Cak Imin Minta BPJS Ketenagakerjaan Genjot Tingkat Kepesertaan

- BPJS Ketenagakerjaan harus gaet Gen Z yang paham literasi keuangan, pekerja rentan, migran, dan sektor informal.
- BPJS Ketenagakerjaan harus tegas ke perusahaan besar maupun kecil untuk mendaftarkan para pekerjanya dalam program jaminan ketenagakerjaan.
- BPJS Ketenagakerjaan punya peran penting dalam pemberdayaan masyarakat sesuai amanah Presiden Prabowo Subianto dalam Inpres 8/2025.
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), A. Muhaimin Iskandar, mendorong Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro meningkatkan tingkat kepesertaan aktif BPJS Ketenagakerjaan melalui ragam pendekatan.
Dia mengatakan, ragam pendekatan itu perlu dilakukan demi mencapai target 57,5 juta peserta aktif BPJS Ketenegakerjaan pada 2025.
Hal tersebut ia sampaikan saat menyerahkan Keppres Nomor 63/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antar Waktu Direksi BPJS Ketenagakerjaan sisa masa jabatan 2021-2026 kepada Pramudya dan Eko Nugriyanto selaku Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
“Peningkatan kepesertaan memerlukan strategi yang inovatif, agresif, kolaboratif dan kreatif sehingga kita bisa mencapai target kepesertaan dengan optimal,” kata pria yang akrab disapa Cak Imin itu dalam keterangan tertulis, Rabu (23/7/2025).
1. Harus gaet Gen Z yang paham literasi

Menurut Cak Imin, BPJS Ketenagakerjaan bisa menyasar para pekerja rentan, migran, dan informal untuk meningkatkan kepesertaan adalah dengan.
“Fokus pada pekerja rentan, pekerja migran dan sektor informal. BPJS Ketenagakerjaan diharapkan akan melakukan terobosan-terobosan berarti," kata dia.
Ia juga berharap, BPJS Ketenagakerjaan bisa melakukan terobosan-terobosan baru khususnya dalam upaya menggaet Gen Z, yang sudah melek literasi keuangan.
"Terutama pekerja di pedesaan, Gen Z, yang melek dengan berbagai literasi keuangan,” ujar dia.
2. BPJS Ketenagakerjaan harus tegas ke perusahaan besar

Cak Imin menambahkan, BPJS Ketenagakerjaan harus juga bersikap tegas kepada para perusahaan besar maupun kecil untuk mendaftarkan para pekerja mereka dalam program jaminan ketenagakerjaan.
“Kita pastikan seluruh perusahaan, baik besar maupun kecil, termasuk agensi pekerja migran agar mematuhi kewajibannya mendaftarkan pekerja dalam program jaminan sosial,” ujar dia.
3. BPJS Ketenagakerjaan punya peran dalam pemberdayaan masyarakat

Menurut dia, BPJS Ketenagakerjaan turut berperan penting dalam upaya pengentasan kemiskinan sesuai amanah Presiden Prabowo Subianto dalam Inpres 8/2025.
BPJS Ketenagakerjaan menjadi salah satu bantalan sosial agar masyarakat yang mengalami kecelekaan atau musibah kerja tak jatuh menjadi miskin.
“Kita berharap BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki posisi strategis menjadi bagian integral dari proses pemberdayaan masyarakat,” ujar Ketua Umum PKB itu.