang direkrut melalui game online karena mereka hanya berpikir bahwa mereka sedang bermain game.
Padahal, ada agenda tersendiri yang disiapkan kelompok-kelompok penganut ideologi kekerasan.
3. Peran BNPT

Ia turut menegaskan kembali peran BNPT sebagai garda terdepan keamanan.
"Inilah pentingnya BNPT, ini adalah garda terdepan dalam menjaga Indonesia, karena tidak ada pariwisata, tidak ada pertumbuhan ekonomi, tidak ada keamanan, kalau ada ancaman,” jelasnya. (WEB)



















