Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bocah 8 Tahun Diduga Cabuli 9 Anak di Bekasi, Aksinya Disaksikan Teman

Ilustrasi pencabulan (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi pencabulan (IDN Times/Sukma Shakti)
Intinya sih...
  • Korban tidak menceritakan saat pertama kali dicabuli, namun aksi kedua disaksikan oleh teman korban yang melaporkannya ke kakak pertama korban.
  • Sang ibu mendatangi rumah pelaku dengan Pak RW untuk antisipasi hal-hal tidak diinginkan. Namun, pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil dan menyebabkan trauma serta luka pada korban.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bekasi, IDN Times - Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun diduga mencabuli 9 anak laki-laki di wilayah Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Salah satu korban yang masih berusia 7 tahun mengaku kepada ibunya, telah dicabuli sebanyak dua kali. Peristiwa itu juga diketahui terjadi di kawasan perumahan korban dan pelaku.

"Setahu saya korbannya ada empat awalnya, dan belum lama saya tahu korban sekarang ada sembilan, itu dari wilayah luar lingkungan saya," kata ibu salah satu koban kepada jurnalis, Senin (9/6/2025).

1. Mendapatkan laporan dari kakak korban

Ilustrasi pencabulan (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi pencabulan (IDN Times/Sukma Shakti)

Sang ibu menceritakan, dirinya mengetahui anaknya menjadi korban pencabulan itu pada Kamis (22/5/2025) lalu. Saat itu, dia mendapatkan laporan dari anak pertamanya bahwa putranya menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh teman sebayanya.

"Awalnya itu saya tahu dari anak saya yang pertama. Katanya (anak pertama), korban dapat pelecehan seksual," jelasnya.

Mengetahui hal itu, sang ibu mencoba menanyakan langsung kepada anaknya yang menjadi korban pencabulan. "Saya tanya 'apa benar kamu jadi korban pelecehan', terus anak saya bilang 'iya'," ceritanya.

2. Aksi pencabulan disaksikan oleh teman korban

Ilustrasi pencabulan (Foto: Istimewa)
Ilustrasi pencabulan (Foto: Istimewa)

Dia juga menyatakan, awalnya korban tidak menceritakan saat pertama kali dicabuli lantaran takut. Namun, pada aksi kedua, tindakan pencabulan tersebut disaksikan oleh teman korban.

Teman korban yang mengetahui hal itu, langsung melaporkan peristiwa tersebut ke kakak pertama korban. "Iya kejadian (pelecehan), dilihat sama tiga temannya. Abis itu tiga temannya infoin ke kakaknya korban dan kakak korban laporan ke saya," jelasnya.

3. Mendatangi rumah pelaku pencabulan

Ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Mardya Shakti)

Setelah mengetahui pencabulan tersebut, keesokan harinya sang ibu mencoba mendatangi rumah pelaku. Saat itu, dia bertemu dengan kedua orang tua pelaku.

"Saya ke rumah dengan Pak RW buat antisipasi hal-hal tidak diinginkan dan ada penengah, dari situ ayah pelaku awalnya ada rasa percaya dan tidak percaya, tapi kalau dari ibunya sudah mengetahuinya," ujarnya.

Namun, pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil. Bahkan, selain mengakibatkan trauma, korban juga mengalami luka di bagian duburnya.

"Sekarang anak saya trauma rasa takut, terakhir itu diancem sama pelaku kalau nolak ditampol, terus dia (korban) sakit di area duburnya, badannya juga panas," katanya.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us